Siang ini diadakan pentas seni antar kelas di SMA Dirgantara, di selingi juga dengan penampilan dari ekskul-ekskul di sana. Salah satunya tari tradisional, banyak dari siswa laki-laki yang menunggu penampilan dari ekskul ini. Bukan hanya karena lemah gemulai gerakannya tapi juga karena anggotanya cantik-cantik, dan salah satu anggotanya adalah Krystal, primadona sekolah.
"Eh, minggir-minggir pacar gue mau tampil." suara bariton itu membuat para siswa yang sedang berdesakan menoleh ke belakang.
"Budek ya? gue bilang minggir, gue mau nonton nih." dengan terpaksa siswa perempuan yang duduk di depan harus merelakan tempat duduknya untuk lelaki itu.
Kai—pacar Krystal— di kenal suka membuat onar dan sering membuat heboh satu sekolah diantaranya, pernah memakai pakaian bebas saat datang ke sekolah dengan alasan seragamnya belum kering, lalu yang paling membuat heboh adalah saat dia menyatakan cintanya pada Krystal di depan para guru dan juga siswa di SMA Dirgantara.
Lelaki itu kini sudah duduk bersila, siap untuk menonton kekasihnya. Dan jangan lupakan kamera digital yang bertengger di lehernya, siap untuk memotret kekasihnya yang cantik jelita.
Musik pun di putar, sorak meriah terdengar di aula. Para penari mulai menampilkan bakatnya, sesekali Krystal melirik ke arah Kai yang kini tengah sibuk memotret dirinya.
Setelah para penari menyelesaikan tampilannya, mereka segera menuju belakang panggung. Tampak di belakang panggung sudah banyak panitia yang menanti mereka untuk di bagikan konsumsi.
"Kak Krystal," Merasa namanya di panggil dia menoleh ke belakang.
"Ya?"
"Boleh minta foto?" ujarnya.
Dengan senang hati Krystal menganggukkan kepalanya. Bukannya hanya cantik dia di kenal juga sangat ramah kepada teman sepantaran ataupun dengan adik kelasnya.
"Terimakasih Kak," ujarnya.
"Oh iya Kak, Aku Yugyeom 10 MIPA 1." Krystal mengangguk.
"Tadi kakak keren banget!"
"Makasih ya."
"Kak, aku jadi pengen ikut eskul tari tradisional deh."
"Ikut aja, malah ekskul tari kami lagi butuh anak cowok nih, soalnya anak cowoknya cuma terbatas yang ikut tari tradisional."
Tanpa mereka sadari, di belakang ada seorang laki-laki yang tengah menatap mereka dengan wajah di tekuk.
"Gini aja deh kak, aku minta nomer kakak aja. Nanti aku tinggal ngabarin deh jadi apa enggaknya." Kai yang berada di belakangnya sudah sadar kalau adik kelas tersebut mau modus ke Krystal.
"Oh iya deh, nomer kakak ko—"
"Ehm." Sontak mereka berdua menoleh ke belakang, mendapati Kai tengah bersender ke tembok.
Yugyeom tampak kikuk dengan kedatangan Kai, dia pun segera berpamitan dengan Krystal dan segera pergi dari hadapan Kai, sebelum dia di buat babak belur.
"Yaudah kak, duluan ya."
Setelah kepergian Yugyeom, Kai berjalan mendekat ke arah Krystal. Lelaki terlihat sangat kesal, gadis itu yang sudah tahu penyebabnya hanya menggeleng pelan.
Baru saja Kai ingin bersuara, adiknya—Mingyu—datang meminta berfoto dengan Krystal.
"Kak, hehehe," ujar lelaki itu cengengesan.
"Ya?"
"Aku dapet dare dari temenku, harus foto sama Kak Krystal di depan abang, hehe." Krystal terkekeh pelan.
"Yaudah, Kai fotoin aku sama Mingyu." Dengan terpaksa lelaki itu menuruti permintaan kekasihnya.
Melihat Mingyu dan Krystal sangat dekat, bahkan gadis itu menggandeng tangan adiknya membuat dia semakin panas.
"Eh apaan tuh pake gandengan, agak jauhan!"
"Udahlah Kai, kasihan si Mingyu nanti dapet hukuman dari temen-temennya." Sementara Mingyu tersenyum puas melihat kakaknya cemburu, sejujurnya ini bukanlah hasil dare melainkan hanya ide gila yang muncul di otakknya.
"Makasih ya Kak," Krystal mengangguk lali tersenyum ke arah Mingyu.
"Kakak tuh baik, tapi kok mau-mau aja sama abang." ujarnya sambil merebut handphonenya dari tangan Kai lalu berlari menjauh dari hadapan Kakaknya yang sudah marah.
Sementara Krystal hanya tertawa melihat tingkah laku kekasihnya. Dan lagi, baru saja Kai mau berbicara ke Krystal, ada lagi yang menganggu mereka.
"Kak Krys—"
"Apa? mau minta foto lagi? Udah habis sesi fotonya Krystal mau pulang!" ujar Kai.
Lelaki dengan jas OSIS itu menggeleng, "Saya gak mau minta foto kok kak, saya cuma mau ngasih konsumsi buat Kak Krystal soalnya dari anak-anak tari cuma Kak Krystal yang belum dapat." Kai malu sendiri jadinya.
Lelaki bernama Jungkook itu memberikan konsumsi yang ia bawa untuk Krystal.
Mereka berdua akhirnya pergi meninggalkan aula, namun sebelum keluar dari pintu aula Kai menahan lengan Krystal.
"Nih pake." ujar Kai sambil memberikan jaketnya pada Krystal.
"Kan kita belum mau pulang."
Kai mendengus kesal, "Tal, ini tuh buat nutupin kamu dari mata-mata jahat tahu gak, lihat tuh baju kamu kebuka banget."
Krystal menuruti perintah kekasihnya, dia pun segera memakai jaket Kai, lalu keluar dari Aula.
"Tal,"
"Hm."
"Kamu bau menyan." Detik itu juga Krystal memukul lengan Kai dengan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remaja
FanfictionCerita Kai dan Krystal yang di latar belakangi masa putih abu-abu. ©2018