Prolog

3K 202 20
                                    

Kagami Rei. Mulai hari ini, kehidupannya akan berubah drastis karena ia telah terpilih menjadi pemimpin keluarga Kagami sepeninggal ayahnya bulan lalu.

Diantara kelima saudaranya, Rei yang merupakan anak bungsu justru ditunjuk menjadi seorang kepala. Rei, akan menentukan masa depan keluarga Kagami selama bertahun-tahun berikutnya.

Masa jabatan seorang kepala keluarga, berlangsung dari sekarang hingga akhir riwayat hidupnya. Seorang kepala keluarga juga punya hak dan otoritas tertinggi dalam membuat keputusan, dan segala sesuatu yang diucapkannya adalah mutlak.

Rei adalah anak paling berbakat di keluarganya. Ia telah berhasil mengalahkan kelima saudaranya dalam acara 'Duel pedang' setiap tahunnya. Ia juga mahir dalam berbahasa, cakap, dan juga dihormati.

Tak disangka, Rei juga ahli dalam mengelola manajemen keuangan keluarganya. Ia pernah memegang kendali bisnis perusahaan sake Kagami saat berumur 12 tahun, kemudian berhasil menggandakan keuntungannya sebesar 80% untuk jangka waktu 3 tahun ke depan.

Sudah dapat dipastikan, nasib keluarga Kagami ke depannya akan sangat cerah dan menjanjikan.

Sayang sekali, hal tersebut justru mengundang sebuah rencana pembunuhan yang dilakukan oleh kelima saudara Rei. Rencana yang sudah matang dipersiapkan selama 2 tahun lamanya.

Ya, di hari ulang tahunnya yang ke-17, Rei harus mati di tangan saudara-saudaranya. Mereka menaruh sianida di gelas minuman Rei, tak butuh waktu lama hingga bocah malang itu keracunan di tempat dan segera kehilangan nyawanya.

~*~

Seketika itu juga, jiwa Rei terbangun di sebuah tempat yang dikelilingi oleh kobaran api.

Panas, sangat panas. Tempat itu gersang, tak ada kehidupan di dalamnya. Hanya lahar liar yang mengalir dimana-mana, serta sebuah singgasana dimana sang penguasa neraka sedang duduk sambil menikmati segelas anggur dosa manusia.

"Bwahahaha. Selamat datang di neraka!!" Seru makhluk itu.

"Apa-apaan ini!? Siapa kau?"

"Tentu saja aku adalah sang raja iblis. Makhluk paling kuat di neraka ini. Hohoho..."

Rei, mulai panik saat mengetahui dirinya berada di neraka dan berhadapan langsung dengan raja iblis.

"Hei iblis jelek! Kenapa aku bisa berada di neraka. Kau tidak salah orang nih?"

"Iblis jelek katamu!?"

Raja Iblis bangkit dari singgasananya dan seketika itu udara di sekitar menjadi panas. Rei, yang menyadari hal tersebut langsung meminta maaf.

Raja iblis berdeham. "Huh dasar manusia.... kalian memang terlalu sombong, sampai-sampai tidak menyadari dosa kalian sendiri."

"....."

"Apa kau mau tahu alasanmu dikirim ke neraka?"

"Ya, aku mau tahu."

"Itu karena kau sombong," Raja iblis kembali menyeruput minumannya, seakan-akan membiarkan kalimat itu tenggelam dalam pemikiran Rei.

"Kau terlalu sombong, sampai-sampai tidak sadar bahwa kau telah membuat iri kelima saudaramu."

Diceramahi oleh seorang iblis yang sejatinya adalah penikmat dosa, Rei menunduk lesu dan sadar bahwa yang dikatakannya itu benar.

Selama ini, bakat yang dimiliki Rei telah membawanya pada level yang berbeda. Bahkan ia tak menyadari hal itu, dan tetap berusaha mencapai puncak dengan mengabaikan segalanya.

Sekarang, ia harus menyesali perbuatannya dan dihukum selama-lamanya di dalam neraka.

"Apa kau sudah menyesal?" Tanya raja iblis. "Kalau begitu, aku akan memberimu sebuah kesempatan."

"Benarkah!?"

Diberi kesempatan oleh sang penjaga gerbang kematian, itu adalah sebuah perlakuan istimewa yang hanya diberikan untuk orang-orang spesial di mata raja iblis.

Raja iblis tertarik pada semangat masa muda Rei dan juga bakatnya dalam berpedang. Daripada menyia-nyiakan semua itu, maka ia membuat sebuah keputusan.

"Apa kau mau pergi ke sebuah dunia yang penuh dengan petualangan?"

"....."

"Singkatnya, itu adalah sebuah dunia yang berkaitan dengan hal-hal sihir...serta fantasi. Akan ada konflik, serta pertempuran seperti yang ada di bumi."

"Lalu, apa yang harus aku lakukan?"

"Sederhana, gunakanlah kemampuanmu untuk menolong orang lain."

"......"

Sekilas itu terdengar lumayan sulit. Mengingat menolong orang lain adalah hal yang tidak pernah dilakukan Rei. Memang, Rei selama ini selalu berusaha sendiri dan jarang melibatkan orang lain dalam hidupnya.

Tetapi kalau taruhannya kali ini adalah berada di neraka, maka Rei tidak punya pilihan lain selain pergi ke dunia itu.

"Baiklah. Tolong kirimkan aku ke sana." Jawab Rei tanpa ragu.

"Hohoho...sudah kutebak. Kalau begitu, kuberikan ini padamu."

Dengan sebuah jentikkan jari, raja iblis menjatuhkan sebuah pedang bersarung kulit di udara. Rei, menangkap pedang tersebut dengan kedua tangannya.

"Kusanagi, pedang yang memiliki kekuatan iblis. Ditempa dengan besi penderitaan, dan dipertajam menggunakan bara kematian. Itu adalah senjata yang sangat cocok untukmu. Hehehe..."

Rei tidak tahu harus berkata apa, tetapi ia sangat bersyukur karena mendapat senjata yang kedengarannya cukup kuat itu.

Meski sebenarnya, benda apapun yang berada di tangan Rei dapat menjadi senjata yang mematikan...menyadari ia juga menguasai 1000 teknik berpedang keluarganya.

"Baiklah kalau begitu, sudah saatnya kau memulai perjalananmu. Semoga beruntung nak!" Seru Raja Iblis.

"Baik."

Perlahan-lahan, api merambat dari bawah kaki Rei dan menyelimuti tubuhnya. Api itu dingin, bahkan lebih dingin daripada es. Begitu mengherankan mengingat di sini adalah gerbang neraka yang panas membara.

Tapi itu tidaklah penting, sebab di detik berikutnya Rei sepenuhnya termakan oleh api dan terikirim ke dunia lain.

~*~

Sementara itu, di depan gerbang neraka.

".....Khukukuku."

Tawa raja iblis menggema di seluruh ruangan, penuh dengan kengerian serta kepicikan.

'Jangan pernah percayai iblis,' itulah fakta yang seharusnya Rei ingat. Sayang sekali, tanpa ia sadari ia telah masuk ke dalam perangkap raja iblis yang telah disiapkan jauh sebelumnya.

"Ini akan menjadi hukuman yang paling berat untukmu, Kagami Rei. Bersiap-siaplah!"

Apa yang sebenarnya direncanakan raja iblis??

Re : Swordsman (ONHOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang