Bab 8 : Caine

1.6K 102 8
                                    

Pagi itu, para warga beserta prajurit berkumpul di balai desa dalam persiapan terakhir sebelum pergi perang.

Total pasukan ada 60 orang, terdiri dari 45 orang pasukan jarak dekat, dengan senjata garpu, cangkul, dan pedang. 15 orang sisanya adalah pasukan jarak jauh bersenjatakan panah atau ketapel.

Mungkin jumlah ini tidak sebanding dengan Blackhawk, tapi tidak buruk juga untuk desa kecil seperti Fiore.

Kemudian, Lestia naik ke panggung untuk berpidato. Rei bersandar pada tembok di sisinya, ikut mendengarkan.

Lestia menatap kepala desa dan asistennya yang berada di pojok ruangan. Setelah saling bertukar pandangan, Lestia menghela nafas dan berbicara.

"Sebelum kita berangkat, aku ingin memberitahu sekali lagi, bahwa perjalanan kita tidak ada jaminan keselamatan. Kita akan bertarung sampai titik darah penghabisan. Oleh karena itu aku memberi kalian kesempatan untuk berpikir ulang...apakah kalian sungguh-sungguh ingin melakukan ini?"

Para prajurit menjadi sedikit gentar mendengar ucapan Lestia. Diingatkan kembali bahwa mereka bisa saja mati kapan saja, menanamkan ketakutan bagi siapapun yang mendengarnya.

Tetapi, tak ada alasan lagi untuk mundur. Mereka telah menyiapkan seharian untuk berpikir, hingga tekad mereka sudah bulat.

Tidak ada seorangpun yang memutuskan untuk pergi pada akhirnya...semuanya telah siap, berkorban jiwa dan raga demi keselamatan penduduk lainnya.

Kemungkinan mereka menang sangat tipis, tapi tak bisa juga dibilang mustahil.

Meskipun Blackhawk terdiri dari para preman-preman bersenjata, mereka memiliki kemampuan bertarung yang tidak seberapa, hanya diungguli oleh jumlah saja.

Rei adalah orang yang mengetahui hal itu.

Penduduk desa yang sudah terlatih dalam berbagai hal maupun itu bercocok tanam atau membawa beban tak bisa diremehkan. Mereka bukan hanya sudah biasa berburu di hutan, tapi mereka juga ahli dalam menggunakan senjata.

Kemudian, Rei melangkah ke depan dan berdiri di samping Lestia. Pandangannya beralih pada seluruh pasukan dengan tatapan serius.

"Ingat, kerjasama adalah yang paling dibutuhkan. Ketika kita bersatu, kita pasti akan dapat mengalahkan musuh."

Kunci keberhasilan perang kali ini adalah kerjasama antar pasukan. Jika ada koordinasi yang baik, maka pertarungan akan lebih terkontrol.

Semakin sedikit pasukan, maka akan lebih mudah untuk saling berhubungan satu sama lain.

Preman-preman seperti Blackhawk adalah jenis perampok yang biasa bersembunyi dalam kegelapan dan menyerang perorangan. Jika dihadapkan dalam pertarungan satu lawan berkelompok, mereka akan menjadi sangat lemah dan mudah dikalahkan.

Setidaknya, inilah usaha terbaik yang dapat dilakukan. Mengenai sisanya adalah keberuntungan.

"Baiklah, mari kita berangkat!"

Dengan seruan tersebut, seluruh prajurit membalas dengan sorakan dan beranjak pergi.

"Semoga beruntung."

***

Hutan Fiore

Kawasan paling rawan yang menghubungkan antara desa dengan pegunungan Arum, dimana pepohonan tumbuh lebat dan banyak dihuni oleh hewan-hewan liar.

Biasanya, penduduk desa akan berburu di hutan atau mengumpulkan kayu sebagai persediaan untuk musim dingin.

Cahaya matahari masih bisa menembus kemari. Namun saat malam hari, kegelapan menyelimuti seluruh hutan dimana akan mustahil untuk melihat tanpa bantuan obor atau sihir cahaya.

Re : Swordsman (ONHOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang