"Kau sudah menunggu terlalu lama ? "
Pantulan cahaya dari sinar matahari menyilaukan mata. Hanya bayangan hitam yang nampak jelas terlihat. Kilasan senyum terlihat samar hanya deretan Gigi yang putih yang bisa ku tatap. Bibirnya yang merah merekah membuatku tanpa sadar senyimpulkan senyum pada sudut bibir.
✏✏ HARI ITU ✏✏
Pertemuan yang tak disengaja terjadi dipagi itu. Pagi dimana semua orang sibuk. Antrian bus yang menyesakkan dipagi membuat penat . Seorang gadis duduk sambil mendengarkan musik kesukaannya. Tuk tak tuk tak.. Kakinya bergoyang mengikuti irama. Mata yang tertutup semakin membuat gadis itu menghayati lagunya.
BRUK
matanya tiba-tiba terbuka saat sebuah tas yang berat mengenai wajahnya.
"AHH!! " rintihnya.
Namun ia beralih pandang pada Bus yang mulai berjalan pergi.
"Eok!!! Bus ku.. AHJUSSSIII TUNGGU!! " gadis itu mengejar Bus dengan susah payah.
"TUNGGU! "
CIIITTTT
Suara rem mobil yang begitu menyelekit sakit ditelinga membuat gadis itu berhenti berlari.
"YAKKK!!! APA KAU SUDAH GILA??!" teriak semua orang dari dalam bus.
"Astaga!!! Dia dalam masalah. Apa dia gila ?" keluh gadis itu yang masih melihat aksi heroik pria yang berdiri disamping bus sambil mengulurkan tangannya pada mobil panjang berpenumpang banyak itu.
"Ahjussi buka pintunya" minta pria itu.
"KYYAAA!!! APA KAU TAK PUNYA CARA UNTUK MENGHENTIKAN BUS INI?? "teriak supir yang sangat marah.
"Apa yang kau lakukan?? Kau tak masuk?! " tanya pria itu mengagetkan gadis berambut panjang dan pirang itu.
"Aku?? "
"Maafkan aku ahjussi" ucap pria itu dengan nada datar dan membungkukkan badannya.
"Tunggu!! " teriak gadis itu karena pria itu sudah masuk kedalam bus, pintupun mulai tertutup.
Teriakan super keras itu mampu membuat pintu dibukakan kembali.
"Ahhh, terimakasih ahjussi"
Semua orang memaki pria yang bersandar ditiang pegangan. Anehnya tak ada ekspresi apapun dari pria itu. Dia nampak cuek dan baik-baik saja. Karena rasa berutang Budi , gadis itu mulai berjalan mendekati pria aneh dengan cepat.
"Permisi" colek gadis itu pada pundak sang pria.
Pria itu hanya meliriknya sekilas lalu kembali memandangi jalan.
"Maafkan aku jika mengganggu. Aku hanya ingin mengucapkan terimakasih"
"Eung" jawab pria itu sangat singkat.
"Boyaaa" keluh gadis itu mulai jenuh dengan sikap dingin pria itu. Dia berjalan menjauh karena tak ingin dibilang dekat oleh seluruh penumpang bus.
Kebetulan terjadi kedua kalinya. Pria itu turun bersamaan dengan gadis itu.
"Boyaa. Apa dia juga kuliah disini? " gerutu gadis itu yang melihat pria itu pergi begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEON JUNGKOOK ( Finish )
Fanfictionkau satu satunya pria yang mampu menggantikan dunia ku.