30. Spesial Inu

567 24 0
                                    


>>>>>>>>>
Sebelumnya, aku mau ucapin Terimakasih untuk kalian yang masih nyempetin baca dan memasukan Sahabat Hijrahku kedalam daftar bacaan kalian😆 so, anggap aja ini part sebagai ucapan terimakasihku.
>>>>>>>>





Spesial Part.
============

"Assalamualaiku, Zahira?" Kata Inu saat melihat Zahira keluar dari dapur dan menyodorkan dua minuman dingin ke meja depan Ifat dan Inu.

Zahira hanya menjawab salamnya, tersenyum, lalu meninggalkan mereka berdua di ruang keluarga.

"Hei, hei, hei, jaga tuh mata, dia udah jadi bini gue." Kata Ifat tangannya terulur mengambil gelas yang ada di depannya.

"Ya santai aja si bang, gue cuma inget dulu aja, waktu masih jadi mahasiswa bareng bini lo, lagian gue juga punya kok jiplakannya."

Ifat menahan gerakannya yang sedang meminum jus, matanya membeliak.

"Zahra. bini gue kan kembaran bini lo juga, dih lemot banget sih, udah dua tahun juga nggak nyadar-nyadar." Inu gemes sendiri, tangannya mengambil alih remot yang ada di samping Ifat dan langsung menganti acara kesayangannya, shaun the Sheep.

"Nu?" Panggil Ifat, Inu hanya berdehem sebagai jawabannya, tapi tatapannya tidak lepas dari televisi. "Kalo lo kan jelas penyakitan, jadi wajarlah kalo Zahra belum hamil juga, tapi kalo gue kan sehat jasmani dan rohani, tapi kok Zahira nggak hamil-hamil Padahal gue pengen banget punya anak."

"Nih, bang, makanya jangan di biasain ngerendahin orang, penyakitan juga paru-parunya, staminanya mah jangan di tanya..." Inu menaikan sudut bibirnya, yang langsung mendapat pukulan di lengannya.

"Parah." Ifat tertawa, Inu juga, "Nu." Panggil Ifat lagi, inu langsung berhenti tertawa dan menoleh ke arah Ifat. "Bentar lagi kan Agustusan, gimana kalo kita ngadain lomba rahasia?"

Inu menautkan alisnya "lomba apa?" Inu mendekat, karna Ifat mengisyaratkan untuk berbisik.

"Siapa dari kita yang duluan jadi bapak, dia yang menang?."

"Gila lu bang!" Inu menarik tubuhnya kembali dan tertawa sekeras mungkin, Ifat juga, namun Inu tidak lama karna mendapati ponselnya yang bergetar, ternyata ada notifikasi dari Zahra, istrinya.

Sprei mylove: makan

Cuma satu kata, Inu tersenyum, Zahra selalu saja membuat Inu merasa gemas, kalo ada di dekatnya sekarang, mungkin sudah Inu peluk.

Inusayang : sayang mau makan?

Sprei mylove : ih maksudnya aku nawarin kamu makan.

Sprei mylove : ayo pulang makan

Inusayang : oh, bawa kesini aja.

Sprei mylove : aku cape nu, trs kalo aku kesitu aku naik apa? Ojol? Kamu rela emang aku deket2 sama mang-mang ojek.

Inusayang : yagaklah!

Sprei mylove : makanya

Inusayang : nanti klo udh makan ngapain?

SAHABAT HIJRAHKU [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang