1

2.9K 165 9
                                    

Typo bertebaran... Mohon maklum ya... Selamat membaca... tapi tekan dulu tombol "bintang" ya kakak kakak. Terima kasih....


Sinar mentari pagi yang hangat dan suara kicauan burung yang merdu membangunkan gadis cantik dari dunia mimpinya. Ia mendudukkan dirinya dan mulai beranjak membuka tirai jendela kamarnya. Dilihatnya pemandangan kota yang indah. Jalanan yang masih sepi dan lampu jalan yang belum meredup yang menghiasi kota. Ia menghirup udara segar di pagi yang cerah ini sambal menutup matanya menikmati segarnya udara pagi ini. Ia sangat suka udara pagi. Apartemen Mekar Jaya lantai 23 No. 345, dari sini lah ia bisa menikmati pemandangan seperti ini. Jihan Melody Bramantyo. Nama gadis bersurai hitam pekat nan lurus sebahu itu. Ia tinggal di apartemen sendiri. Kenapa? Alasannya, karena ia ingin belajar hidup mandiri. Itu satu alasan dari Jihan. Alasan yang sebenarnya ialah karena Jihan merasa terganggu dan tidak kuat dengan suasana rumah yang setiap hari hanya suara musik piring dan melihat lomba perdebatan dari orang tuanya. Iya musik piring. Alunan music yang berasal dari suara pecahan piring dan barang-barang pecah belah lainnya. Sungguh itu membuatnya tak betah di rumah.

Jihan membuka handphone-nya. Dilihatnya waktu sudah menunjukkan pukul 05.58. Ia bergegas membersihkan dirinya dan bersiap ke sekolah. Jihan masih bersekolah. Ia duduk di kelas 3 SMA. Jihan merupakan cewek dengan karakter yang cuek dan tak mudah berbaur dengan teman-temannya. Bukan berarti ia tak punya sahabat. Jihan punya seorang sahabat. Viona Anastasya. Sahabat Jihan sejak ia duduk di bangku SMA. Dan mereka satu kelas.

Tak lama kemudian, Jihan sudah siap. Ia menguncir kuda rambutnya dan memakai sepatunya. Jihan melangkahkan kakinya menuju pantry dan membuat roti bakar untuk sarapannya. Setelah sarapan dan membereskan piringnya, ia berangkat ke sekolah, Jihan berangkat ke sekolah dengan motor matic-nya. Jarak sekolah dan apartemennya lumayan dekat jadi tidak memakan waktu yang lama untuk sampai di sekolah. 15 menit berlalu, kini Jihan sampai di parkiran sekolah SMA Tunas Bangsa. Ia memarkirkan motornya. Dilihat baru beberapa motor yang terparkir di parkiran karna ini masih pagi. Kemudian ia berjalan menuju kelasnya.

Jihan memasuki kelas yang bertuliskan 12 IPA 3 di atas pintunya. Dengan langkah santai ia menuju tempat duduknya yang berada di pojok belakang. Suasana kelas masih sepi. Ia memasang earphone di telinganya dan membaca novel yang dibawanya. Tak lama kemudian Viona menghampiri Jihan yang sibuk dengan novel di tangannya.

"Woi Jihan," teriak Viona yang berhasil membuat Jihan mendongak dan menatapnya dengan tatapan datar khas Jihan

"Kalo datang itu salam kek jangan teriak-teriak. Lo kira ini pasar?" ucap Jihan dibalas dengan cengiran Viona

"Hehe maaf. Assalamualaikum,"salam Viona

"Waalaikumsalam," jawab Jihan

"Jihan lo cantik deh hari ini," Jihan sudah tau maksud perkataan Viona. Pasti ada maunya.

"Kenapa? Lo belum ngerjain PR? Dan lo mau nyalin PR gue kan?"tebak Jihan

"Hehe boleh ya," ternyata benar tebakan Jihan

"Nih. Gue kasihan liat lo. Tapi ya kalo gue boleh saranin. Lain kali kalo ada PR itu kerjain sendiri jangan nyalin mulu. Inget ini mau ujian," Jihan menceramahi Viona

"Iya.. Iya.. Gue bakal kerjain sendiri lain kali," jawab Viona kemudian ia menyalin PR Jihan

Jihan kembali terfokus dengan novelnya. Saat tengah fokus membaca novel...

Plukk...

Ia merasakan ada orang yang melemparinya segumpal kertas. Ia mencari orang yang melempar kertas kepadanya. Ia melihat Farid dan segerombolannya tengah bersorak ria karena sasaran mereka berhasil. Jihan mengambil segumpal kertas itu dan berjalan menghampiri Farid and the genk. Farid menghentikan tertawanya dan melirik Jihan yang sudah berada di depannya. Farid tersenyum miring terhadap Jihan.

"Weiii.... Ada Putri Es Batu nih guys," ejek Farid. Putri Es Batu adalah julukan yang diberikan Farid untuk Jihan karna sifat Jihan yang dingin dan keras kepala.

"Mau lo sebenernya apa sih? Ga bosen-bosen ganggu hidup gue" tanya Jihan dingin

"Mau gue? Mau gue lo jadi pacar gue," goda Farid

"Ga usah mimpi deh gue ga bakal jadi pacar lo," gerutu Jihan. Farid berdiri mendekat ke Jihan

"Ya kali gue mau sama lo. Lo kira gue serius? Gue juga ga mau kali sama cewek es batu kaya lo. Hahahaha...,"Farid tertawa terbahak-bahak diikuti segerombolannya. Jihan yang sudah jengkel dibuatnya dengan gemas meremas kertas yang digenggamnya dan langsung menyumpal mulut Farid yang masih terbuka lebar karena tertawa terbahak-bahak. Kini Farid terdiam karena mulutnya tersumpal kertas sedangkan Jihan tertawa puas dan meninggalkan Farid and the genk.

"Hhhh.... Awas aja lo es batu. Gue bales perbuatan lo," teriak Farid kesal sedangkan di dalam hati Jihan tertawa puas.



tbc

LOVE SCENARIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang