2

1.2K 62 0
                                    

Kriiinnnggg....

Kriiinnnggg....

Kriiinnnggg....

Bell istirahat berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar kelas. Jihan yang merasa perutnya sudah mulai keroncongan mengajak Viona ke kantin. Suasana kantin sangat ramai sampai berdesak-desakkan. Jihan mengdarkan pandangannya ke seluruh kantin mencari tempat duduk yang kosong. Namun sepertinya sudah penuh semua.

"Gimana nih Na. Ga ada tempat duduk lagi. Mana belum pesen makanan lagi," gerutu Jihan

"Gue juga ga tau, Ji. Sumpah gue laper banget," keluh Viona

"Ya udah lo di sini aja biar gue yang pesen nanti kita makan di kelas atau di taman. Lo pesen apa?" tanya Jihan

"Baksosama es jeruk aja lah," pesan Viona

"Ya udah tunggu ya," Jihan meninggalkan Viona dan berjalan untuk memesan bakso dan es jeruk untuknya dan Viona. Ia sangat kesal karena selalu terhempas keluar dari antrian karena selalu terdesak. Jihan menghela nafasnya panjang karna ia hamper kehabisan nafas saat dalam antrian. Keringatnya bercucuran membasahi keningnya. Wajahnya terlihat sudah pucat. Tanpa sengaja Farid dan segerombolannya melewati Jihan yang sudah lelah mengantri. Melihat keadaan Jihan yang seperti hamper pingsan, entah mengapa timbul rasa kasihan di dalam hati Farid.

"Rid, ada cewek es batu tuh. Kenapa tuh mukanya? Kaya orang yang ga makan setahun," ucap Deni yang berada di samping Farid.

"Mana gue tau. Emang gue emaknya,"kata Farid sambal menatap Jihan

"Gangguin kuy. Kayaknya seru," ajak Andra

"Lo ga lihat muka dia kaya apa? Kasihan," kata-kata itu lolos dari mulut Farid. Mata teman-teman Farid kini menatap heran ke arah Farid. Seorang Faridyang terkanal cowok famous, digandrungi banyak cewek, bad boy nya kelas 12, dan yang perlu di garis bawahi Musuh Bebuyutan Jihan. Bisa punya rasa kasihan? Sangat aneh memang. Farid yang merasa ditatap teman-temannya menatap heran teman-temannya satu per satu.

"Kenapalo semua?" tanya Farid heran

"Gapapa kok. Aneh aja. Tumben lo punya rasa kasihan sama Jihan yang notabenenya musuh bebuyutan lo," ujar Andra

"Emang kenapa? Masalah buat lo?" tanpa menghiraukan teman-temannya Farid melenggang meninggalkan mereka dan berjalan mendekati Jihan yang kini duduk bersimpuh di lantai karna kecapekan. Jihan sadar ada yang mendekatinya. Ia mendongak dan ia melihat seorang yang sangat dibencinya. Benar. Farid lah orangnya. Farid mensejajarkan tubuhnya dengan Jihan. Jihan mengalihkan pandangannya karna malas berhadapan dengan Farid.

"Ngapain lo di sini. Kaya gembel tau ga. Mana duduk di lantai pula. Ga malu diliatin banyak orang," tanya Farid

"Apa urusan lo. Suka-suka gue dong," jawab Jihan sinis.

"Yee gue kan nanya baik-baik kenapa jawabnya sinis bener," gerutu Farid sambal menoyor kepala Jihan pelan.

"Gue sama Viona laper jadi gue ke sini buat beli makanan. Antriannya banyak banget sampe sampe gue ketendang keluar dari antrian. Sumpah gue ga kuat kalo masih dalam antrian itu," keluh Jihan

"Emanglo mau beli apa?" tanya Farid

"Bakso sama es jeruk 2. Kenapa? Lo mau beliin gue?" tanya Jihan bersemangat

"Ya kali gue beliin makanan musuh gue," sarkas Farid. Jihan tampak kecewa dengan jawaban Farid padahal ia berharap besar sama Farid. Farid yang melihat perubahan raut wajah Jihan tampak kasihan dengannya. Ia melihat antrian yang begitu panjang. Terbesit ide di benaknya.

"WEH ITU SI ADIT SAMA SI UCUP BERANTEM DI ROOFTOP. WAH GILA GA ADA YANG MISAHIN," teriak Farid heboh yang berhasil membuat siswa-siswi dalam antrian itu berlarian menuju rooftop untuk melihat peristiwa yang dikatakan Farid. Padahal Farid hanya berbohong dan bodohnya mereka percaya. Jihan terkejut melihat aksi Farid. Dalam hatinya ia kagum dengan kelicikan Farid karena suasana kantin yang tadinya ramai sekarang menjadi sepi.

"Gila ya lo," Jihan berdiri dan menepuk pundak Farid.

"Ga. Gue masih waras," singkat Farid

"Yaudah. Thanks ya udah nyelametin gue dengan membuat kantin jadi sepi," Jihan berterimakasih

"Jangan kegeeran deh lo. Gue ngelakuin hal ini bukan karna lo. Tapi gue sendiri juga laper. Dasar Putri Es Batu," elak Farid. Ia berbohong karna ingin menutupi rasa gengsinya.

"Terserah lo,"balas Jihan cuek. Ia mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Viona. Dilihatnya Viona tengah berdiri di dekat mesin minuman.

"Viona," teriak Jihan dan Viona menoleh ke arah Jihan. Viona menghampiri Jihan.

"Lo caritempat duduk biar gue yang pesen," perintah Jihan

"Oke, Ji," Viona mendudukkan dirinya di meja nomor 3 sedangkan Jihan memesan makanan. Farid? Teman-temannya menghampiri Farid dan mereka duduk di bangku nomor 5 berseberangan dengan tempat duduk Viona dan Jihan.



tbc

Maaf ya ka part nya pendek. Semoga kalian suka dan jangan lupa vote dan comment. Yang vote aku doain agar masuk surga. Amiiinnn....

LOVE SCENARIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang