31

240 22 4
                                    

"Fariiiiiidddddd kamu jahil banget ya," Jihan mematikan kompor dan mengambil tepung untuk membalaskan dendamnya kepada Farid. Jihan mengejar Farid dan berusaha mengoleskan tepung tersebut ke wajah Farid. Namun Farid selalu berhasil untuk menghindar. Tepung-tepung tersebut banyak yang tercecer di lantai mengakibatkan lantai terasa licin. Jihan terus berlari mengejar Farid. Karena lantai licin dan akhirnya......

Sreeetttttttt

"Awas,"

"Aaakkkhhh,"

"Bi kamu gapapa?" Jihan sangat panik melihat Farid terjatuh kepleset karena lantai yang licin akibat tepung berceceran.

"Awhh, Bi kayanya kaki aku keseleo deh," Farid meringis kesakitan sambil memegang kaki kanannya. Jihan sangat panik melihat keadaan Farid.

"Duhh gimana dong. Kamu bisa berdiri ga?"

"Bantuin dong, Bi," pinta Farid sambil mengulurkan tangannya ke atas. Jihan pun membantu Farid berdiri. Setelah berdiri, Farid mengalungkan lengannya di leher Jihan.

" Ya udah biarin Mbak Yulia aja yang masak," Farid hanya mengangguk.

"Mbak Yulia," panggil Jihan kepada seorang chef yang bekerja di cafenya. Perempuan yang merasa namanya di sebut itu pun menghampiri Jihan

"Loh ada apa ini mbak?," Tanya Yulia saat melihat keadaan dapur dan keadaan Farid.

"Enggak apa' kok mbak. Tadi mau masak eh dia nih kepleset. Jadi tolong masakin buat kita berlima ya mbak," pinta Jihan

"Oh iya mbak. Saya masakin deh. Menunya apa saja mbak Jihan?,"

"Ayam crispy. Yang lainnya terserah mbak aja mau masak apa," kata Jihan

"Baik mbak,"

"Ya sudah mbak saya tinggal dulu ya," Jihan memapah tubuh Farid keluar dari dapur. Farid semakin mengeratkan tubuhnya ke tubuh Jihan. Sampai mereka tiba di tempat duduk mereka semula.

"Loh kenapa nih si Farid," tanya Deni

"Kepleset tadi. Kayanya kaki gue keseleo deh," jawab Farid

"Kamu sih ga hati-hati," omel Jihan

"Ya kan aku mana tau kalo lantainya licin,"

"Salah sendiri tadi ngerjain aku,"

"Ya udah aku minta maaf ya sayang," pipi Jihan merona seketika. Tapi ia ingat, ia mau ngambek sama Farid. Jihan langsung mengerucutkan bibirnya.

"Yah kok ga di jawab sih," kata Farid memelas

"Ehkemm tanggung jawab Lo rid," kata Viona kompor.

"Lah emang si Jihan hamil yang? Kok dia harus tanggung jawab?" tanya Andra. Mendengar itu, Andra mendapat pelototan maut dari empat orang yang ada di hadapannya.
"Heh kalo omong tuh ati-ati ya," bentak Jihan

"Yang kamu bisa diem ga sih. Maksud aku itu tanggung jawab karena udah bikin Jihan ngambek," jelas Viona

"Dasar bego," cibir Deni

"Dosa apa Lo punya pacar otak ngeres kaya gitu hahaha," canda Farid

"Ya udah iya gue minta maaf," kata Andra.

Farid melirik kekasih nya yang masih merajuk

"Bi maafin aku ya," Farid minta maaf

"Hm,"

"Hm itu bahasa apa bi? Aku ga paham,"

"Iya,"

"Iya apa?"

"Iya iya aku maafin,"

"Makasih princess 😘," kata Farid lalu membelai kepala Jihan.

"Ya udah mana aku liat kaki kamu," kata Jihan.

Farid mulai gelisah saat Jihan mulai menyentuh kakinya

"Emma Bi aku minta maaf ya,"

"Kan udah aku maafin,"

"Bukan itu,"

"Kenapa lagi?"

"Emma itu sebenarnya..," kalimat Farid menggantung

"Apa Bi? Sebenarnya apa sih?"

"Emmm anuu,"

"Ish apa sih?"

"Sebenarnya ini tuh.....











Sebenarnya


Emmm






Cuma
















PRANK😂✌" Aku Farid.

"Hahahaha," terdengar suara gelak tawa para sahabatnya

Mendengar pernyataan Farid, Jihan langsung beranjak meninggalkan mereka semua dengan keadaan marah. Jihan sangat kesal dibuat Farid. Padahal ia sangat khawatir terhadap Farid. Ternyata dia cuma di PRANK.😥😥😥

"Eh Bi tunggu... Mau kemana sih," Farid mengejar Jihan dan akhirnya ia berhasil mencekal tangan Jihan.

"Lepas,"

"Ga mau,"

"Lepasin Farid,"

"Aku bilang ga mau," kata Farid."aku minta maaf. Aku tau aku salah. Tapi maafin aku ya," mohon Farid

Jihan menghela nafas menahan air mata nya agar tidak jatuh.

"Udah tau salah kenapa dilakuin?" Tanya Jihan

"Ya maaf aku kira kamu ga bakal percaya,"

"Kamu tau ga? Aku tuh khawatir banget sama kamu,"

"Maaf Bi,"

"Udahlah aku mau pulang. Aku sebel sama kamu," kata Jihan sambil menghempaskan tangan Farid yang mencekal tangannya. Tangan Farid terlepas dari tangan Jihan saking kuatnya hempasan tersebut. Jihan berjalan menuju pintu keluar. Dan Farid mengejarnya. Sampailah mereka di luar cafe.

"Bi aku anterin ya,"

"Ga usah," ketus Jihan

"Ayolah, Bi. Jangan gitu aku mohon. Apa aja buat kamu asalkan kamu mau maafin aku. Ya? Maaf," Farid memohon tapi tak ada jawaban dari Jihan.

"Bi," panggil Farid

"..."

Jihan mengabaikan Farid

"Bi," panggil Farid lalu memegang tangan Jihan.

"Apaan sih," Jihan menepis tangan Farid

Farid menghela nafasnya menahan emosi. Sampai saat Jihan hendak menyebrang jalan Farid melihat sebuah motor melaju dengan kecepatan tinggi ke arah Jihan. Dan motor itu semakin dekat

Semakin dekat


Semakin dekat

Dannnn

Akhirnya


"Sayang awasssss," Dengan cepat Farid menarik tubuh Jihan untuk mundur sampai tubuh mereka berpelukan. Jihan masih syok dengan keadaan ini. Ia ingin menangis karena syok. Farid pun sangat terkejut. Detak jantung Farid bekerja sangat cepat sampai Jihan bisa merasakan nya. Begitupun sebaliknya. Entah karena terkejut atau karena apa. Tanyakan saja pada mereka.

"Aku anterin pulang aja ya," lirih Farid. Jihan hanya mengangguk lemah di pelukan Farid.









TBC

Holaaaa aku kembali. Tunggu kelanjutannya ya. Jangan lupa tersenyum 😁😁

Semangat berpuasa ya guys jangan lemes😉

LOVE SCENARIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang