Part 6

61 2 0
                                    


Bandara Sultan Hasanuddin Makassar Dipadati banyak Manusia yang ingin bepergian sesuai tujuan mereka masing-masing.
Termasuk Nida, Pelukan hangat dan haru dari Papa dan Mama melepasnya berangkat ke Jakarta.

" Jangan Lupa sholat Nida." kata Mama Nadiah sambil menyeka air matanya.

"Pesan Papa hanya satu, Jaga kepercayaan Papa. Dan yang paling penting Nida jangan telat makan yah nak." Sambung Ayahnya penuh Ketegaran.

" Iya Mah. Iya pah. Insya Allah Nida selalu baik-baik saja.. mama jangan Lupa rutin minum obatnya. Papa juga Jangan sering sering ngerokok. Kasihan mama ngomel terus setiap hari."

" Iyaa Nida..." jawab Papanya terkekeh.

Lima belas menit kemudian Pesawat mulai terbang dan segera hilang dari pandangan Mama Dan Papanya.

"Rasanya sedih Pah, Kalau anak paling penurut harus jauh dari kita untuk waktu yang cukup Lama." kata Mama Nadiah Lagi.

"Mau bagaimana lagi Mah, Suatu saat nanti kita juga harus rela kalau putri kita yang cantik itu juga akan jauh lagi dari kita."

Mama Nadiah menghela nafasnya panjang, kemudian mereka berdua
Segera berlalu dari Bandara. Bergegas pulang ke Rumah.

Di Dalam pesawat Nida tak hentinya ber shalawat , Mengagumi Ciptaan Allah yang ia lihat sekarang ini.

"Annida yah?"

Sebuah suara mengagetkannya dari samping, Nida segera menoleh.

" Ibu..?" panggil Nida kegirangan.

"Masya Allah bisa ketemu di pesawat kita, dari tadi ibu perhatiin mungkin gak yah ini Nida, makin penasaran akhirnya Ibu panggil ajah. Ternyata emang benar." kata Seorang wanita penuh antusias yang adalah Dosen Nida waktu kuliah S1 dulu.

" Ibu Makasih yah, Nida belum sempat bilang ini sama ibu, Alhamdulillah beasiswa kemarin Nida dapat dan sekarang mau ke jakarta ."

" Waah Alhamdulillah, Beasiswa yang tahun Lalu ibu Nawarin ke Nida itu yah, Di universitas mana?"

" Universitas Negeri Jakarta Bu, Insya Allah."

"Ohh Alhamdulillah. Nida sendirian?

"Iyah. Nanti pas di Bandara di jemput sama kakak sepupu".

"Ibu ikut senang dengarnya. Ibu juga ke jakarta ikut Kegiatan selama seminggu. Sebenarnya kemarin bareng sama dosen yang lain sama beberapa Mahasiswa. Cuma Kemarin Ibu ada urusan mendadak jadi baru sekarang bisa pergi."

Nida sangat Akrab dengan dosennya itu. Mereka terus bercerita hingga Seorang Pramugari menawari makanan.
Pesawat terus melesat di atas ketinggian 36000 Kaki.
Nida tak hentinya memuji Kebesaran Allah yang ia lihat dibalik jendela pesawat.

Pesawat Segera landing di Bandara Internasional Soekarno Hatta , Jakarta.
Nida mulai sibuk memakai tas , dan Juga Dosennya.

"Nida jangan lupa sering-sering kabari Ibu yah." kata Ibu Ummi , Nama Dosen Psikologi nya Nida.

"Iya Ibu. Nida akan kabari koq."

"Yaudah siap-siap mau keluar nih."

Nida mengangguk, selang beberapa menit pintu pesawat mulai dibuka dan Para penumpang segera berjalan menuju pintu itu.
Ini adalah moment Pertama kali Nida datang Ke Jakarta, Ia masih bingung dengan Arah jalan Menuju pintu Keluar Bandara. Ditambah lagi Bandara ini sangat besar dan juga memiliki jalan yang panjang.

Ia mengikuti dosennya dari belakang, sambil mencari-cari Kak Zahra, Kakak sepupunya yang akan menjemputnya nanti.

"Annidaaaa..Nida.." suara seorang perempuan teriak-teriak dari arah depan sambil melambai tangan.
Nida segera menoleh dengan cepat. Dan ia mendapati Kak Zahra sedang melambaikan tangannya.

"Nida, itu kayaknya kakak sepupumu. Ayo kamu kesana." seru Ibu Ummi.

"Nida pamit yah bu, Insya Allah kita ketemu lagi."

Nida menyalami tangan Dosennya itu.

"Iya sukses yah Nida." Seru ibu Ummi lagi.

Nida segera berjalan menuju Kak Zahra, Yang sudah tak sabar ingin memeluknya itu.

"Annida, Ya Allah."
Zahra berhamburan memeluknya.

"Kak Zahra rindu sekali sama Kamu Nida, Ya Allah, Kamu semakin cantik kalau pakai jilbab begini. Masya Allah."
Puji Kak Zahra.

"Aku juga rindu sama Kak Zahra, Kakak kan gak pernah Pulang."

" Kamu nanti kalau nikah sama orang sini, kakak yakin gak akan pulang juga"

" Bisa aja kakak nih."

"Yuuk ke mobil, Mas Fajar udah nunggu."

Mereka berdua berjalan menuju Mobil. Lalu menaikinya.

Babak baru Bagi Annida Khumairah,
Di Kota Jakarta. Kejutan-kejutan akan berjalan menghiasi hari-harinya di kota ini..

Salam sayang, ❤

Cahaya Cinta Di langit JakartaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang