Sweet Dreams - EXO CBX
Putar lagu di mulmed yaa
Happy Reading.....~~~
Sudah seminggu ini gue ditinggal sendirian di sini, dan seminggu juga gue tidur sendirian. Sering kali Bibi menawarkan dirinya untuk menginap saja di rumah ini tapi selalu gue tolak. Dia juga punya keluarga sendiri, dia punya suami. Mana mungkin gue dengan teganya membiarkan Bibi tidak tidur di rumah bersama keluarganya.
Kini hidup gue yang sepi jadi semakin sepi. Seenggaknya dulu ada Kak Andrew dan Kak Sica yang mampu buat hari-hari gue jadi berwarna. Entah itu dengan sifat jahilnya Kak Andrew, atau serentetan omelannya Kak Sica yang mampu membuat gue kadang bergidig ngeri sendiri membayangkannya. Namun justru hal kecil seperti itulah yang sangat gue rindukan saat ini.
Gue juga bohong ke Papa dan Kak Andrew kalau gue takkan tidur sendiri. Nyatanya sekarang gue malah sendiri. Gue tak mau merepotkan teman-teman gue. Walaupun gue sadar manusia tidak bisa hidup secara individu. Namun kali ini, gue meyakinkan diri agar gue bisa. Gue harus bisa!
Baru saja gue berkata seperti itu, tiba-tiba listrik di rumah gue mati, bersamaan pula dengan suara petir dari luar yang menggelegar kencang. Gue takut. Gue benar-benar takut. Apa yang harus gue lakukan?
Di luar tengah hujan deras, juga petir masih terdengar meletup-letup dengan keras enggan untuk berhenti. Ditambah keadaan listrik di rumah ini yang tiba-tiba mati. Ada yang lebih mengenakkan dari ini?
Gue takut. Bahkan gue sampai tak sadar kalau gue menangis kembali. Apa yang harus gue lakukan sekarang?
Akhirnya gue meraih ponsel yang berada di atas nakas dan langsung membuka grup chat Geng somplak gue.
Guys, please, dateng ke rumah gue!
Gue sendirian di sini!
Gue takut.Gue tarik kembali perkataan tadi yang gue yakini gue bisa hidup secara individu kali ini. Karena nyatanya, gue tak bisa hidup sendiri, takkan pernah bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renata Keyla ✔
Teen Fiction[Squad Series 1 - Completed√] "Lo gak percaya sama gue?" "Kenapa gue harus percaya sama lo kalo lo cuma bisa omong kosong kaya gini! Gue benci sama lo, Vin!" "Lo benci gue?" "Iya, kenapa? Marah?!" "Lo bakalan nyesel udah ngomong kaya gitu ke gue, Na...