Part 8

5.2K 316 5
                                    

Di dalam kamar yang sepi, Raja, atau lebih tepatnya Lee Yong Goo, duduk dengan pandangan kosong sambil menggenggam binyeo merak emas. Sisa-sisa air mata masih menempel di wajah dan mulai mengering.

Dua jam sebelumnya, Eon Hwa datang kepadanya.

“Dia sudah tidak ada lagi di dunia ini.”

“Apa maksudmu?”

“Dia sudah mati. Dan Yang Mulia bertanggung jawab atas kematiannya.””

Yong Goo mengangkat sebelah tangan, “Tunggu, tolong jelaskan lebih mendetail.”

 “Yang Mulia pernah berusaha mencarinya, bukan? Tolong jawab dengan jujur, Yang Mulia.”

“Ya, itu benar. Aku memang sempat berusaha mencarinya. Tetapi mereka tidak menemukannya di manapun. Aku pun menyerah. Dan setelah tragedi para selir yang pernah kuceritakan itu, aku sudah tidak berharap dia akan pulang ke sisiku lagi.”

“Itu karena mereka tidak melaporkan kejadian yang sebenarnya.”

“Kejadian sebenarnya?”

“Myung Geum terpanah dan jatuh ke jurang.”

Yong Goo menggebrak meja, “Tidak mungkin!”

Eon Hwa tersenyum pedih, “Aku juga tidak percaya, tetapi Yoon Shik Nauri sepertinya tidak mungkin berbohong. Dia benar-benar sangat sedih dan terpukul. Dia juga mencintai Myung Geum, bukan?”

“Dia pasti bohong! Aku ingin dia datang menemuiku secepatnya!”

~~~

“Yang Mulia belum tidur?” tanya Kasim yang masih melihat nyala lilin dari dalam kamar.

“Ya, matikanlah lilinnya,” jawab Yong Goo dengan suara serak.

Kasim mematikan lilin dan menyiapkan kasur. Yong Goo berbaring, masih menggenggam binyeo itu.

“Eon Hwa dan Yoon Shik berbohong. Mereka menyembunyikanmu di suatu tempat, agar aku tidak bisa menemukanmu. Tetapi…” Yong Goo memeluk binyeo itu, “Aku akan menemukanmu. Pasti.”

***

Seminggu dua kali, ada dua prajurit yang sudah dijadwalkan untuk mengintai pergerakan musuh dari atas gunung. Dan hari ini giliran Jin Yong dan Yoon Woo. Masing-masing menaiki kuda ke tempat pengintaian. Mereka berada di sana sampai langit mulai berubah jingga.

Di perjalanan pulang, tiba-tiba sebuah anak panah melesat menusuk kaki kuda yang sedang ditunggangi oleh Yoon Woo. Akibatnya Yoon Woo terpental jatuh ke atas tanah. Jin Yong segera turun dari kuda dan menolong adiknya, ketika beberapa orang berpakaian serba hitam dengan kain yang menutupi wajah mengepung mereka.

“Mereka prajurit Yuan?” bisik Yoon Woo setelah mendengar salah satu dari mereka bicara dengan bahasa yang tidak mereka pahami.

Tiba-tiba mereka menyerbu. Jin Yong menangkis serangan, sementara Yoon Woo tidak bisa berdiri karena kakinya terkilir. Akan tetapi Yoon Woo tidak diam saja, dia mengambil busur dan panah, memanah musuh sambil duduk. Meski dua lawan sepuluh orang, mereka berhasil mengalahkan para penjahat itu.

“Kau baik-baik saja?” tanya Jin Yong sambil mengulurkan tangan.

Tetapi sebelum Yoon Woo meraih tangan itu, sebuah panah meluncur dan menancap tepat di dada Jin Yong.

Orabeoni!” jerit Yoon Woo saat tubuh Jin Yong tumbang sambil menggenggam panah yang menancap di dadanya.

Yoon Woo memanah penjahat itu, tetapi orang itu berhasil kabur.

I Am The King ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang