12

1.1K 107 4
                                    

"Ulgo sipji anha~"

Terdengar dering telpon. Ternyata Hp kak wonwoo yg bunyi. Kak wonwoo lalu mengangkat panggilan itu.

"Ya, iya , bentar lagi, oke, tunggu di sana" kak wonwoo mengakhiri panggilan yg entah dari siapa itu.

"Huft"

"Siapa kak?" aku kepo.

"Temen." jawabnya datar.

"Pulang yuk. Udah larut" ajaknya.

"Oke"

Ulgo sipji anha~~
Ulgo sipji anha~~

Handphone kak wonwoo terus berdering. Tapi ia tak mengangkatnya.

"Kak, hp nya bunyi tuh. Kok gak di angkat?" tanyaku bingung.

"Udah biarin aja. Gak penting juga" jawabnya dengan kesal.

"Kakak kenapa? Kok kesel gitu?" aku tambah bingung.

"Huft, udah gak usah dipikirin." jawabnya lalu berjalan mendahuluiku.

"Kenapa dia ?" gumamku.

.
.
.

Kami hampir sampai di rumah. Tampak dari jauh ada seorang cewe yang berdiri di depan rumah keluarga jeon.

"Lah? Siapa tuh?" gumamku.

Cewe itu menyadari kedatangan kami. Dan ia langsung menghampiri kak wonwoo sambil senyum.

"Hai wonwoo!!" sapanya.

Kak wonwoo tidak membalas. Ia hanya  melihat malas pada cewe itu.

"Siapa nih kak?" tanyaku pada kak wonwoo.

"Bukan siapa siapa. Ara mending kamu pulang deh. Makasih ya buat jalan2 nya. Bye!" lalu ia mendorongku untuk memasuki halaman rumahku.

Aku bingung. Dengan pasrah aku masuk ke rumah.

"Ara pulang~~"

"Ciee yang habis malmingan" goda mama yang lagi nonton sinetron.

"Halah. Malming apanya ma." jawabku datar.

"KOK KAMU GITU SIH??!!!!!" aku mendengar teriakan dari luar.

"Kenapa tuh? Jangan jangan cewe tadi." gumamku. Karena kepo, aku mengintip dari balik tirai ruang tamu.

"Maafin aku.." aku mencuri dengar percakapan antara kak wonwoo dengan cewe itu.

"Woo kamu tega!!" bentak cewe itu sambil menangis.

"Ya mau gimana lagi."jawabnya datar.

" kak wonwoo ngomongin apa sih?" aku bingung.

"Apa kamu udah berpaling??!! Apa karena cewe tadi?!!" bentak cewe itu sambil menagis sejadi jadinya.

Kak wonwoo cuma diam.

"Cewe tadi? Siapa sih? Mereka ngomongin apa sih?" aku tambah bingung.

Tiba tiba cewe itu masuk ke pekarangan rumahku. Lalu ia mengetok kasar pintu rumahku.

"Heh keluar!" teriaknya dari luar.

"Ara. Siapa tuh nak?" mama langsung menghampiriku cemas.

"Gak tau ma, aku bukain ya" lalu aku membuka pintu rumahku.

"Iya? Nyari sia--"

"Heh?!  Dasar PHO!! Sini lo gelud sama gue!!" dia marah marah.

"Lah? Aku? Aku ngapain?"tanyaku bingung.

Tampak kak wonwoo berlari ke arah kami.

" heh! Kamu ngapain? Seenaknya aja nyalahin anak saya" bela mama.

"Anak tante ini PHO!" teriak cewe itu sambil menunjukku.

"PHO apa ya? Perasaan aku gak ngapa ngapain?" aku membela diri.

"Woi kita udah putus ya" sela kak wonwoo.

Cewe itu langsung kicep.

"Ini ada apa sih kak?" tanyaku.

"Gak ada. Maafin dia ya Tante, Ra"

"Iya, gak apa apa nak wonwoo."

"Woo! Ini tuh belum selesai! Aku gak terima!" cewe itu geregetan.

"Serah! Udah sana pulang!" usir kak wonwoo pada cewe itu.

Lalu cewe itu pergi dengan kesal.

"Maaf udah ganggu malem malem tante.." lirih kak wonwoo.

"Gak Apa apa woo.. Masuk dulu yuk." ajak mama.

"Kak itu siapa?" tanyaku sambil menunjuk cewe yang berjalan di depan rumahku.

"Senen aku jawab, makasih tante, tapi sekarang udah malam banget. Ntar di cariin papa" jawabnya.

"Oh oke nak."

"Pulang dulu ya tan , Ra" kak wonwoo pamit.

"Iya, hati hati ya"

Next Door (Jeon Wonwoo)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang