16

1K 97 0
                                    

Pagi ini aku terpaksa berangkat jalan kaki. Soalnya ditinggal papa. Terus bang chanyeol masih terjebak di dunia mimpi.

"Huft.. Capek aku.." aku begumam.

Tin tin

Sebuah motor berhenti di sampingku.

"Siapa tuh?" aku bingung.

"Araaaa" ternyata itu adalah mingyu yang pake jeket item.

"Ternyata si item. Napa tem?"

"Sendiri aja nih?"

"Keliatannya?"

"Iya. Hehehe. Eh bareng kuy. Aku bawa motor nih."

"Kuy lah" aku hendak naik ke motor mingyu. Tiba tiba ada seseorang yang memanggilku.

"Raaa!!" tampak kak wonwoo berlari ke arah kami.

"Lah? Kak wonwoo? Tumben jalan"

"Raa bareng yuk" ajaknya.

"Sorry kak. Ara udah sama aku" protes mingyu.

Lagi lagi kak wonwoo hanya menatap sinis mingyu.

"Eumm.. Maaf kak.. Hehehehe" aku nyengir.

"Oh yaudah." jawab kak wonwoo datar.

"Wkwkwkwkwkwk. Emang enak ditolak? Hahhahaha duluan kak. Bhay!" lalu mingyu tancap gas.

Sampai di perempatan depan. Mingyu berenti.

"Kok berenti? Kenapa gyu?" aku turun dari motor. Lalu mingyu mengecek ban motor nya.

"Astagaaaa... Huft" mingyu tampak kesal.

"Kenapa gyu?" aku masih bingung.

"Ban nya bocor ra." jawab mingyu lesu.

"Haduh.. Kalo tau tadi mending aku bareng kak wonwoo"

"Maaf lah raa." sesal mingyu.

"Gak apa apa kok gyu. Terus ini gimana?" tanyaku.

"Ya. Kita jalan kaki aja. Di dekat sekolah nanti ada bengkel." jelas mingyu.

Lalu kami berjalan dengan lemas. Mingyu mendorong motornya.

"Woii!"

Aku menoleh ke belakang. Ternyata itu kak wonwoo.

"Kenapa tuh motor?" tanya kak wonwoo sambil berlari menghampiri kami.

"Bocor" balas mingyu datar.

"Bhaks. Karma tuh. Wkwkwkwkwk" kak wonwoo ketawa sejadi jadinya.

"Kak wonwoo..."

"Hahahahahaha. Iya kenapa ra?"

"Gak boleh gitu ih"

"Ah ekhm maaf. Hehehehehe" dia nyengir.

Sementara mingyu hanya memasang tampang kesal.

"Udahlah. Yuk jalan kaki bareng" usulku.

Lalu kami jalan dalam diam. Gak ada yang mau buka suara. Mingyu masih kesal sama kak wonwoo.

"Gyu..pr minghao udah di balikin?" aku mencoba mengajak mingyu ngobrol.

"Udah" jawabnya singkat.

"Eh gyu. Katanya una mau pindah ya?" aku masih mencoba mencairkan suasana.

"Iya."

"Kapan gyu?"

"Semester depan"

"Iihhh aku sedih bgt tau gak.."

"Oh"

"Ih gyuuu kok sewot gitu sih??!" aku sebel.

"Biarin aja ra." celetuk kak wonwoo.

"Kak diem dulu napa."

"Gyu.." aku memanggil mingyu.

"Hmm.." ia hanya berdehem.

"Ih mingyu gak asik ih."

"Apasih ra. Aku lagi bete" jawabnya.

Aku diem. Lalu aku ngomong ke kak wonwoo.

"Kak.. Minta maaf gih.. Kasian si item" usulku.

"Lah buat apa? Aku gak ada salah sama dia" kak wonwoo gak terima.

"Ih kak. Minta maaf aja apa susahnya."

"Gak mau.." kak wonwoo kek batu.

"Ayolah kak.." bujukku.

"Enggak"

"Wonwoo oppa~~~ minta maaf sama item yuk.. " aku mencoba aegyo.

"Bhaks. Iya deh iya.." akhirnya.

"Yeayy... Gomawo oppa~~"

"Minggu.." panggil kak wonwoo.

"Mingyu ,oppa.." aku meralat.

"Iya itu maksudnya. Sorry ya buat yang tadi" kak wonwoo minta maaf.

"Hmm..." mingyu tak menoleh.

"Gyuu... " panggilku.

Mingyu menoleh.

"Salaman sama wonwoo oppa" titahku.

"Gak usah ra." jawab mingyu datar.

"Ihh gak boleh gitu.." aku mengambil tangan mingyu dan meletakkannya di atas tangan kak wonwoo.

"Nah.. Baikan.. Kan enak tuh gini" ujarku sambil menaik turunkan tangan mereka seperti orang salaman.

"Jangan berantem lagi yaa"

"Iya." jawab mereka serempak.

"Eh gyu. Tuh bengkelnya. Anterin dulu gih motor kamu" aku menunjuk bengkel dekat sekolah.

"Oke." lalu mingyu mendorong motornya ke bengkel.

Next Door (Jeon Wonwoo)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang