Karina memantau dirinya lewat pantulan cermin. Saat ini dia tengah mengenakan dress selutut berwarna hitam yang sederhana. Malam minggu yang diimpikannya akan terjadi pada malam ini.
Arum membuka pintu kamar dan melihat penampilan Karina dengan dahi berkerut "Anak mamah malam ini cantik banget. Emangnya mau kemana kamu sama Austin?"
Karina tersipu. "Bukan sama Austin."
"Loh, Ibu kira bareng Austin. Biasanyakan sama dia," kata Arum heran.
"Malam ini beda,Bu," sahut Karina.
"Yaudah. Entar kenalin sama mamah sebelum kalian berangkat," kata Arum dan beranjak pergi setelah mendapatkan anggukan dari Karina.
Tidak lama kemudian, Karina mendengar bunyi klakson. Sudah pasti itu Daniel.
Karina segera keluar dan melihat Daniel keluar dari mobilnya. Laki-laki itu tersenyum dan menghampiri Karina yang berdiri di ambang pintu.
Penampilan Daniel pun saat ini sangat keren di mata Karina. Dengan celana jeans dan kaos oblong berwarna putih, dia menggunakan jaket berbahan levis berwarna marun. Di tangan kirinya dia mengenakan jam tangan yang begitu pas di tangannya.
"Lo keliatan beda malam ini," kata Daniel.
Karina merona, untung saja ini malam jadi wajahnya yang memerah tidak terlalu terlihat.
"Beda gimana?""Terlihat dewasa."
"Apa secara tersirat kalau lo bilang gue keliatan tua?" tanya Karina sedikit was-was kalau dia salah pakai baju.
Daniel terkekeh. "Bukan gitu. Biasanya gue liat lo imut-imut gitu, tapi malam ini lo keliatan cantik dan dewasa."
Karina sudah tidak tahan lagi. "Gue ke dalam dulu manggil orang tua gue."
Daniel tersenyum dan dengan setia menunggu. Sebenarnya dia sedikit gugup bertemu dan meminta izin pada orang tua Karina.
Tidak lama kemudian, Karina keluar bersama Arum dan Andre.
"Malam,Om,Tante," sapa Daniel hangat.
"Malam," ucap kedua suami istri itu serempak.
"Saya mau keluar sebentar sama Karina. Boleh kan,Om,Tan?" tanya Daniel sopan.
"Boleh. Tapi pulangnya jangan kemaleman, takutnya kenapa-napa," sahut Andre.
Arum menyikut Karina dan berbisik pelan. "Ganteng banget. Entar ceritain sama Ibu."
Karina hanya membalas bisikan ibunya dengan cengengesan karena Daniel yang terlihat bingung dengan tingkah Arum dan dirinya.
Setelah berpamitan, Daniel segera mengajak Karina untuk berangkat. Tidak lupa, Daniel membukakan pintu mobil untuk Karina, membuat Karina merona lagi karena perlakuan Daniel yang begitu manis.
Daniel memutari mobilnya dan masuk ke dalam mobil, dia sempat memperhatikan Karina apakah dia sudah memasang sabuk pengaman. Karena keamanan gadis itu sangat penting baginya untuk diperhatikan.
Daniel mulai menjalankan mobilnya dan sesekali melirik Karina yang terlihat canggung "Orang tua lo ramah banget ya."
Karina menoleh dan tersenyum canggung, berada dalam satu mobil dengan Daniel membuatnya bingung harus bersikap bagaimana.
"Kalau lo mau hidupin musik, hidupin aja, tuh," tawar Daniel. "Banyak lagu baratnya juga."
Karina tidak percaya bahwa Daniel mengetahui selera musiknya. "Gimana lo bisa tahu sama selera gue?"
Daniel melirik Karina sekilas. "Ketika lo pengen deket sama seseorang, lo harus mengetahui paling nggak sedikit tentang orang itu," katanya. "Caranya, bisa dengan merhatiin orang itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationship or Friendship? (RoF)- Complete
Teen FictionAustin dan Karina bersahabat sejak kecil karena mereka bertetangga. Kedekatan itu membuat Karina hanya berteman dengan Austin, begitu pun sebaliknya. Laki-laki berambut pirang itu sangat menyayangi Karina. Saat mereka baru kelas 12 SMA, Daniel seo...