Daniel melihat Karina dengan senyuman yang mengembang di wajahnya. Gadis itu kini tengah berjalan ke arahnya untuk ikut bersamanya pulang ke rumahnya. Karina tidak sendiri, melainkan bersama Austin yang terlihat memasang wajah dingin andalannya.
"Kamu udah minta izin kan sama orangtua kamu?" tanya Daniel saat Karina sudah di depannya.
Karina mengangguk. "Udah. Ibu bilang, salam buat keluarga kamu."
Daniel semakin mengembangkan senyumnya. "Nanti, kamu sendiri aja yang bilang sama Ibu aku."
Karina terlihat gelapan. "Aku malu."
"Nggak usah malu. Ibu aku baik kok orangnya. Asal kamu sopan aja."
"Hehe..." Karina tertawa hambar. "Aku usahain."
Daniel mengangguk dan beralih menatap Austin. "Lo mau ikut?"
"Gak," jawab Austin singkat, dia menatap Karina. "Gue pulang dulu. Kalau ada apa-apa, hubungin gue."
Setelah berkata demikian, tanpa menunggu balasan dari Karina, Austin segera beranjak dan pergi dengan motornya.
Karina menghela nafas memandangi kepergian Austin. "Gak pernah berubah."
"Gak sopan. Pergi gitu aja?" gerutu Daniel kesal.
Karina tersenyum maklum. "Harap bersabar, ini ujian. Karena ini ujian, jadi harap bersabar."
Daniel tertawa pelan dan tidak membahasnya lagi. "Ayok, masuk ke mobil."
Mereka pun bergegas pergi dari sekolah. Sebelum tiba di rumah Daniel, mereka singgah terlebih dahulu di sebuah toko buah.
"Mau beli buah?" tanya Karina saat sudah di depan toko.
"Hem." Daniel bergumam sambil mengangguk dan mulai meneliti beberapa jenis buah yang sengaja diletakkan di depan toko untuk menarik minat pembeli. Di sana, ada buah Jeruk,Apel,Semangka, Kiwi, dan masih banyak.
Seorang pelayan toko keluar dengan memasang wajah sopan. "Mau cari buah apa?"
"Kami masih memilih-milih. Kalau sudah dapat, kami akan ke kasir untuk membayar," jawab Daniel mewakili.
Pelayan itu mengangguk. "Kalau perlu apa-apa, saya ada di dalam," katanya sebelum membungkuk hormat dan pergi.
"Coba tebak!" seru Daniel sambil mengambil buah Kiwi. "Negara apa yang dijuluki sebagai negeri kiwi?"
Karina menggeleng. "Gak pernah denger kalau ada negeri yang dijuluki kiwi."
"Selandia baru," jawab Daniel. "Mau buah Kiwi?"
"Aku mau..." Karina mengerutkan kening. "Aku mau Apel aja."
"Oke. Aku mau Kiwi." Daniel mengambil satu keranjang buah Kiwi dan satu keranjang buah Apel.
"Boleh aku coba buah Apelnya?" tanya Karina.
"Nih," kata Daniel memberikan satu buah Apel. Dia pun juga ikut memakan.
"Manis!" komentar Karina masih dengan mulut yang mengunyah daging buah Apel.
"Kayak kamu," goda Daniel tanpa ragu dan terlihat acuh setelah mengatakannya.
"Mulai," balas Karina sedikit tersipu.
"Ralat, kamu lebih manis dari buah ini." Daniel terkekeh setelah mengatakannya karena melihat Karina yang langsung melotot menahan malu.
"Udah ah! Mending bayar semua ni buah-buahan!" Karina mulai kesal karena Daniel yang tidak tahu tempat merayunya.
"Tunggu di sini," pinta Daniel pada Karina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationship or Friendship? (RoF)- Complete
Fiksi RemajaAustin dan Karina bersahabat sejak kecil karena mereka bertetangga. Kedekatan itu membuat Karina hanya berteman dengan Austin, begitu pun sebaliknya. Laki-laki berambut pirang itu sangat menyayangi Karina. Saat mereka baru kelas 12 SMA, Daniel seo...