Daniel dan Karina berjalan bersamaan keluar TPU dan di sana ada Austin dan Andi yang sedang menunggu di dekat mobil Austin.
"Karina gue yang anter," kata Daniel saat di hadapan Austin. "Kalian boleh pulang."
"Mau ke mana kalian?" tanya Austin penuh selidik.
"Gak ke mana-mana. Gue bilang gue bakal nganter dia," jawab Daniel mewakili.
Austin menatap Karina sekilas sebelum mengangguk. "Yuk,An. Cabut!"
Andi langsung menurut dan dengan cepat masuk ke dalam mobil duduk di sebelah Austin.
Daniel dan Karina memandangi mobil Austin yang perlahan mejauh sebelum benar-benar menghilang dari pandangan mereka.
Karina menghela nafas. "Sekarang kita ke mana?"
"Kamu ingat nggak danau tempat di mana aku ngungkapin perasaan aku dulu?" tanya Daniel.
Karina mengangguk. "Aku ingat. Kamu pikir, aku bisa dengan mudah lupa sama tempat bersejarah itu?"
Daniel terkekeh. "Kamu bener. Yuk, kita ke sana!"
Karina mengangguk dan berjalan ke arah mobil Daniel yang terparkir. Saat sudah membuka pintu mobil, Karina urung duduk karena melihat sebuah buku tergeletak di kursi. Sebuah buku harian yang cukup tebal.
Karina mengambilnya, Daniel melihatnya dan berkata. "Itu buku diary Siska."
Karina segera duduk dan menutup pintu, masih memegang buku diary Siska.
"Kamu yang ngambil?" tanya Karina pada Daniel yang sudah mulai fokus menyetir.
Daniel menggeleng. "Ibu Siska yang ngasih. Katanya, ada sesuatu yang mau disampain Siska, dan itu ada di dalam sana."
Karina memandangi buku tersebut dengan tatapan penasaran. "Aku penasaran sama isinya. Boleh aku baca?"
"Nanti aja," cegah Daniel. "Kalau kita udah sampai."
Karina menyadarkan tubuhnya ke sandaran kursi dan tidak mendebat Daniel.
Tidak lama kemudian, mereka pun sampai di tempat tujuan. Mereka berdua berjalan bersamaan keluar mobil dan menuju tepi danau. Di sana ada sebuah kursi kosong yang akhirnya menjadi pilihan Karina dan Daniel untuk bersantai. Terlihat di tangan Daniel tergenggam buku harian Siska.
Saat ini, danau sedang tidak ramai pengunjung karena bukan hari libur. Hanya ada beberapa orang yang sedang berjalan-jalan dan bermain itik-itikan di kolam dengan pasangannya.
"Aku baru tahu kalau di sini ada kursinya," kata Karina.
"Karena kita nggak ke sini kemarin," sahut Daniel sambil memandang ke arah danau.
Karina memandang Daniel. "Kamu beneran baik-baik aja,kan?"
Daniel menoleh. "Hem... aku berusaha nunjukin aku baik-baik aja, di depan kamu. Kalau perasaan aku, jelaslah kalau aku merasa terpukul."
Karina mengangguk paham dan melihat ke arah danau. "Rasanya, aku juga pengin naik itik-itikan itu."
"Nanti aja. Aku lagi nggak semangat," tolak Daniel. "Nggak papa,kan?"
Karina hanya bisa pasrah. "Oke."
Hening sejenak.
"Apa aku pernah bilang kalau tempat ini adalah tempat favorit aku sama Siska?" tanya Daniel tiba-tiba.
Karina menggeleng. "Kamu baru aja bilang."
Daniel tiba-tiba meraih tangan kanan Karina dengan tangan kirinya dan menautkan jari-jarinya ke sela jari-jari Karina, menggenggamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationship or Friendship? (RoF)- Complete
Novela JuvenilAustin dan Karina bersahabat sejak kecil karena mereka bertetangga. Kedekatan itu membuat Karina hanya berteman dengan Austin, begitu pun sebaliknya. Laki-laki berambut pirang itu sangat menyayangi Karina. Saat mereka baru kelas 12 SMA, Daniel seo...