Kesedihan Kyung Min

27 3 0
                                    

Setelah kelas sore berakhir, Kyung Min dan tiga sahabatnya mulai berlatih basket.

"Semangat!!! Semangat!!! Kalian akan berlari 100 keliling lagi kalau bermalasan, ayo semangat!!!" Teriak Kyung Min sebagai kaptain basket.
"Ya!!!! Semangat!!!" Teriak semua orang serempak, sebelum mereka mulai pelatih memberi beberapa pengarahan.

Beberapa hari terakhir Kyung Jin tak bisa di hubungi, membuat Kyung Min sangat khawatir.

Hari yang di tunggu telah tiba, Kyung Min menunggu dengan sangat senang.

Sudah tiga jam berlalu, kehadiran Kyung Jin tak terlihat juga.

Hari makin gelap, Kyung Jin berusaha menghubungi Kyung Min. Tapi hasilnya tetap sama, Hpnya tidak aktif sama sekali.

Seorang pelayan mendekati Kyun Min.

"Maaf dek, sebentar lagi kami akan tutup. ". Sopan.
"Ah... Iya kak, maaf. Aku akan pulang sebentar lagi."
"Baiklah."

Kyung Min sangat sedih karena tidak bisa bertemu dengan Kyung Jin hari ini. Dia berjalan sambil tetap menghubungi Kyung Jin.

"Kyung Jin. Kau Kyung Jin kan?" Kata Eun Woo.
"..."Kyung Min berfikir sejenak, dan mengangguk.

"Kenapa kau tak datang kesekolah dua hari yang lalu? Aku dengar kau masuk rumah sakit, Apa kau sudah sehat sekarang?" Kata Eun Woo.
" Rumah Sakit!? Kyung Jin!?" Kata Kyung Min terkejut.
"Kau menakutiku? Kau masuk rumah sakit, kenapa malah terkejut."
"Ah... Aku hanya berusaha,.... Emhhh... Mengejutkanmu." Kata Kyung Min, mencari alasan.

Tapi rasa cemas dan takut membuat tubuh Kyung Min gemetaran, Eun Woo yang melihat Itu langsung menggenggam tangan kanan Kyung Min.

"Apa kau takut? Sebenarnya apa yang terjadi waktu itu, apa mereka lagi yang membuatmu masuk rumah sakit?"Kata Eun Woo, berusaha untuk mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya.
"Me.... Mereka? " Kyung Min menatap Eun Woo.

Tit....tittit...... Karena tak di dengar, akhirnya Tae Soo keluar dari mobil.

Tae Soo melepaskan tangan Eun Woo dari Kyung Min.

"Apa yang kau lakukan? Kyung Min, kau kenapa seperti ini. Jawab aku? Hei!!" Teriak Tae Soo.
"Kyung Min? Jadi kau Kyung Min? Bukan Kyung Jin, hei kenapa kau diam saja?"

Kyung Min berusaha untuk menenangkan diri, tapi bayangan masa lalu terlintas di benaknya.

"Akh...akhakh......Hahhhahhhhhh, eomma"Kyung Min menangis, Tae Soo memeluk Kyung Min untuk memenangkannya.
"Tenangkan dirimu, bahkan aku belum mengatakannya padamu hal yang sangat besar. Kau sudah seperti ini, Kyung Min tenang, tenang, tarik napas dalam-dalam Huhhh....lalu keluarkan huft.... Ulangi lagi. Nah sekarang kau sudah tenang, ceritakan padaku apa yang terjadi?." Kata Tae Soo melepaskan pepukkannya, dan menatap mata Kyung Min.
"Kyung Jin,.... Dia tak datang ataupun mengangkat telponku. Tapi saat di jalan, dia mengatakan kalau Kyung Jin masuk rumah sakit. Aku takut, dia akan meninggalkanku sama seperti kedua orang tuaku dulu dan Jae Wook juga meninggalkanku. Katakan padaku Tae Soo, dia akan baik-baik saja kan. Anak itu tak akan meninggalkanku lagikan, anak itu." Air mata terus membasahi pipinya.
"Yak!! Kyung Min!!!" Kyung Min tersentak, air matanya terhenti.

"Kalian sudah selesai, sekarang boleh aku bicara?" Kata Eun Woo berada diantara mereka.

Tae Soo dan Kyung Min baru sadar kalau masih ada Eun Woo disana.

"Kau siapa?"
" Aku. Aku teman sekelas Kyung Jin, kalian sendiri siapa? Kenapa dia tadi mengaku sebagai Kyung Jin?" Kata Eun Woo.
"Dia kembaran Kyung Jin dan aku temanya. Terimakasih telah memberitahukan tentang Kyung Jin padanya, kami permisi dulu." Kata Tae Soo.
"..."

Tae Soo menarik Kyung Min kedalam mobil.

"Apa yang kau lakukan, aku belum menanyakan tempat adikku di rawat." Kesal Kyung Min, berada di bangku belakang.
"Kau tenang dulu! Maaf. Bisa kah kau tenang dulu, kita akan kerumah sakit tempat adikmu sekarang. Appaku memberitahukan padaku kalau kau berada di rumah sakit, jadi aku melihatnya. Ternyata yang disana sedang terbaring bukan dirimu, aku lupa waktu hari sudah malam aku baru ingat kau akan menemui adikmu, maaf aku terlambat." Kata Tae Soo sedih, sambil mengendarai mobilnya dengan kencang.

Klak..... Klakk..... Kyung Kin menendang kursi Tae Soo dari belakang.

"Yakk!!!"
"Apa!!! Kau mau membuat kita mati hahhh!!!!" Kata Tae Soo berusaha mengendalikan kemudinya.

Tae Soo dan Kyung Min berlari di koridor rumah sakit sampai kedepan kamar rawat Kyung Jin.

Kyung Min membuka pintu kamar Kyung Jin, disana terlihat seorang yang terbaring dengan kepala yang di perban, infus yang terpasang, wajah yang pucat, rambut yang panjang, dan seorang dokter yang sedang berdiri disampingnya.

"Kyung Jin!" Kyung Min berlari, melihat keadaan kembaran nya.

Tubuhnya mulai lemas melihat lebam dan luka yang dialami saudarinya itu, jantungnya mulai berdebar tak beraturan, ingatan saat kecil muncul dalam penglihatannya, dia mulai mengalami sesak napas, pandangannya mulai kabur, kepalanya merasakan sakit,perlahan matanya tertutup. Melihat tubuh Kyung Min yang akan rebah, Tae Soo berlari menahan tubuh itu.

Diruang yang sempit seorang anak sedang melihat di celah yang sangat kecil, dia mencoba untuk tetap diam sambil menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya, air mata membasahi pipinya.

Dibalik celah kecil itu ia melihat ibunya ditembak oleh seseorang, ibunya tergeletak dilantai dengan bersimbah darah segar.

Dua orang pria mengacak isi rumah untuk mencari sesuatu, semua isi rumah berantakan.

Seorang pria berdiri dekat ibunya, lalu perlahan berjongkok untuk melihat kondisi wanita yang sudah tak sadarkan diri itu. Dia tersenyum, wajah yang terukir saat itu tak pernah Kyung Min lupakan.

Dokter itu tampak terkejut dengan apa yang dilihatnya, dia melihat kearah Tae Soo untuk memberi penjelasan.

Semua yang diketahui oleh Tae Soo ia beritahukan kepada dokter itu.

Tak lama Kyung Min sadar, dia melihat sekelilingnya.

"Kyung Jin. Kyung Jin mana, Ajushii?, Tae Soo, mana Kyung Jin?" Kata Kyung Min duduk dari tempat tidurnya.
"Dia ada di kamarnya." Kata   Dokter itu.

Kyung Min berlari ke ruangan Kyung Jin, saat tiba di depan pintu ia berhenti.

"Tae Soo tinggalkan aku berdua dengan Kyung Jin saja, kalau appaku menghubungi mu nanti. Bilang kalau aku sudah pulang, bersamamu tadi." Kyung Min langsung masuk keruangan Kyung Jin.

***
POV Eun Woo

Tiga hari sudah berlalu sejak aku bertemu dengan kembaran Kyung Jin, semua anak di kelas ku tidak terlihat khawatir sama sekali tentang keadaan Kyung Jin.

Padahal sudah lewat lima hari Kyung Jin sakit, mereka tak ada niat sama sekali untuk menjenguk anak itu.

Dua orang perempuan yang selalu mendekati ku saat aku ingin bersantai ini selalu membuat ku kesal setengah mati.

"Oppa sepulang sekolah kita main yuk? Aku dan oppa saja yang pergi. Ya? Ya Ya?? "  Kata Hye Ri bergelayut di tangan ku. sedang kan temanya sedang melihat.

Aku melepaskan tangan Hye Ri dengan paksa, karena terlalu berisik di dekatku.

"Dari pada kita berjalan berdua saja. Emhhh.... Bagaimana kalau kita dan ketua kelas pergi menjenguk Kyung Jin di rumah sakit? " Kata Ku pada anak itu.
"Menjenguk! Oppa yang benar saja? Aku tak akan pernah pergi untuk melihat anak cupu itu, lebih baik aku di rumah tidur daripada harus melihat wajah jeleknya itu." Kata Hye Ri.
"Benar, yang dikatakan Hye Ri. lagian anak di kelas ini tak akan ada yang mau melihatnya, termasuk guru sekali pun. Kecuali guru baru kita itu, kalau mau Oppa pergi aja dengannya. Baru stelah itu Oppa bisa pergi dengan Hye Ri." Kata Sanna pada Eun Woo.

"Sekolah aneh." Kata Eun Woo  pelan sambil berjalan keluar.

Saat dekat pintu, seorang perempuan masuk dengan kepala yang masih di balut perban.

"Kyung Jin!." Terkejut, semua menatap kearah Kyung Jin yang baru masuk.

MY TWIN IS MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang