Rumah Sakit

32 1 0
                                    

Pov Kyung Min

"Appa?"
"Berhenti menangis. Appa sangat tak suka jika anak cantik Appa menangis." Lalu memelukku.

"Aku minta maaf. Tak seharusnya kau melihat aku marah pada orang tuamu waktu itu. Aku menyesalinya, saat aku ingin memaafkan mereka. Musibah itu telah terjadi. Putraku dan istrinya sudah tidak ada lagi, aku menyesalinya selama ini." Dia menangis tersedu-sedu.

Aku melepaskan pelukkan Appaku, dan melihat kearah pria tua itu yang menangis dalam penyesalan.

"Maaf!!!! Tidak! Kau kembalikan orang tuaku! Maka aku akan memaafkanmu! Kenapa aku melihat semua hal yang mengerikan?! Kenapa!. Mereka yang terlibat dalam kasus pembunuhan orang tuaku, akan ku buat mereka menderita!! Aku tak peduli mereka siapa."

Bught...... Semuanya terkejut, tubuhku sudah mencapai batasnya. Aku kehilangan kesadaranku.

"Kyung Min!" Eun Woo dan Man Suk serempak.
"...." Pak Kang Dan Seo Woo terkejut.

"Sayang bangun. Bangun Kyung Min, Appa di sini bangun nak." Kata Appaku.

Appaku membawaku dengan perasaan kacau kerumah sakit, Seo Woo membawa mobil.

Sedangkan kakekku dengan Pak Kang mengikutinya dari belakang. Kakekku dia menangis dengan rasa bersalahnya pada kami.

Flash Back

Gelap, sempit, sesak, Aku menangis dalam diam. Suara-suara pecahan, barang jatuh dan suara beberapa pria.

Aku menutup telingaku dengam gemetaran, suara itu mulai menghilang.

Dari celah yang kecil aku melihat keadaan di luar. Aku melihat ibuku berlumuran darah, dia melihat kearahku dan tersenyum.

"Sa yang. Ke luar lah. Me re ka su dah pergi." Kata ibuku, air mata keluar membasahi pipinya.

Aku keluar dari sana, dan mengenggam tangan ibuku yang dingin.

"Eomma, aku takut. Tetaplah bersamaku, aku takut. Itu sakitkan?" Sambil menghangatkan kedua tangan ibuku dan menangis.
"Ja ngan menanggis. Se karang Kamu se lamatkan Appamu dan Kyung Jin. Eomma sudah tak sanggup la gi." Memperjuangkan sisa kesadannya.
"Tidak! Aku akan pergi bersama denganmu. Ayo kita pergi bersama?" Kataku mengangkat kepala ibuku dan menempatkannya di pangkuanku.

Ibuku menghapus air mataku, dia tetap berusaha tersenyum padaku.

"Eomma mohon se lamat kan me re ka. Eomma akan baik saja. Dan mem beri kan kamu hadiah ulang ta hun padamu. Eomma Janji. " Kata ibuku.
"Janji." Kami mengaitkan kelingking.
"Janji"

Aku berlari keluar dari rumah, saat itu aku melihat  Eun Woo menangis dan gemetaran. Dia melihat kejadian itu dari jendela.

"Eun Woo?" Aku menghampirinya.
"Kyung Min. Kau baik saja?" Dia memelukku.
"Iya, tapi ibuku. Tidak, Eun Woo kau harus pergi dari sini. Atau mereka akan membunuhmu juga, aku harus pergi." Kataku.
"Aku juga akan membantumu. Ibuku dia bekerja tak jauh dari sini, dia pasti akan menolongmu. Jadi kita ketemu lagi nanti ya. Janji." Kata Eun Woo memberikanku janji kelingking, jari kami saling mengait.

Aku pergi dulu, lalu Eun Woo mengikutiku keluar. Seseorang kembali lagi dan melihat Eun Woo keluar dari rumahku, mereka mengikutinya. Kami berpisah arah, aku berlari dengan sekuat tenaga dan sebuah mobil berhenti didekatku.

Itu adalah Appaku dan Kyung Jin yang pulang dari membeli kue ulang tahun.

Ayah mendengarku dan memutar balikkan mobilnya, Kyung Jin tertidur di kursi belakang.

"Appa, selamatkan Eomeoni appa." Kataku, sambil menangis.
"Kyung Min dengarkan kata Appa baik-baik. Kau harus menjaga adikmu dan jangan katakan hal ini pada Kyung Jin. Dia pasti akan sangat sedih mendengarnya. Appa berjanji padamu akan membawa ibumu kembali."
"Iya, aku Janji. "

Kyung Jin terbangun dari tidurnya. Appa menuruni kami di tengah jalan dan di dekat sana ada taman bermain.

"Appa kenapa kita tak pulang?"Kata Kyung Jin yang masih mengusap matanya.
" Hari ini Appa dan Eomma ada keadaan mendesak dari Tim. Maafkan Appa ya? Kyung Min dan Kyung Jin tunggu Appa di sini. Jangan pergi kemana-mana, Appa akan datang setelah Kalian menghabiskan Kue ini. Tapi jika kalian makannya cepat, Appa tidak akan datang, jadi makanlah dengan pelan. Ok!" Kata Appa, lalu memeluk kami.

Aku menahan air mataku, berusaha percaya semuanya akan kembali normal lagi.

Ulang tahunku yang seharusnya bahagia, menjadi menyedihkan di usia kami yang kelima tahun.

Di bawah tempat seluncuran kami menunggu, makan dengan pelan kue coklat dengan hiasan bunga dan cheri kesukaanku diatasnya menunggu sesuatu yang tak pasti.

Flasback End...

***

Ayah Tae Soo masuk dan memeriksa Kyung Min di dalam, sedangkan yang lainnya menunggu di luar.

"Pak sebaiknya anda pulang saja dulu, jika Kyung Min sudah tenang anda bisa menemuinya." Kata Jung Suk yang letih melihat keadaan Kyung Min, dia menahan amarahnya.
"Aku tak bisa pulang. Dia cucuku, aku akan menunggunya."
"Percuma anda melakukannya. Anak itu sangat keras, jadi tolong anda pulang saja. Aku harap anda tidak memperburuk keadaan anak itu, kumohon pak?" Kata Jung Suk dengan wajah memohon.
"Baiklah. Aku akan datang lagi nanti." Pergi dengan perasaan sedih, diikuti dengan pak Kang.

Ayah Tae Soo memanggil Jung Suk masuk dan mengatakan kondisi Kyung Min yang terlalu lelah. Dengan ragu dia juga menceritakan tentang kembarannya, mereka juga pergi ketempat Kyung Jin.

Eun Woo dan Seo Woo menunggu di ruangan Kyung Min. Seo Woo melihat-lihat wajah Kyung Min dan dia merasa pernah bertemu dengannya.

"Hyung, jangan dilihat seperti itu." Kata Eun Woo dengan nada yang kesal.
" Ups... Kamu cemburu. Kau tahu, Hakim Lee ingin menjodohkanku dengannya Loh. Awalnya aku menolak, tapi jika dilihat dia cantikkan Eun Woo." Seo Woo yang tahu perasaan adiknya pada Kyung Min, mencoba membuatnya kesal.
"Dia cantik Hyung. Tapi, tak cocok untukmu yang tua." Kata Eun Woo yang mulai cemburu.
"Kenapa tidak, kami hanya beda usia 5 tahun." Kata Seo Woo.
"Tidak Hyung!."
"Sstt kau tak boleh teriak. Kau menyukainya? Kalau begitu kau tak boleh melepaskannya, kau harus mendapatkannya. Hyung akan mendukungmu, ini pasti sangat sulit untuk mendapatkannya."
"Aku tak tahu, tapi Sepertinya perasaanku padannya memang sepeti yang kau katakan. Ini baru pertama kali aku merasakannya, pada seorang gadis." Kata Eu Woo.
"Aku rasa kau juga pernah menyukai seseorang, kalau tidak salah namanya." Seo Woo mencoba mengingat anak kembar yang sepermainan dengannya dan sebelah rumah mereka.

Disisi lain Jung Suk sangat terkejut dengan wajah Kyung  Jin yang sama persis dengan Kyung Min. Jung Suk meneteskan air matanya, melihat keadaan anak yang terbaring di hadapannya.

***

Perasaan Eun Woo selalu tertuju pada sosok gadis yang bisa di katakan sedikit aneh itu. Dia sangat khwatir, beberapa kali dia mendesah saat mengingat Kyung Min.

Hyungnya yang ada di samping, merasa terganggu dengannya.

"Sudah hentikan. Melihatmu seperti itu, aku jadi kesal." Kata Seo Woo.
"Maaf.Hah....." Mendesah lagi.
"..." Seo Woo mengingat anak yang sering bermain dengan mereka semasa Eun Woo kecil.

Wajahnya mulai mengerut, pikirannya panjang. Nama yang dia ingat sama seperti nama teman Eun Woo, wajahnya jadi serius.

"Eun Woo. Aku mengingatnya!."
"Ingat apa Hyung?"
"Anak yang pernah kau sukai saat kau kecil itu, aku ingat sekarang."
"Maksudmu anak yang di sebelah rumah kita?" Kata Eun Woo penasaran.
"Ya. Anak kembar itu bernama Kyung Min dan Kyung Jin. Namanya sama seperti anak pak Jung Suk."
"Apa?!" Terkejut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY TWIN IS MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang