KETEGANGAN

20 2 2
                                    

***
Di Rumah Hye Ri

Dong Sik keluar dari mobil dan di ikuti oleh sekretarisnya.

Dari arah dalam rumah Hye Ri berlari menghampiri Dong Sik dan memeluknya.

"Ada apa sayang? Tak biasanya kau seperti ini, ada apa?" Kata Dong Sik membalas pelukkan putrinya.

Hye Ri menarik tangan Dong Sik. Tas yang ada di tangannya dia lemparkan pada sekretarisnya.

Sekretaris itupun langsung berjalan ke ruang kerja Dong Sik di lantai 2.

"Sekretaris Wang" Sapa seorang wanita dari luar.
"Ya, nyonya?" Sekretaris Wang membungkuk 90derajat.
"Apa Dong Sik sudah pulang? Dimana dia?" Tanya Wanita itu.
"Dia bersama nyonya muda di lantai bawah."
"Baiklah. Kau bisa pulang." Kata Wanita itu lagi.

Saat wanita itu ingin berjalan, dia berhenti lagi dan melihat pada sekretaris Wang.

"Seharusnya kau berhenti mengotori tanganmu, sebelum terlambat." Diapun pergi meninggalkan Sekretaris Wang.

Untuk beberapa menit dia terdiam.

"Bagaimana aku bisa berhenti, dia sudah menolongku." Kata Sekretaris Wang yang melihat foto keluarga Dong Sik di meja.

Di taman Hye Ri dan Dong Sik saling mengobrol bersama.

" Appa. Aku minta kau melakukan satu hal untukku, kau janji ya?" Kata Hye Ri dengan suara manjanya.
"Baiklah appa janji. Semua yang kau inginkan akan appa dapatkan untukmu, asal kau bahagia." Kata Dong Sik sambil mencubit pipi Hye Ri gemas.
"Kalau begitu. Bisakah kau menyuruh kepala sekolah untuk mencabut beasiswa Kyung Jin?"
"Ada apa? Apa dia menyakitimu?" Tanya Dong Sik.

Hye Ri diak sejenak dan berdiri mengambil tempat duduk di depan Dong Sik.

"Dia menggoda priaku, aku tak bisa memaafkannya. Aku ingin buat perhitungan dengannya, karena itu aku membutuhkan pengawal Jang. Bisakah appa melakukannya? Jika tidak aku akan pergi dari rumah dan tak akan menemuimu lagi."Hye Ri mengembungkan pipinya.

Dari dalam rumah seseorang datang dengan anggunya.

"Kau tidak boleh menuruti keinginannya, dia bisa salah jalan nanti." Sambil mendekat pada mereka.

Hye Ri memasang wajah tidak sukanya pada wanita itu. Dong Sik yang melihat kearahnya sangat marah.

"Jangan ikut campur urusanku! Kau hiduplah dengan tenang di rumah ini. Anakku dan aku tak butuh kata-katamu! Hiduplah seakan kau tak melihat dan mendengar kami, itu yang kubutuhkan darimu. Kau hanya boneka yang kubutuhkan dan kau hanya berstatus sebagai istriku di rumah ini, tapi tak punya hak apapun di sini!" Marah Dong Sik.

Hye Ri yang mendengar itu tersenyum senang. Sedangkan Wanita itu gemetaran ketakutan melihat Dong Sik yang marah.

"..." Berjalan melewati wanita itu.

Setelah Dong Sik pergi dari tempat itu, Hye Ri mendekatinya.

"Wuri, kau memang bodoh!" Kata Hye Ri.
"Hye Ri ! Appamu boleh tak menghormatiku, kau seharusnya lebih sopan padaku. Aku adalah ibumu!" Teriak Wuri.

Hye Ri yang merasa di bentak oleh ibu tirinya, menjadi sangat marah.

"Nam Wuri!!!! Apa kau sudah menikah dengan appaku, kau anggap aku menjadi anakmu? Hah... Jangan buat aku tertawa. Hei kau dengar apa yang di katakan appaku padamu tadi? Hanya statusmu saja istrinya di rumah ini. Kau adalah boneka yang akan di gunakannya untuk mendapatkan apa yang ia inginkan dan setelah itu kau akan di campakkannya seperti sampah yang tak berguna! Kau diam saja di rumah ini, aku tak butuh ibu sepertimu."Kata Hye Ri dengan tatapan bencinya.

MY TWIN IS MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang