ニ十一

95 13 0
                                    

Warning!!!
Typo bertebaran
Kalimat berbelit
Baper tingkat dewa.

Happy Reading guys!!!

Part Twenty One

Kisah 2 Sisi

"Sekalipun itu ditempatkan di telapak tangan kita,
bukan berarti kita dapat menggenggamnya"

~Shinichi Kudo
From Detective Conan


Hari Rabu pagi, suasana kelas yang ribut mampu memuncakkan amarah siapapun yang melihatnya saat ini. Suasana ini tercipta karena sebuah PR Bahasa Inggris yang harus diselesaikan pada jam pelajaran pertama pagi ini. Sontak membuat seluruh kelas heboh menyontek kepada teman teman mereka yang rajin mengerjakan di rumah.

Mita kelimpungan mencari teman yang bersedia untuk menyumbangkan sedikit waktu untuk memberi buku mata pelajaran terkait padanya, mengingat kini Raina belum bisa berangkat karena "tragedi" sebelumnya.

"Siti! Gue nyontek dong! Pliss" Mohon Mita.

"Ishhh, bentaaar, belom selese ini!" Protes Siti karena bukunya ditarik paksa oleh Mita.

"Ihh, barengan aja napa sih! Susah amat buset!"

"Iya iya! Lagian napa gak nyontok Raina aja sih lo?" Tanya Siti

"Ga masuk, kumat lagi tuh bocah" Jawab Mita tanpa mengalihkan pandangannya yang kini tertuju pada buki tulis di depannya.

"Ooh, semoga cepet sembuh deh tu bocah"

Suasana ramai ini terus berlangsung, tak mempedulikan bel masuk yang sudah berdering sejak 5 menit yang lalu. Dan acara ini harus terpaksa dihentikan karena...

BRAK!!!

Hampir semua pandangan tertuju pada seseorang yang berdiri di depan pintu dengan wajah menahan amarah. Tak ada satupun yang berani mengeluarkan suara. Pandangan mereka mengikuti gerakan pria yang tengah menuju ke bangku pojokan belakang.

"Ikut gue" Ucapnya pelan kepada pria yang sok cuek masih menghadap ke buku tulis.

"IKUT GUE BRENGSEK!" Teriak Axel sambil menarik kerah dari Leo yang terus terusan mengabaikannya. Kesal? Tentu saja!

"Ga ada yang namanya brengsek di sini, perintah lo gak jelas." Balas Leo dengan santai.

"Bukan salah gue kalo gue gak nurutin perintah lo. Perintah lo gak tertuju pada siapapun di kelas ini" Lanjutnya. Kini genggaman tangan di kerahnya terlepas, digantikan genggaman tangan yang menariknya untuk keluar./plis jan ada yang mikir kalo Axel itu... ya, yu know la>_</

Keluarnya Axel dan Leo, menjadi bicaraan hangat di kelas. Ugh, mungkin rakyat milenial kini dilahirkan terlalu kepo dengan urusan orang lain. Mita yang baru sadar dari lamunannya, bergegas keluar untuk mengejar mereka berdua. Dani dkk. yang sempat melihat gerak gerik mita juga ikut keluar menyusul mereka. Berharap tak terjadi perkelahian karena masih di lingkungan sekolah.

"Lama-lama gue berasa jadi Sherlock Holmes. Kalo ngikutin cerita ini" celetuk Dani saat sudah sampai di sebelah Mita

Saat yang lain menyahut, Mita hanya diam, pura-pura fokus pada Axel dan Leo yang berdiri membelakangi mereka beberapa meter. Dani menghela nafas saat sadar bahwa Mita mengacuhkannya.

Sesampainya mereka di taman belakang, Mita, Dani dan yang lainnya bersembunyi di balik pohon, pohon ini cukup besar untuk menutup tubuh mereka semua secara langsung.

After Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang