#DD 6

71 15 5
                                    

"Sedetail apapun kamu menutupi rahasia, pasti akan ketahuan juga"

~ DD

Kini dina dan devan berada di kantin. Mia tidak bisa bergabung karna ada urusan yang harus di selesaikan. Dan jadilah dina dan devan yang berada di kantin berdua sekarang.

"Kamu mau makan apa din?"

"Samain aja sama kamu dev"

"Oke"

Ucap devan lalu beranjak dari tempat duduknya lalu menuju kantin. Dina terus saja memperhatikan punggung devan yang lama kelaman menghilang dari krumunan manusia di kantin.

Dina selalu terpaku jika melihat punggung devan. Karna punggung devan selalu mengingatkan dina pada seseorang yang tidak tau di mana keberadaanya sekarang.

Tidak lama devan datang dengan membawa makanan yang sudah dia pesan. Devan trus memperhatikan dina yang masih melamun.

Devan cukup senang jika bersama dengan dina, walaupun dia tidak menjadi kekasih dina. Bagi devan menjadi sahabatnya atau lebih tepatnya kakaknya, itu semua lebih dari cukup. Devan ingin menjaga dina dari semua kejahatan.

Devan yang melihat dina melamun kemudian tersenyum tipis. Sampai sekarang dina tidak menyadar kedatanganya devan di depanya dina

"Din"

Ucap devan lalu melambai lambaikan tanganya di depan wajah dina.

"Eh!" Kaget dina

Devan yang melihat wajah kaget dina tertawa kecil.

"Kamu ngalamunin apa sih?" tanya devan sambil mengaduk aduk minumanya.

"Ng- ngak ada kok" ucap dina sambil berusaha menetralkan kegugupanya.

Devan menjawab dengan dehem kemudian mereka berdua fokus pada makanan mereka masing masing. Keheningan yang terjadi saat mereka memakan makanananya. Hanya terdengar suara sendok dan garpu dan suara riuh dari siswa siswi yang berada di kantin. Tiba tiba datang laki laki lalu menghampiri meja makan dina Dan devan.

"Sorry ganggu" ucap laki laki itu. Lalu tersenyum ke arah dina Dan devan. Dina membalasnya dengan senyuman lalu dina memperhatikan nama tag deren.

Pantes mukanya kayak ngak asing batin dina.

"Dev, ada rapat osis sekarang"

"Iya nanti gue ke sana" ucap devan lalu deren pergi dari hadapan devan.

Seketika hening tidak ada yang memulai pembicaraan. Dina mengerti pasti devan ingin meminta izin namun dia ragu untuk mengatakanya.

"Aku balik sendiri aja, gih kamu ke ruang osis"

"Ngusir nih"

"Ngak, kasian yang lain pasti pada nungguin kamu"

"Ya udah, ayok" ajak devan lalu menarik lengan dina lembut. Dina pasrah mengikuti devan yang terus menariknya. Hingga mereka berhenti di depan life lalu devan memencet tombol tersebut.

Sekolah ini bertingkat dan bisa di bilang sekolah Elit. Bukan orang orang yang pintar pintar saja yang bisa masuk sekolah ini. Tapi orang orang kelas atas juga bisa masuk melalui uang. Kata orang semua bisa di lakukan dengan uang. Tapi menurut dina tidak.

Love In Secret [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang