"Semua itu membutuhkan waktu dan proses. Salah satu kuncinya adalah bersabar"
~ Dina
Pesawat Lion Air yang di tumpanggi oleh laki laki itu terjatuh dari ketinggian 3000 kaki dari permukaan laut. Dan pesawat tersebut terjatuh ke dalam laut dan terjadi ledakan yang sangat besar.
Duarrrrr
"Tolongg" teriak laki laki itu yang berada dalam pesawat. Dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Banyak luka luka di seluruh tubuhnya. Kepalanya penuh dengan darah dan seluruh badanya penuh luka.
"Derennn" teriak dina. Mukanya sudah terlihat sangat pucat. Keringat dingin sudah bercucuran di keningnya. Badanya sedingin es.
Mimpi itu datang kembali. Pada ke jadian yang sama. Kejadian itu sama persis seperti yang kemarin. Pada saat itu dina tidak sengaja melihat pesawat dan akhirnya dina meringis kesakitan memegangi kepalanya dan terjatuh pingsan.
Dina terus saja memperhatikan sekelilingnya. Semua masih seperti semula. Gelap. Tidak ada cahaya. Kemudian dina beranjak dari kasurnya lalu menuju sakelar untuk menyalakan lampu seluruh ruangan.
Kini seluruh ruangan sudah terang. Kemudian pandangan dina terhenti pada jam dinding yang di gantung. Jam masih menunjukan pukul 03.40. Masih terbilang sangat pagi. Akhirnya dina memutuskan untuk membersihkan Dirinya.
Langkah dina terhenti saat berada di ruang tamu. Dina memperhatikan korden yang tertutup sangat rapat. Kini ingatan yang kemarin kembali terputar di pikiranya.
beberapa menit kemudian dina menghela nafas kasar dan menuju kamar mandi.
Bisa di coba juga batin dina.
~~~~^^^^^~~~~
Pukul sudah menunjukan 06.30. Kini dina sudah berada di dalam kelas. Kelas masih sangat sepi. Yang datang bisa di hitung dengan jari menurut dina.
Hari ini hari terakhir dina belajar. Besok akan di adakan ulangan tengah semester. Ada sebagian guru bilang jika ulangan tahun ini berbeda.
Ulangan akan di adakan dengan siswa acak. Jadi ulangan tahun ini di bilang akan acak atau gabungan dengan kelas lain.
Dina berharap semoga satu kelas dengan mia dan devan. Dina yang merasa bosan akhirnya menganbil novel yang sudah dina bawa dari apartment.
Sedikit demi sedikit siswa siswi mulai berdatangan. Tapi dina berusaha untuk tidak perduli dan masih fokus dengan novelnya.
Tidak lama kemudian dina merasa seperti ada seseorang yang duduk di sebelah dina. Dina yang mulai penasaran akhirnya melirik seseorang yang ada di sebelahnya dengan ekor matanya.
Dan ternyata di sebelahnya dina adalah mia. Beberapa detik kemudian dina menghela nafas lalu meletakkan novelnya di meja. Saat dina meletakkan novelnya, dina terkejut jika ada orang di hadapanya. Hampir saja novel yang di pegang oleh dina terkena tening devan.
"Ihh kamu ngangetin aja "
kesal dina lalu menaruh novelnya ke dalam laci mejanya. Devan yang mendengar omelan dina hanya menyengir tidak jelas sambil mengaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Heheh maaf"
Ucap devan. Kemudian hening, tidak ada lagi yang berbicara. Hingga suara mia memecahkan ke heningan.
"Maafin gue ya din"
Ucap mia lalu menjulurkan tanganya ke dina sembari bermaksud untuk berdamai kembali. Mia tidak mau berlama lama marah dengan dina. Sehari saja seperti bertahun tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Secret [Completed]✔
Teen Fiction⚠ harap follow terlebih dahulu ⚠ # Seasone 1 • Part 1 - 12 # Seasone 2 • Part 13 -27 #### Dina Meliana & Dimas orliando Mereka berdua memiliki rahasia yang sangat mendalam. Namun seiring berjalannya waktu rahasia itu mulai terbongkar. Tidak hany...