#DD 16

55 12 1
                                    

Sorry typo bertebaran

"Terkadang menerima kenyataan itu sangat sulit"

~ Dina

Beberapa menit yang lalu pesawat yang di tumpangi oleh dimas sudah mendarat. Saat sudah ke luar dari bandara, dimas melihat aurora dari ke jauhan yang sedang melambai lambaikan tanganya di udara.

Dimas yang melihatnya langsung menghampiri aurora sambil mengeret koper yang ada di tangan kirinya.

Sesampai dimas di depan aurora, aurora hanya memperhatikan dimas dari atas sampai bawah. Dimas yang merasa risih akhirnya mengangkat suaranya.

"Kamu kenapa sih!"

"Lo dim-" ucapan aurora terhenti saat dimas manatap aurora tajam. Aurora yang mengerti maksud dimas, hanya tertawa tidak jelas.

"Ini vino? Kok beda banget sih?"

"Emang kenapa?"

"Tambah ganteng hehehe"

Dimas yang mendengarnya hanya memutar bola matanya malas. Satu hari sebelum dimas kembali ke indonesia. Dimas benar benar merubah penampilanya.

Kini rambutnya tidak lagi berwarna putih ke coklatan melainkan coklat dengan atasnya berwarna merah. Tidak warna rambut saja yang dimas rubah. Matanya yang awalnya berwarna coklat, dimas menggunakan lensa warna biru.

Itu semua hasil kerja keras devan dan aurora. Bahkan sampai tempat kuliah dan tempat tinggal dimas di indonesia, mereka berdua lah yang mengatur. Dimas benar benar bersyukur atas itu semua.

Sesampai di dalam mobil dimas baru menyadari jika devan tidak ada.

"Devan mana?"

"Ada urusan" ucap aurora sambil memasukan kunci mobil untuk menyalakan mesin mobil.

"Di mana? Di sini?"

"Yaah di swis lah vinoo" ucap aurora kesal kemudian mengarahkan pandanganya ke arah lawan bicaranya.

"Gue kira kalau lo berubah. Sikap lo bakalan berubah. Ternyata engak. Lo tetap sama"

Ucap aurora kemudian kembali seperti semula dan menyalakan mobilnya. Lalu meninggalkan parkiran yang terlihat ramai.

~~~~^^^^^~~~~

Kini aurora dan dimas telah sampai di apartment beberapa menit yang lalu. Apartment yang dimas pakai ini tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Bisa di bilang sangat cukup untuk dimas tinggal.

Dimas yang dari tadi merasa di acuhkan oleh sodaranya yang terus memainkan hanponenya. akhirnya berniat mengambil hanpone milik aurora.

"Ehh balikinn!"

Teriak aurora tepat di telinga dimas. Saat handpone aurora sudah di genggaman dimas.

"Ngak"

ucap dimas kemudian melihat hanpone aurora yang masih menyala. Dimas hanya tersenyum tipis melihat kontak yang mengirim pesan ke aurora. Saat dimas ingin membaca isi pesan tersebut tiba tiba saja handpone yang dimas genggam di rampas oleh aurora dengan cepat.

"Ganggu aja sih lo"

"Hahaha" tawa dimas
"Baru aja di tinggal sehari udah kangen kangenan sama devan"

Bohong dimas bermaksud mengoda sodaranya ini.

"Apaan sih lo. Ngak jelas" ucapnya kemudian mengarahkan pandanganya ke arah lain.

Love In Secret [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang