#DD 22

19 5 0
                                    

Sorry typo bertebaran

"Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya"

~DD

"Tolong!! Gue di culik!!"

Teriak dina nyaring, bahkan senyaring mungkin. Tapi motor yang dina naiki tidak kunjung berhenti. Beberapa menit kemudian, Dina yang mulai merasa tenang dari kepanikanya karna menaiki motor yang tidak dina ketahui siapa pemiliknya.

"Heh lo. Gue ngak tau lo siapa. Yang gue minta. TURUNIN GUE"

Ucap dina kesal sambil menekankan kata terkhirnya. Beberapa detik dina mengatakn hal tersebut motor itu lagi lagi tidak kunjung berhenti.

"Budek kali ya lo. Kalau lo ngak berhenti juga, Gue bakalan loncat"

Dan syukurlah, setelah dina mengatakan itu barulah motor tersebut berhenti di sebuah halte bus. Dina bersyukur, Setidaknya dina tidak benar benar loncat tadi.

Saat motor itu sudah berhenti di depan halte, Cepat cepat dina turun dari motor dan berlari sekencang mungkin, berusaha untuk melarikan diri dari penjahat itu.

Namun nahas tiba tiba dina terjatuh karna tersandung batu. Dina terus saja meringis ke sakitan, karna merasa perih pada lututnya.

Tiba tiba saja ada sebuah tangan yang terlulur di hadapan dina. Dinapun langsung mendongakan kepalanya agar dapat mengetahui siapa pemilik tangan itu.

Dan...

Deng

Dimas

Apa yang di hadapanya ini benar benar dimas? Atauu mungkin, dina di bunuh oleh penjahat itu kemudian mati, hingga akhirnya bertemu dengan dimas.

Dina yang tidak mau menyia nyiakan hal ini langsung bangkit dari duduknya walaupun lututnya masih terasa sakit. Kemudian memeluk dimas sangat erat, seperti tidak mau kehilangan dimas untuk yang ke dua kalinya.

Namun tiba tiba laki laki itu langsung melepaskan pelukan itu dengan kasar. Dina yang di perlakukan seperti itu mengganggkat satu alisnya karna binggung.

"Kamu dimas? Ya kan?"

Ucap dina berkali kali dengan tangan menyentuh wajah orang yang ada di depan dina. Memastikan jika dimas bukanlah bayangan atau khayalan semata.

"Gue bukan dimas!!"

Tegas laki laki itu sambil menghempaskan begitu keras tangan dina yang sedari tadi memegangi wajahnya.

"Ma-maksud kamu?"

Ucap dina gugup, karna baru kali ini dina di bentak oleh orang lain.

Apa dia amesia?

Sampai sampai tidak mengenali dina, bahkan dirinya sendiri.

"Kamu pasti bohong kan?"

"Dan kamu dari mana aja? Aku sampai bingung cariin kamu. Bahkan bukan aku aja yang khawatir. Semua orang pada khawatir sama kamu"

Love In Secret [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang