Sorry typo bertebaran
"Takdir tergantung seseorang itu sendiri "
~DD
Tanpa dina sadari tiba tiba saja air mata dina mengalir begitu saja.
Dimas yang mersakan tanganya terdapat air kemudian menatap ke atas tetapi atap di halte bus ini tidak bocor jadi air apa yang ada di tanganya?
Kemudian dimas menatap dina dan ternyata dina menangis.
"Kamu kenapa nangis?"
Dina yang di tanya kemudian cepat cepat memghapus air matanya dengan punggung tanganya.
"Gak papa"
Dimas yang mendengarkan perkataan dina kemudian merenggangkan pelukannya, kemudian menghadapakan dina di hadapanya.
"Perempuan yang kalau di tanyain dan hanya di jawab ngak papa berarti itu ada apa apa"
Dina yang mendengar ucapan vino hanya menundukan kepalanya. Ucapan vino benar, dina jadi tidak berani menatap wajah vino. Kini dina tau sisi lain dari vino yaitu peka.
"Mau cerita?"
Satu menit, dua menit dina masih diam. Tidak menjawab pertanyaan dimas. Tidak lama kemudian dina meghembuskan nafas kasar. Kemudian dina mengganggukan kepalanya, yang melihat itu langsung tersenyum.
"Aku nangis karna teringat seseorang. Yang dulu. Sangatt dulu dia adalah orang yang sangat berharga. Namun tiba tiba dia hilang tanpa kabar karena kecelakaan pesawat. Syukurnya saja dia tidak ikut pesawat itu. Kemudian dia kembali di saat yang tidak tepat"
Jeda dina. Hati dina sesak jika mengingat kejadian tahun lalu.
"Tidak tepat?"
"Iya tidak tepat. Dia datang di saat seseorang yang ku jaga menghilang. Aku benar benar sangat frustasi saat itu. Gara gara aku orang yang ku jaga jadi keritis. Namun saat dia sudah sadar dia malah tidak ada"
"Dan semenjak itu orang yang sangat berharga ini selalu ku abaikan. Dia selalu mencari ke bahagiaan yang masih terpendam di diriku. Hingga ke celakaan itu terjadi saat dia frustasi karna keluarganya."
Kemudian dina menangis hingga seluruh wajahnya memerah karna terus menangis. Sedangkan dimas terus memperhatikan dina sambil memegangi kepalanya karna pusing. Lagi lagi bayangan itu muncul. Lalu dimas memeluk dina sangat erat. Karna dimas tau jika dina sangat rapuh dan lelah.
Aku di sini din. Jangan sedih lagi batin dimas meyakinkan.
"Maafkan aku membuatmu jadi sedih seperti ini"
Dina yang mendengar pernyataan vino langsung menstabilkan nafasnya yang tidak beraturan karna menangis.
"Tidak apa apa"
Beberapa menit kemudian tidak ada yang memulai percakapan hanya terdengar suara hujan yang turun.
"Sepertinya hujannya sudah redah"
Dina hanya menjawab dengan anggukan saja.
"Ayo aku antar pulang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Secret [Completed]✔
Teen Fiction⚠ harap follow terlebih dahulu ⚠ # Seasone 1 • Part 1 - 12 # Seasone 2 • Part 13 -27 #### Dina Meliana & Dimas orliando Mereka berdua memiliki rahasia yang sangat mendalam. Namun seiring berjalannya waktu rahasia itu mulai terbongkar. Tidak hany...