#DD 3

89 19 3
                                    

"Setiap seseorang pasti memiliki masa lalu, mau itu masa lalu yang indah bahkan menyedihkan. Itu semua tergantung seseorang itu sendiri, apa dia membuat masa lalu itu sebagai pelajaran atau bahkan membuat dirinya membenci dengan masa lalu"

~ DD

"Mamaa"

Teriak dimas kemudian terbangun dari tidurnya, hingga posisi dimas terduduk. Tadi hanyalah mimpi buruk baginya. Belakangan tidur dimas selalu di ganggu dengan mimpi beruk tersebut, dan anehnya selalu mimpi yang sama.

Lilina mama dimas, sudah lama meninggal dunia karna ke celakaan. berita itupun baru dimas tau saat dimas menemukanya di ruang kerja orliando --papa dimas.

Pada saat itu dimas masih berumur 5 tahun. Dimas di suruh oleh papanya untuk mengambilkan amplop yang berada di ruang kerja papanya.

"Dimas tolong ambilkan amplop merah, yang papa taruh di atas meja kerja papa" suruh orliando pada dimas.

Orliando tidak bisa mengambil amplop itu karna orliando kedatangan tamu.

"Iya"

Jawab dimas dan langsung menuju ruang kerja papanya yang terletak di lantai dua. Tidak susah susah dimas mencari amplop itu karna amplop itu di letakkan di tempat yang mudah di jangkau.

Saat ingin keluar dari ruangan tersebut, tiba tiba saja dimas tringat tentang lilina mama dimas. Sampai sekarang dimas belum mengetahui dengan jelas ke beradaan mamanya.

Dimaspun langsung mencari cari catatan atau berkas tetang lilina. Dan akhirnya dimas menemukan berkas tersebut berserta fotonya di laci meja kerja milik papanya.

Dimas sangat terkejut saat membaca isi dari surat itu. Di surat itu lilina menggalami ke celakaan yang terjatuh dari jurang. Dan dinyatakan meninggal dunia.

Marah dan senang yang dimas rasakan sekarang. Senang bisa menemukan berita yang sebenarnya tetang mamanya dan marah karna papanya selama ini telah menutupi berita tersebut dari dimas. Dimas benar benar kecewa sekarang.

Saat dimas meminta penjelasan dari surat tersebut, orliando sama sekali tidak mau menjawab. Dan hanya berkata

"Papa ngak mau bahas tentang itu" kurang lebih seperti itu yang di ucapkan oleh orliando.

Dimas benar benar frustasi jika menggingat tentang papanya itu.
Saat dimas melihat jam yang tergantung di dinding kamarnya dan jam tersebut masih menunjukan pukul 2. Dimas yang melihatnya hanya bisa menghela nafas kasar, karna kalau dimas sudah terbangun dari tidurnya, pasti dimas tidak bisa kembali tertidur.

Mau tidak mau, suka tidak suka dimas tidak tidur sampai pagi tiba.

~~~~^^^^^~~~~

Dwwarrrrr

Terdengar sangat nyaring suara ledakan itu. Terlihat jelas jika ledakan itu berasal dari laut dan di laut itu terdapat benda yang cukup besar.
Sepertinya itu adalah pesawat

"Tolong!!"

Dina yang mendengarnya sangat terkejut. Bagai mana tidak. Suara itu adalah suara yang selama ini mengahantui pikiranya.

Dina terus saja mencari dari mana asal suara tersebut. Namun nihil yang dina lihat hanya lah lautan yang berwana biru, bahkan laut dan langit serpeti bersatu.

Namun kening dina mengkerut lalu mengangkat satu alisnya. Saat melihat laut mulai berubah benjadi berwarna hitam dari tempat ledakan tadi.

Perlahan lahan warna hitam yang berjalan di laut semakin mendekat ke arah dina. Dina yang melihatnya tidak sadar mundur untuk menjauh dari warna hitam itu.

Saat warna hitam itu semakin dekat, dina langsung lari sekencang mungkin untuk menjauh dari warna hitam itu.

Namun tiba tiba dina tersandung oleh bebatuan dan terjatuh mengenaskan. Saat ingin berdiri dina terus saja menjerit ke sakitan karna merasakan sakit pada pergelangan kakinya. Sepertinya kakinya terkilir.

Tidak lama kemudian dina teringat akan warna hitam itu langsung membalikan badannya dan dina terlambat. Warna gelap itu telah menerjang dina bagaikan ombak.

Tubuh dina serasa di guncang guncang karna terbawa arus. Dina tak henti henti menahan rasa sakit di tubuhnya karna terkena suatu benda yang pastinya dina tidak mengetahui apa benda itu. Lalu kedua tanganya dina gunakan untuk menutup kuping dan memejamkan mata lalu menahan nafas.

Entah mengapa tiba tiba saja dina teringat dengan deren.

"Derenn"

Teriak dina tanpa sadar. Namun beberapa detik kemudian ada suara sesorang.

"Aku di sini dinn"

Sontak perkataan itu membuat dina membuka matanya. Dan benar itu suara deren dan deren juga berada di depanya. Namuna seluruh tubuh dan wajahnya berlumur dengan banyak darah.

Cepat cepat dina menghampiri deren yang sudah lemah tak berdaya.

"Deren bertahan lah"

Ucap dina sambil menepuk nepuk pipi deren pelan. Dina sangat bingung bagai mana dina membawa deren keluar dari dasar laut ini. Sedangkan tenaga dina sepertinya akan habis.

Tidak peduli dengan tenaga dina, yang dina mau hanya lah menyelamatkan deren. Tidak lama Kemudian dina mengambil lengan kanan deren dan meletakan di pundaknya.

Lalu berenang mencari permukaan laut agar bisa kembali bernafas. Saat dina terus fokus berenang karna sepertinya tenaga dina akan habis.

"Din jangan khwatirkan aku. kamu pasti cape kan?"

"Ngak, aku ngak cape" jawab dina cepat "Dan jangan larang aku untuk tidak menghawatirin kamu der"

"Yang harus kamu pikirkan jaga diri mu din. Dan jangan terlalu memikirkan aku" ucap deren lalu mengelus pucuk kepala dina dan mengecup kening dina.

Lalu melepaskan lengan kanan deren dari bahu dina. Deren terjatuh

"Derennn"

Teriak dina, bangun dari tidurnya. Nafasnya yang masih ngos ngosan. Tubuhnya di banjiri keringat padalah dina menyalakan pendingin ruangan sebelum tidur. Namun kamar dina terasa sangat panas.

Tanganya yang seperti orang mati berwarna putuh pucat. Dan bibirnya mengering bahkan terngorokanya juga. Sungguh sanggat mengenaskan sekali dina sekarang

Dina yang merasa tenang kemudian menatap kakinya yang terluka dan terdapat darah tapi untung saja sudah di tutupi.

Mimpi itu kembali lagi. Dari sekian lama mimpi itu hadir. Dina rasa mimpi itu akan hadir jika dina melihat darah atau semacamnya.

Dina sangat benci dengan darah dari dulu bahkan sampai sekarang. Hingga membuat dina hampir gila. Karna mimpi itu hadir dina merasa bahwa darahlah yang membuat deren mati.

Dina benar benar membencinya, namun seiring waktu dina malah takut dengan darah jika ada di dekatnya. Karna darah sama saja seperti pembunuh.


Tegang gak nih??

Hargailah setiap usaha seseorang

Jangan lupa komen dan vote (like) di bawah ini
👇👇👇

Love In Secret [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang