Saat ini adalah jam istirahat. Semua orang di kelas sudah berhamburan keluar kecuali Neji, Sakura, dan Ino yang masih sibuk memasukkan buku ke dalam tas mereka. Meskipun KES adalah sekolah khusus, sekolah ini tetap memberikan pelajaran yang sama dengan sekolah pada umumnya.
Sakura dan Ino baru saja akan melangkah pergi meninggalkan kelas sebelum panggilan Neji menghentikan langkah keduanya.
"Ada apa, Neji?" tanya Ino heran, karena mereka memang jarang berbicara.
"Aku ingin berterima kasih kepada kalian," jawab Neji.
Sakura dan Ino saling berpandangan sejenak, seolah saling bertanya-tanya 'untuk apa Neji berterima kasih'.
"Maksudku, terima kasih karena telah menolong Hinata kemarin," lanjut Neji.
"Oh, Hinata. Tak masalah. Kami senang membantunya. Benar, kan, jidat?" jawab Ino sambil meminta pendapat dari Sakura yang hanya mengangguk pelan.
"Memangnya kemarin Hinata kenapa, Neji?" tanya Naruto yang dari tadi menyimak.
"Dia dibully Karin, untung mereka menolongnya," ucap Neji sambil melirik ke arah Sakura dan Ino.
"Ino memang berhati malaikat," ucap Sai sambil tersenyum palsu, membuat Ino ngeri sendiri.
'Dia memuji tapi tersenyum palsu seperti itu. Benar-benar mengerikan,' batin Ino.
Dengan langkah seribu, Ino meninggalkan kelas seorang diri dengan terburu-buru, meninggalkan Sakura.
"Ada apa dengan Ino?" tanya Sai heran.
"Senyummu mengerikan, Sai," celoteh Sasuke yang menyadari tingkah Ino akibat ulah Sai.
"Memangnya aku harus tersenyum seperti apa?" tanya Sai.
"Tulus," jawab Sasuke singkat, padat, dan jelas.
"Tau apa kau tentang ketulusan, teme. Orang tak punya hati sepertimu mana tahu arti ketulusan," ledek Naruto.
Sasuke menatap Sakura sejenak. Keduanya saling berpandangan. Onyx dan emerald itu bertemu sejenak hingga akhirnya Sakura mengalihkan tatapannya ke arah lain dengan wajah yang merona.
"Aku tahu karena perasaanku selalu tulus," jawab Sasuke sambil melenggang pergi, memberikan pertanyaan besar di otak bodoh Naruto.
"Dasar teme sialan," umpat Naruto kesal.
"Oh ya, Sakura, bisakah kau berteman dengan Hinata?" tanya Neji, kembali mengalihkan tatapannya pada Sakura.
"Tidak," jawab Sakura, membuat Naruto, Neji, dan Sai kaget.
"Tidak jika atas permintaanmu. Karena aku akan berteman dengannya karena aku ingin," lanjut Sakura diiringi senyum manisnya.
"Terima kasih," balas Neji ikut tersenyum.
"Oh ya, pasang telinga baik-baik, Neji. Aku pergi dulu, bye," ucap Sakura kemudian berlari keluar kelas untuk menghampiri Ino yang mungkin sedang lahap menyantap ramennya.
Karena terburu-buru, Sakura tak sengaja menabrak seseorang. Untunglah dirinya tak terjatuh, ia bisa merasakan dirinya menabrak dada bidang seseorang. Segera saja gadis keturunan Haruno itu mendongakkan kepalanya.
DEG
DEG
DEG
Mata Sakura membulat. Baik jantung Sasuke dan Sakura berdegup kencang. Sakura bisa mendengar dengan jelas suara detak jantung Sasuke yang sangat cepat. Wajah keduanya memanas dan lagi-lagi onyx dan emerald itu bertemu, saling berbagi pesona indah di balik sana.
BUGH
Seseorang menabrak tubuh Sasuke sangat kencang. Karena dirinya yang masih fokus pada mata indah Sakura, ia tak bisa mengantisipasi tabrakan pada pundaknya, jadilah kini ia jatuh ke lantai dengan posisi menindih tubuh Sakura. Jarak keduanya cukup dekat. Satu senti lagi maka bibir keduanya bertemu.
Wajah Sakura merah padam menyadari posisi tidak elitnya dengan Sasuke, ditambah kini keduanya menjadi tontonan semua orang yang berada di koridor sekolah. Sakura bisa merasakan deru nafas hangat milik Sasuke.
CUP
Lagi-lagi Sakura membulatkan matanya saat menyadari Sasuke mengecup pelan bibir mungilnya. Sekarang rasanya Sakura tak bisa bernafas dan waktu terasa berhenti. Sakura nampak masih mencerna kejadian beberapa detik yang lalu di dalam kepalanya terus terngiang kata 'Sasuke mencium mu' terus dan terus hingga akhirnya gadis itu baru menyadari hal yang baru saja terjadi.
"S-sasuke," panggil Sakura malu-malu.
Sasuke pun bangkit dari posisinya kemudian membantu Sakura berdiri. Ia pun mendekatkan kepalanya pada telinga Sakura kemudian berbisik.
"Cherry manis," bisik Sasuke sensual lagi-lagi membuat Sakura malu.
Sasuke memundurkan kepalanya seraya menatap ke arah orang-orang yang melihat adegan mesranya bersama Sakura. Ia bisa melihat wajah semua orang memerah.
"Apa kalian masih ingin melihatku bermesraan dengan gadisku?" tanya Sasuke dengan dinginnya membuat semua orang berhamburan meninggalkan keduanya sendirian.
"K-kenapa lakukan i-itu?" tanya Sakura malu-malu.
Sasuke menatap Sakura dengan lembut kemudian mengelus pipi gadis itu pelan. Sasuke pun memamerkan senyum tulusnya yang mampu membuat Sakura terpesona dibuatnya.
"Aku menginginkanmu, Cherry," ucap Sasuke lalu berlalu meninggalkan Sakura yang masih syok dengan wajah merah padamnya.
Saat ini Sakura tengah memasuki kelasnya dan dirinya kini mendapatkan tatapan dari semua orang di kelas tak terkecuali Ino yang langsung menyeretnya ke tempat duduk. Sakura bisa melihat Sasuke juga di belakang mejanya.
"Kenapa kau tak bilang kalau kau pacaran dengan dia?" tanya Ino sambil menunjuk wajah tampan Sasuke.
"Pacara- WHAT!!" ucap Sakura kaget dengan pertanyaan Ino.
"Siapa yang pacaran, Ino?" tanya Sakura.
"Kau dan si ayam itu," ucap Ino masih menunjuk ke arah Sasuke.
"Dan kenapa kalian harus berciuman di depan umum membuatku iri saja, hauhhhhh," ucap Ino histeris.
"Aku bisa mencium mu sekarang, Ino," celetuk Sai sambil tersenyum palsu membuat Ino membuang mukanya.
"A-aku p-pacaran dengan Uchiha ini? T-tidak mungkin," ucap Sakura gelagapan.
"Benarkah itu, Sakura? Syukurlah kau tidak berpacaran dengan si teme ayam ini karena Sakura hanya boleh berpacaran denganku," ucap Naruto.
PLETAKKK
Sebuah jitakan lagi-lagi mendarat mulus di kepala kuning milik Naruto, dan pelakunya lagi-lagi Sasuke.
"Jangan sentuh gadisku," ucap Sasuke menatap tajam ke arah Naruto.
Sakura nampak merona karena terus mendapatkan panggilan 'gadisku' dari Sasuke.
"Sudah, aku membawa berita yang lebih hot," celetuk Kiba.
"Hei, harusnya aku yang menyebarkan gosip, kau kau mengambil julukan ku ya, Kiba," ucap Ino melotot ke arah Kiba.
"Ah persetanan dengan julukanmu, Ino. Ini berita penting, Karin dan Tayuya diskor selama 2 minggu karena membully Hinata. Video pembullyannya juga tersebar di YouTube," ucap Kiba panjang lebar.
"Eh benarkah akhirnya sepupu sialanku itu mendapatkan hukumannya," ucap Naruto girang.
Naruto dan Karin memanglah sepupu jauh, namun hubungan keduanya kurang dekat. Naruto tak menyukai sikap Karin yang selalu menindas orang-orang yang lemah.
"Kira-kira siapa yang menyebarkannya ya?" tanya Kiba sambil berpikir.
Neji melirik Sakura yang tengah curi-curi pandang pada Sasuke yang sibuk bermain game di ponselnya.
'Terima kasih, Sakura. Aku tahu itu kau,' batin Neji tulus.
"Kau harus mencari tahu dan berterima kasih pada orang itu, Neji," saran Naruto.
"Kau benar," jawab Neji sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Entertainment School
FanfictionKonoha Entertainment School adalah salah satu sekolah terbaik khusus untuk melatih bakat siswa maupun siswi untuk menjadi seorang super stars baik menjadi aktor ataupun aktris, model, penyanyi, dancer dan segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia...