Chapter 14: Shifting Time of Destiny

6.1K 529 81
                                    

"Calon nyonya Uchiha? Wah, Sasuke, kau pengertian sekali mencarikan aku pasangan hidup yang sangat cantik dan manis seperti nona merah muda ini," ucap Itachi girang.

"Siapa yang bilang dia calon istrimu?" tanya Sasuke datar.

"Eh, lalu calon siapa? Obito?" tanya Itachi.

"Tentu saja calon istriku, bodoh," jawab Sasuke.

"APAAA?!" ucap semuanya kecuali Sakura yang tengah bersemu merah.

"Sulit dipercaya, teme. Kau sudah melamar Sakura?" tanya Naruto tak percaya.

"Segera," jawab Sasuke.

"He, bocah Uchiha sialan! Kau sudah mematahkan harapanku. Teganya kau meninggalkanku, Saki," ucap Deidara lebay sambil memegang dadanya.

"Ehh, bukan seperti itu, kak," ucap Sakura merasa tak enak.

"Ku harap kau tak mendahuluiku, Sasuke," ucap Itachi.

"Tergantung," jawab Sasuke.

"Tergantung?" ucap Itachi mengulang perkataan Sasuke.

"Jika lama, aku akan mendahuluimu," jawab Sasuke santai.

"Sialan kau," ucap Itachi.

"Kita juga akan menyusulkan Ino," ucap Sai sambil tersenyum palsu.

"Jadi kau punya kekasih, Ino? Hahahahah," ucap Deidara tertawa terbahak-bahak sampai guling-guling di lantai.

"Sungguh, dia bukan kakakku," gumam Ino jijik melihat tingkah kakaknya.

"Yang sabar ya, Ino," ucap Tenten menepuk pelan bahu Ino.

"Kadang aku merasa tak kuat lagi," jawab Ino.

"He, bocah Shimurai, kau sungguh kekasih adikku?" tanya Deidara yang terduduk di lantai sambil memegang perutnya yang sakit akibat terus tertawa.

"Tentu saja bukan, bodoh," jawab Ino.

"He, aku tidak bertanya padamu, Ino," ucap Deidara.

"Oke, lupakan. Sebaiknya kita fokus latihan," ucap Itachi menengahi.

"Baik/hn," ucap semuanya kompak.

Bel baru saja berbunyi lima menit yang lalu, tapi semua orang sudah berhamburan keluar kelas, tak terkecuali Sakura, Tenten, dan Ino yang tengah berjalan bersama.

"Hari yang melelahkan," keluh Ino sambil menghela nafas.

"He, jangan menyerah seperti itu, Ino," jawab Tenten sambil terkekeh pelan.

"Ngomong-ngomong, aku masih memikirkan tentang Hinata," ucap Ino.

"Ya, kasihan juga dia," ucap Sakura.

"Aa, kalian benar," ucap Tenten.

"Sakura," panggil seseorang yang tak lain adalah Neji.

"Ada apa, Neji?" tanya Sakura menatap bingung ke arah Neji.

"Bisa bicara sebentar?" tanya Neji membuat Sakura bingung takut-takut Sasuke marah.

"Aku sudah pamit pada Sasuke. Kau tenang saja," ucap Neji.

"Baiklah," jawab Sakura.

"Oh ya, teman-teman, aku pergi dulu ya," ucap Sakura sambil menatap Tenten dan Ino.

"Ya, hati-hati, jidat," jawab Ino.

Sakura pun pergi meninggalkan Tenten dan Ino bersama Neji. Tanpa mereka sadari, tangan Tenten terkepal menatap kepergian Sakura dan Neji.

Entertainment School Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang