Sakura, Ino, dan Hinata baru saja sampai di kelas mereka dan langsung duduk di meja masing-masing.
"Hei, ada berita baru," ucap Naruto, membuat semua orang menatap ke arahnya.
"Ck, kenapa semua orang suka bergosip sih," keluh Ino, tidak senang karena seharusnya dialah yang menyebarkan gosip terbaru di sekolahnya.
"Sudah kau diam, kuning, ini penting," jawab Naruto.
"Kau juga kuning, bodoh," balas Ino tak terima.
"Heii, sudah hentikan," ucap Sakura menengahi sebelum keduanya berdebat seperti kemarin.
"Jadi apa beritanya, Naruto?" tanya Kiba antusias.
"Nenek lampir dan pengikutnya kembali ke sekolah," ucap Naruto.
"Bukannya dia diskors selama dua minggu?" celetuk Suigetsu dari pojok ruangan bersama Juugo.
"Aku juga tak mengerti, tapi yang jelas, skorsnya dicabut," jawab Naruto.
"Berakhir sudah minggu tenang kita, sang nenek lampir akan menyebar teror kembali," celetuk Kiba.
"Aku bahkan berharap dia keluar saja dari sekolah ini," ucap Naruto.
"Sudahlah, yang terpenting adalah kita harus mengamankan Hinata dari tangan kotor si nenek lampir itu," sahut Ino.
"Ino dan Sakura juga harus dilindungi," ucap Sai.
"Heh? Aku dan Sakura?" tanya Ino.
"Ya, Sai benar, kau kan pernah berurusan dengannya karena menyelamatkan aku, Ino, dan Sakura," sahut Hinata.
"Ahh, sialnya kau benar, Hinata," ucap Ino lesu.
"Kalau Sakura sih enak, dia bisa bela diri," lanjutnya.
"Makanya saat jam pelajaran bela diri jangan tidur," ucap Sakura.
"Ino, tenang saja, Sai akan menjaga Ino," ucap Sai sambil tersenyum palsu.
"Sai, kau itu sangat menjijikan, setidaknya jangan menyebut nama sendiri," ucap Naruto geli sendiri.
"Memangnya salah?" tanya Sai memiringkan kepalanya.
"Ahh, sudah-sudah," ucap Sakura.
PUK
Sebuah tepukan mendarat di bahu Sakura, membuatnya menolehkan kepala pada pelaku yang menepuk bahunya yang tak lain adalah Sasuke.
"Ada apa, Sasu?" tanya Sakura.
"Tetaplah di sampingku," ucap Sasuke.
"Aku akan baik-baik saja, jangan khawatir seperti itu," jawab Sakura diiringi senyum manisnya.
"Aku takut," ucap Sasuke, menggenggam tangan mungil Sakura.
Untuk pertama kalinya dalam hidup seorang Uchiha Sasuke, ia merasa takut pada satu hal, yakni kehilangan gadisnya.
"Baiklah," ucap Sakura, balas menggenggam tangan Sasuke.
Di koridor sekolah, tampak sosok Karin dan Tayuya berjalan dengan angkuhnya. Sesekali mereka melirik orang-orang yang menatap mereka dengan tatapan takut atau kaget.
"Mari beri pelajaran pada gadis Haruno dan Yamanaka itu," gumam Karin dengan serigai mautnya.
"Aku sudah tak sabar, Karin," sahut Tayuya.
Mereka berjalan tanpa melihat ke arah jalan sehingga mereka bertabrakan dengan seseorang yang tak lain adalah Sakura.
"PERHATIKAN JALANMU, JALANG!" teriak Karin sambil menunjuk wajah Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Entertainment School
FanfictionKonoha Entertainment School adalah salah satu sekolah terbaik khusus untuk melatih bakat siswa maupun siswi untuk menjadi seorang super stars baik menjadi aktor ataupun aktris, model, penyanyi, dancer dan segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia...