"Nah anak-anak, hari ini kalian harus membuat kelompok untuk grupband kalian. Ingat, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan. Hari ini ibu ada rapat, jadi kalian bebas mau kemana saja, tapi ingat jangan berkelahi," ucap Kurenai memperingatkan dengan tegas.
"Kalau begitu, ibu pergi dulu," pamit Kurenai sambil meninggalkan kelas.
"SURGA DUNIAAAA!" teriak Naruto histeris, merayakan kedatangan jam kosong.
"Berhentilah berteriak, kuning," ucap Ino kesal.
"Hey, Yamanaka, kau juga kuning," balas Naruto sambil menunjuk wajah Ino, yang malah melotot marah.
"Turunkan telunjukmu, idiot!" seru Ino geram.
"Tidak mau," jawab Naruto bersikeras.
"Turunkan!"
"Tidak."
"Turunkan!"
"Tidak."
"Turunkan!"
"Tidak."
"Turunkan!"
"Oy, oy, berhenti!" teriak Kiba sambil menurunkan jari telunjuk Naruto.
"Dasar kuning menyebalkan," ucap Ino kesal.
"Kau lebih menyebalkan, kuning!" balas Naruto tidak terima.
‘Memangnya ini perang kuning?’ pikir Sakura dalam hati, menyaksikan pertengkaran kecil di sekelilingnya.
"Sudahlah, Ino, ayo ke kantin," ucap Sakura sambil menyeret paksa sahabatnya yang masih tampak betah berdebat dengan Naruto.
Setibanya di depan pintu, Ino berbalik dan menunjuk Naruto dengan jari tengah, membuat semua orang yang tersisa di sana tertegun. Hanya Sasuke yang tetap dengan ekspresi wajah datarnya, tidak terpengaruh oleh situasi tersebut.
"Ino semakin manis saja," ucap Sai dengan senyum palsu, menambahkan sentuhan sinis pada komentarnya.
Kiba tampak ngeri melihat tingkah Sai, membuat Naruto tidak bisa menahan tawa melihat ekspresi bodoh Kiba.
"Sudahlah, ayo ke kantin," ucap Neji, mencoba menengahi agar tidak terjadi hal yang memalukan lebih lanjut, mengingat sifat bodoh Naruto dan Kiba yang bisa memperburuk suasana.
Sementara itu, Sakura dan Ino terlihat asyik berjalan bersebelahan. Keduanya tampak sibuk bertukar cerita konyol, diiringi tawa terbahak-bahak yang mengabaikan tatapan aneh dari siswa-siswa lain di sekitar mereka.
"Aduh, Sakura," keluh Ino sambil berhenti berjalan, membuat Sakura juga menghentikan langkahnya.
"Ada apa?" tanya Sakura sambil menaikkan alisnya.
"Aku mau buang air," ucap Ino, langsung menarik tangan Sakura.
Keduanya pun berlari terburu-buru menuju kamar mandi. Setibanya di sana, mereka menghentikan langkah dan memasuki toilet perempuan dengan perlahan. Namun, keduanya segera berhenti di ambang pintu.
Ino menutup mulutnya dengan tangan sendiri, sedangkan Sakura membulatkan matanya. Mereka terkejut melihat Hinata tengah dibully habis-habisan oleh Uzumaki Karin dan Tayuya dari kelas model. Tubuh Hinata tampak basah kuyup, dan sebuah ember tergeletak tidak jauh dari tempatnya.
Ino tampak geram melihat tingkah Karin dan Tayuya, yang memang terkenal dengan perilaku bullying mereka. Ino mengepalkan tangannya, siap melangkah menghampiri Karin dan Tayuya. Namun, Sakura cepat mencegahnya.
“Kita harus menolong adik Neji itu, jidat,” bisik Ino pada Sakura.
Sakura menatap Ino, lalu meletakkan jari telunjuknya tepat di bibir mungil Ino, menandakan bahwa gadis bersurai merah muda itu menyuruh sahabatnya untuk diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Entertainment School
FanficKonoha Entertainment School adalah salah satu sekolah terbaik khusus untuk melatih bakat siswa maupun siswi untuk menjadi seorang super stars baik menjadi aktor ataupun aktris, model, penyanyi, dancer dan segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia...