Chapter 19: Secrets Behind the Scenes

5.5K 459 5
                                    

Hari ini kelas Grupband berada diruang latihan dance,mereka dibebas tugaskan untuk persiapan ujian sebentar lagi.

Dipojok ruangan terdapat BabyBlue dan Deidara. Sakura nampak tengah melakukan sebuah gerakan dance yang beberapa hari ini ia buat namun belum terlalu sempurna.

"Aa aku menyukai dance mu Sakura" Ucap Hinata jujur karena memang koregrafi yang Sakura buat cukup bagus.

"Hufh" Ino menghelan nafas lalu membaringkan tubuhnya dilantai dan melihat keatap.

"Hei jangan bermalas-malasan Ino,kau bilang kau ingin cepat lulus" Ucap Deidara.

"Ada apa denganmu Ino?" Tanya Tenten.

"Apa kalian tak mendengar beritanya?" Tanya Ino pelan tersirat kesedihan dari nada bicaranya.

"Berita?" Tanya Deidara sambil menatap Sakura,Hinata dan Tenten yang hanya mengangkat bahu mereka pertanda mereka tak tahu apa-apa.

Ino mengeluarkan ponselnya dan menyerahkannya pada Tenten yang duduk disamping dirinya. Tenten pun menerima ponsel Ino dan membaca sebuah artikel disana dengan suara yang cukup keras.

TERBONGKAR SHIMURAI DANZO MENJUAL BARANG ILEGAL

Terbongkar sudah segala rahasia kesuksesan perusahaan Shimurai Crop. Yang ternyata melakukan penjualan barang ilegal dari China dan Amerika.

Ketua ANBU yang baru saja diangkat Haruno Nagato berhasil menemukan barang bukti yakni berupa rekaman pembicaraannya dengan seorang gadis yang merupakan PSK ditempat pelalangan barang ilegal yang dibuka Danzo berserta bukti foto kehadiran Danzo disana.

Tak sampai disana,Ketua ANBU juga berhasil mendapatkan data-data transaksi ilegal antar Danzo dengan pihak perusahaan dari China dan Amerika.

Saat ini pihak ANBU masih menyelidiki kasus tersebut dengan kemungkinan keterlibatan perusahaan lainnya sementara Danzo dan putranya Shimurai Sai tengah diperiksa.

"Astaga" Ucap Tenten kaget sambil menutup mulutnya.

Sakura nampak terdiam saat mendengar nama sang kakak disebut dalam artikel tersebut. Gadis bersurai merah muda itu pun teringat akan kejadian saat sang kakak pergi bersama Sasuke dan teman-temannya.

"Aku akan segera kembali" Ucap Sakura bergegas meninggalkan ruangan latihan.

"SAKI!! HEI KAU MAU KEMANA" Teriak Deidara namun tak dihiraukan oleh Sakura.

Kini Sakura tengah berada diatap sekolah sambil menikmati hembusan angin yang menerpa wajah cantiknya.

Pintu terbuka menampilkan sosok Sasuke. Sasuke pun berjalan menghampiri Sakura lalu duduk disamping gadisnya itu. Seketika suasana menjadi hening,keduanya sama-sama tak membuka suara hingga pada akhrinya Sakura bicara.

"Apakah kasus keluarga Shimurai ada hubungannya denganmu?" Tanya Sakura berusaha untuk tenang.

"Hn" Guman Sasuke.

"Kenapa kau menghianati sahabatmu Sasuke? Kau membuat Sai ditangkap!" Ucap Sakura sedikit meninggi membuat Sasuke terkekeh pelan.

"Kenapa kau tertawa!" Ucap Sakura kesal.

Sasuke kini menatap wajah Sakura yang hampir memerah karena menahan amarahnya.

"Kenapa kau sampai marah seperti itu?" Tanya Sasuke sambil memiringkan kepalanya.

"Karena Ino menjadi sedih. Walau ia tidak bilang tapi aku tau ia menyukai Sai dan aku tak bisa melihat sahabatku bersedih" Ucap Sakura.

"Apa aku terlihat seperti seorang penghianat?" Tanya Sasuke.

"Eh" Ucap Sakura tersentak kaget saat mendengar pertanyaan dari sang kekasih.

"Aku melakukan ini juga demi Sai. Bagiku Sai sudah seperti saudaraku sendiri tak mungkin aku menghianatinya" Ucap Sasuke sambil merangkul pundak sang kekasih hingga kekasihnya itu bersandar pada pundaknya.

"Lalu kenapa kau melaporkan ayah Sai pada kakak ku?" Tanya Sakura sambil menatap Sasuke penuh tanya.

"Hubungan Sai dan Danzo sangat tidak baik. Danzo dulu hanyalah orang biasa tetapi ibu Sai adalah seorang pengusaha sukses. Mereka menikah lalu memiliki Sai namun hubungan keluarga mereka sangat tidak baik" Ucap Sasuke.

"Tidak baik seperti apa?" Tanya Sakura makin penasaran.

"Danzo haus akan harta dan berniat mengambil alih semua aset perusahaan Shimurai Crop. Dengan cara membunuh ibu Sai. Ia memang berhasil membunuh ibu Sai dengan cara memberinya racun tapi sayangnya semua harta keluarga Shimurai jatuh ketangan Sai saat itu berusia 18 tahun dan Danzo tidak mendapatkan apa-apa" Cerita Sasuke.

"Lalu apa hubungannya dengan kasus ini?" Tanya Sakura.

"Danzo mengancam Sai agar Sai menyerahkan semua harta keluarga Shimurai kepadanya kalau tidak ia akan melukai Ino. Aku membongkar semua kedok Danzo agar pria tua itu tak akan bisa menganggu Sai ataupun Ino" Ucap Sasuke.

"Sungguh? Ia tak akan menyakiti Ino kan Sasu?" Ucap Sakura panik saat mengetahui acaman Danzo kepada Sai.

"Ya,ia akan masuk penjara karena aku juga akan menambahkan laporan tentang pembunuhannya. Cukup lama aku mengumpulkan buktinya" Ucap Sasuke.

"Bagaimana jika Danzo bisa bebas nanti? Dia akan melukai Ino. Kau juga akan terluka jika dia tau kau terlibat" Ucap Sakura makin panik.

"Semua akan baik-baik saja,percayalah pada Uchiha" Ucap Sasuke sambil mengelus pucuk kepala sang kekasih.

"Kenapa kau bisa sebegitu percaya jika Ino akan baik-baik saja?" Tanya Sakura masih panik.

"Apa kau tak percaya pada calon suami mu Cherry?" Tanya Sasuke dengan serigai sexy nya berhasil membuat Sakura merona.

"K-kau kekasihku bukan c-calon suamiku" Ucap Sakura dengan wajah meronanya.

"Begitukah? Jika kau tak mau aku menjadi calon suami mu? Bagaimana kalau aku menjadi suami mu Cherry?" Goda Sasuke makin membuat Sakura merona.

"Dengar sayang,jika kau mau kita bisa menikah hari ini" bisik Sasuke dengan suara sensualnya membuat Sakura merah padam.

"D-dasar!! Sasuke mesum" Ucap Sakura langsung bangkit dari duduknya dan meninggalkan kekasihnya dengan wajah yang merah padam membuat Sasuke tertawa terbahak-bahak menyaksikan tingkah lucu sang kekasih yang tengah malu.

"Aa kenapa aku tak sungguh-sungguh menikahinya saja? Ayah dan ibu akan setujukan" Guman Sasuke sambil memejamkan matanya lalu tertidur.

Kali ini BabyBlue dan Vstar tanpa Sasuke dan Sai tengah duduk disatu meja yang sama dengan Sakura yang masih merona.

"Ada apa dengan wajahmu Sakura? Apa kau sakit?" Tanya Hinata.

"Aah aku baik-baik saja" Ucap Sakura sambil mengaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Emm ngomong-ngomong dimana si ayam?" Tanya Naruto.

"Tidur diatap mungkin" Sahut Neji lalu meminum teh botolnya.

"Aiss dasar Teme,kebiasaan buruknya tak berubah. Aku tak bisa membayangkan bagaimana kehidupan pernikahan Teme dengan Sakura. Apa Teme akan tetap malas dan tidur diatap?" Ucap Naruto sambil berpikir.

"Sudah cukup jangan bahas itu" Ucap Sakura dengan wajah merah padam saat ia tak sengaja membayangkan kehidupannya dengan Sasuke saat mereka telah punya anak.

"Ehh kau tak tengah memikirkan kehidupanmu dengan Sasuke setelah menikahkan Jidat?" Tanya Ino penuh selidik.

"T-tidak kok" Sahut Sakura gugup.

"Bohong kau baru saja memikirkan itu" Goda Ino sambil menyengol lengan Sakura.

"Berhentilah mengodaku" Ucap Sakura memukul tangan Ino pelan.

"Hahaha kau lucu sekali jidat" Ucap Ino dengan tawanya.

"Kau sungguh ingin menikah dengan Teme Sakura? Pria dingin sepertinya" Ucap Naruto.

"A-aku pergi" Ucap Sakura pergi lantaran tak tahan digoda oleh para sahabat.

Bersambung....

Entertainment School Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang