Yeoja itu berdiri memandang gedung tinggi di depan hadapannya sekarang. Dia benar-benar bingung sekarang. Masuk atau tidak? Ya tentu masuk lah.
Dia sudah berjuang setengah mati untuk masuk ke perusahaan satu ini. Perusahaan terbesar di seoul, korea yang bergerak di bidang industri pakaian ini sudah berdiri sejak yeoja bernama lengkap Park Chaeyoung dan lebih akrab di sapa Rose ini lahir ke dunia.
Rose sendiri sudah berjuang setelah lulus dari sekolahnya dulu hingga bisa masuk ke perusahaan ini dengan persaingan yang ketat.
Rose ingat betul dulu pas waktu dia sekolah, ada satu saingan yang selalu menyalip ranking di sekolahnya. Namanya Rose masih ingat sekali karena namanya sama dengan dirinya mawar eh bukan maksudnya marganya.
Park Chanyeol. Iya namja bermarga park juga sama dengan rose.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chanyeol. Divisi manusia tanpa hati. Chanyeol bukan sembarang namja tentunya dia adalah anak dari pemilik perusahaan terbesar di seoul. Dia adalah anak pemilik sekolah tempat Rose menempuh pendidikannya. Dia adalah manusia tanpa hati yang rose kenal.
Dia tidak segan-segan bersikap dingin dan cuek terhadap semua yeoja bahkan semua namja sangat tidak suka dengan chanyeol. Hanya ada satu namja yang dekat dengannya, Byun Baekhyun. Sahabat dan sekaligus seperti sepupu chanyeol sendiri.
Kenapa Rose tau banyak soal chanyeol? Karena semua teman kelasnya sangat tergila-gila dengan chanyeol.
"Itu chanyeol"
"Dia tampan sekali"
"Chanyeol aku padamu"
"Tau ga, chanyeol baru pulang dari amerika loh"
Ya dan banyak gossip-gossip mengenai chanyeol setiap harinya yang Rose dengar dari teman-teman kelasnya dulu.
Tapi Rose sendiri sangat tidak suka dengan sikap chanyeol. Dia benar-benar sombong dan manusia tanpa hati. Itu yang selalu Rose terapkan untuk seorang chanyeol di hidupnya.
Rose fikir, hidup ini adalah suatu hal yang harus di syukuri karena kedua orangtuanya hidup berkurangan hingga Rose harus mengejar beasiswa agar bisa bersekolah ditempat mahal.
Benar-benar kehidupan yang sulit. Bukan kehidupan ini yang Rose inginkan tapi dia tetap bersyukur sekarang karena punya kedua orangtua yang bangga dengan dirinya karena sudah bisa berkerja diperusahaan terbesar di korea.
Hingga saat semangatnya hancur ketika melihat chanyeol juga antri dibarisan karyawan diperusaan itu. Sial. Dia lagi, dia lagi. Kenapa dia terus menjadi pesaing untuk rose.
