9. Menerkam

92 7 6
                                    

-La Tahzan..
Bisa saja kelak kamu adalah
orang yang paling bahagia-

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Udara pagi masih terlalu dingin untuk sekedar menyapa lapisan epidermis terluar atau menelusup kedalam rongga paru-paru.

Namun itu semua tak digubrisnya. Gadis berdarah murni Inggris ini kini tengah menjulurkan kakinya dengan sebuah buku manis dipangkuannya.

Sesekali ia mengeratkan jaket bulu miliknya dan mulai membuka halaman demi halaman, mencari titik yang tepat untuk ia torehkan beberapa ukiran kata di atasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesekali ia mengeratkan jaket bulu miliknya dan mulai membuka halaman demi halaman, mencari titik yang tepat untuk ia torehkan beberapa ukiran kata di atasnya.

Ia mulai menggoreskan tinta dihamparan kertas merah dengan beberapa bentuk kata yang perlahan berubah menjadi kalimat, lantas berakhir menjadi beberapa paragraf.

Gadis ini terlihat..

Menyedihkan.

"Sudah nyaris seminggu pria itu tidak menampakkan batang hidungnya." Racau Kateline penuh keputus asaan.

Setelah tragedi bertemu dengan seorang gadis --di medical room FK-- yang pernah melemparinya dengan minuman dihadapan para mahasiswa beberapa waktu silam, terkamannya mulai terasa.

Gadis itu menyatakan bahwa ia siap membuat hidupnya di kampus bagai di neraka.

Harapannya kini adalah hanya satu..

Sosok Ayah pemilik kamar bernomor 117.

Namun naas, pria itu belum pernah menampakkan wujudnya hingga saat ini. Membuat Kateline kelimpungan untuk menyelesaikan masalahnya sendirian. Padahal ia berharap penuh bahwa kakak tingkatnya itu akan membantunya untuk memberikan penjelasan sehingga nama baiknya dapat kembali suci.
Oh tidak, bukan suci. Tapi sedikit bersih.
Karena pada dasarnya, nama Kateline memang tidak dikenal baik dikalangannya.

Menyedihkan.

Lihatlah, tertera emosi dalam manik kelabunya yang sebelumnya sempat berhenti memproduksi air mata, kini malah mengeluarkan cairan cukup deras.
Hatinya kembali melemah.

Hijrah SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang