Chapter 3

2.5K 226 31
                                    

Happy Reading

"Jadi istrimu pergi dari rumah ?"

"Hhmm.. Begitulah.."

Jongin menjawab pertanyaan Chanyeol dengan malas. Chanyeol tampak terkejut. Pantas saja Jongin terlihat sangat berantakan belakangan ini.

"Bukankah ini yang kau inginkan ? Kau bilang kau ingin bebas"

Chanyeol mengingatkan Jongin tentang kata - katanya beberapa hari lalu. Sebenarnya Chanyeol tidak tega melihat keadaan Jongin sekarang. Tapi mau bagaimana lagi ? Ini kan pilihan Jongin sendiri.

Jongin menatap tajam ke arah Chanyeol. Lalu tiba - tiba tersenyum seperti dipaksakan dengan tawa samar.

"Haha kau benar. Ini yang aku inginkan. Kalau begitu bagaimana kalau nanti malam kita pergi ke club lagi ?"

Chanyeol benar - benar terkejut dengan respon Jongin. ia pikir Jongin akan sadar dengan kata - katanya. Ah ia lupa kalau Jongin sama brengseknya dengan dia.

"Baiklah"

....

Entah sudah berapa gelas yang Jongin minum. Ia seperti kehilangan kesadaran sekarang. Lampu - lampu disana membuat kepalanya semakin pusing, belum suara musik yang sangat keras. Sementara Chanyeol sudah menghilang entah kemana mungkin sedang bersenang - senang dengan wanita penghibur yang ada disana.

Jongin menyandarkan kepalanya pada meja bar tempat ia duduk. Dia mabuk berat. Ia memejamkan matanya untuk sekedar menghilangkan pusing di kepalanya.

"Jongin"

Sekilas wajah Soojung melintas di pikirannya. Membuat ia mengacak rambutnya frustasi. Sejujurnya ia sangat merindukan Soojung dan Taeoh. Tapi ia belum siap bertemu dengan mereka. Ia belum siap menyusun kata saat bicara pada Soojung.

"Tuan...."

Seorang wanita menghampiri Jongin. Sang wanita menggunakan pakaian yang sangat minim dan mengundang mata. Sudah bisa dipastikan ia adalah wanita penghibur. Ia duduk di paha dan membelai wajah Jongin. Ia mencoba menggoda Jongin.

"Tuan sendirian saja ? Mau bermain denganku ? Aku sangat handal bermain di ranjang. Tuan pasti puas bermain denganku"

Wanita itu mengeriling nakal. Jongin masih diam di tempatnya. Ia masih larut dalam pemikirannya. Tak lama ia teralihkan pandangannya pada si wanita. Ia menatapnya sesaat lalu mendekatkan bibirnya pada si wanita penghibur.

Jongin memejamkan matanya dan mulai melumat dan menikmati bibir si wanita, sementara si wanita semakin ingin memperdalam ciumannya.

"Jongin"

Lagi - lagi bayangan Soojung kembali muncul lagi di pikirannya. Namun Jongin menepis pikiran itu. Ia ingin menikmati hidupnya kali ini.

"Jongin jangan dekati aku"

Bayangan Soojung muncul lagi.

"Aku tidak mau jika cintamu hanya main - main"

Sekarang bukan hanya banyangn saja yang muncul, tapi juga serpihan kenangan masa lalu. Saat Jongin mencoba mendekati Soojung dengan susah payah. Mereka melalui berbagai rintangan bersama - sama. Bahkan kini janji yang ia katakan pada Soojung pun terlintas dalam bayangannya.

"Aku mencintaimu Soojung.. Sangat mencintaimu. Aku akan menikahimu, aku akan bertanggung jawab. Kau, aku dan bayi yang kau kandung, selamanya akan menjadi keluarga kecil yang sangat dan paling bahagia di dunia ini. Aku bersumpah akan itu. Percayalah padaku"

Jongin tertegun. Tanpa sadar seolah ada yang menapar dirinya dengan keras. Menyadarkannya. Ia ingat janjinya pada Soojung dulu. Janji yang seharusnya tidak pernah ia lupakan seumur hidupnya. Dengan cepat Jongin mendorong wanita penghibur itu hingga terjatuh dan ciuman mereka terlepas begitu saja.

"Tuan!" sang wanita melayangkan protes namun, Jongin dengan cepat pergi meninggalkan tempat itu.

Jongin berjalan sempoyongan. Ia masih merasakan sakit di kepalanya. Ia menyentuh bibirnya dan mengusap kasar, seolah menghapus ciumannya dengan wanita penghibur tadi.

"Tidak! Ini tidak benar. Seharusnya aku tidak seperti ini. Seharusnya aku tidak menghkianati janji ku sendiri pada Soojung"

....

Soojung berjalan pelan di area makanan bayi. Ia sedang berada di dalam supermarket sekarang. Barang di dalam trolli yang ia dorong sudah hampir penuh. Namun sepertinya masih banyak yang harus di beli. Matanya kini sedang memilih macam - macam makanan bayi yang ada disana.

"Aahh.. Yang ini kan kesukaan Jongin. biasanya ia sering makan makanan Taeoh kalau lapar tengah malam dan tidak mau membangunkanku hihi" Soojung bergumam sendiri. Ia jadi teringat Jongin sekarang. Sebenarnya ia tidak pernah sedikitpun ia melupakan Jongin. bahkan ia sangat khawatir, 'Apa selama ia tinggal Jongin makan dan tidur dengan benar ? Apa Jongin baik - baik saja ?' Tapi setelahnya ia merutuki dirinya sendiri.

"Dasar bodoh! Untuk apa mengingat Jongin. Dia pasti sedang bersenang - senang menikmati masa mudanya"

"Bruukk.."

Tanpa sadar trolli yang ia dorong menabrak seseorang.

"Aahh maafkan saya, Anda baik - baik saja ?" Soojung membungkukan badanya meminta maaf pada pria yang tidak sengaja tertabrak trollli yang ia dorong.

"Tidak apa - apa. Hhmm.. Soojung ?" pria itu berucap seolah memastikan. Soojung melihat ke arah pria di depannya.

"Sehun...."

Di saat seorang istri melarang suaminya untuk pergi dengan teman - temannya, bukan berarti itu mengekang kebebasan seorang suami. Namun terkadang seorang suami sering kali tidak memahami bahwa istrinya hanya ingin bermanja dengannya dan sekedar berbagi cerita di saat tubuhnya sudah mulai lelah setelah bekerja seharian. Karena bagi seorang istri duduk bersandar dalam dekapan hangat sang suami sudah cukup untuk menghilangkan rasa lelah, keluh dan kesah dalam hatinya. Namun maksud itu justru dianggap satu hal yang mengekang. Andai saja seorang suami dapat merenungkan itu..
-Ririnkacill-

-To Be Continued-

Pendek ?

Iyaa emang pendek..

Pendek banget malahan ini mah..

Hehe harap maklum yaa waktu itu ngetiknya tengah malam abis pulang lembur kerja..

Masih capek sih dan sebenernya ini bisa di jadiin satu sama chapter 2 tapi karena udah keburu cepek duluan jadi akhirnya di pisah gini deh..

Hehe..

....

Ciyeee Jongin yang udah sadar kalo sikapnya salah..

Nah! Kan..
Akhirnya Sehun muncul juga..

Siapa itu Sehun ?
Ada hubungan apa antara
Sehun dan Soojung ?

....

Yaa sudah sekian aja dulu
Chapter 3 nya..

Terima kasih..

Semoga suka yaa..

-Ririnkacill-

The Young Married [SERIES] (Completed ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang