L I M A

144 38 8
                                    

Plak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Plak

Ghea memukul lengan Siena yang tertutup blazer hitam sambil tertawa. Kebiasaan Ghea kalau lagi ketawa lepas pasti orang yang berada di samping kanan kirinya menjadi sasaran empuk lengan Ghea yang bak atlet angkat beban. Ngerti kan, sangarnya lengan atlet angkat beban?

"Arghh.." Siena mengerang kesakitan membuat Ghea menghentikan tawanya, menatap Siena penuh selidik.

"Lo kenapa sih? Dari kemarin ah ih ah ih mulu, terus ngapain pakai blazer coba?!" Ucap Ghea sembari menelisik mata Siena yang gelisah.

"A-abis lo mukulnya kenceng banget, anjir! Biarin gue pakai blazer deh Jakarta dingin ujan mulu anginnya kenceng," Jawabnya kesal, ia juga menahan sakit karena luka lebam yang banyak di sekujur tubuhnya.

Sudah seminggu ini, ia memakai blazer sepinggang dan Concealer pada bagian sudut bibirnya yang membiru.
Dan beruntungnya, tidak ada yang repot mengurusi kecuali satu bocah ini nih. Ghea.

"Orang belum sembuh dari sakit lho, Ghe. Berisik banget deh lo, kek emaknya Nadia.." sahut Reva cengengesan.

"Ngapain emak gue dibawa-bawa. Kerasa tau dia tuh kalau lagi diomongin, bentar lagi mesti nih nge-whatsapp gue. 'Nad, kuping bunda kok panas ya." sahut Nadia yang baru datang. Gadis itu setengah terengah-engah.

Semua tertawa mendengar penuturan Nadia. Memang sih, sudah ada buktinya juga.

"Baydeway, di muka gue ada kotoran kagak?" Tanya Nadia sambil menata rambutnya yang panjang.

"Nggak!" Jawab mereka kompak.

Tiba-tiba rombongan Reno sudah berada di kelasnya. Duduk di meja urutan pertama, meja milik Beni. Kancing baju seragamnya selalu tidak terpasang memperlihatkan kaos putih, alisnya selalu mengernyit ketika berbicara, matanya selalu menatap lawan bicaranya dengan tajam. Stop deh stop!

"Pangeran gue tuh.." gumam Nadia yang terdengar Siena. Siena mencibir sambil memutar bola matanya. Udah pernah disakitin tapi masih aja ngarep, ck!

Nadia melangkah pelan menuju pintu keluar dengan anggun, sedang mencari perhatian dari Reno. Tapi sama sekali tidak dilirik.

"Ben, Sabtu, kelas gue ngajak futsal kelas lo. Tempat biasa, bisa kan?"

"Asik nih! Bisa banget dong! Entar gue bahas sama yang lain.."

Reno mengangguk paham, ketika mengalihkan pandangan yang pertama dilihat adalah Siena yang juga tengah menatapnya, namun buru-buru gadis itu memutuskan pandangannya. Senyum jahil tercetak dibibir Reno.

ALOHA SIENA! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang