D E L A P A N

103 30 3
                                    

Bukan hal yang mengejutkan bila Reno selalu kedapatan menggandeng  cewek berbeda-beda setiap minggunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan hal yang mengejutkan bila Reno selalu kedapatan menggandeng  cewek berbeda-beda setiap minggunya. Terlihat begitu mesra walaupun siklus perkenalanya cukup singkat. Tidak masalah bagi Reno, toh si cewek iya - iya aja. Seperti sekarang, Reno dan Freya tengah menjadi sorotan publik di sekolah. Freya, cewek itu selalu mengikuti kemana pun Reno pergi.

"Heran sama Reno, kok mau pacaran sama yang modelan begitu.. genitt banget!" Ujar Reva di samping Siena.

Siena menengok kearah Reva sebentar, lalu kembali mengalihkan tatapannya ke orang yang sedang hangat diperbincangkan hari ini.

"Ya modelan kaya gitu tuh yang entar gampang disingkirin, dibuang kaya permen karet, habis manis sepah dibuang.." Jelas Ghea sambil bersidekap dada. "nggak usah jauh – jauh deh contohnya kayak orang di samping gue nih..buktinya jelas.." Ujar Ghea dengan nada cemooh.

Nadia yang tengah asyik memainkan sosial media itu langsung menarik napas. "Bacot deh lo! Gue udah move on jangan ungkit – ungkit lagi.." Jawabnya kesal sembari mencibir sengit.

Ghea dan Reva adalah dua orang yang kompak banget kalau soal nistaiin si Nadia, ketawanya paling keras hingga membuat seluruh pengunjung kantin menengok kea- rah meja mereka. "Shht! Ah malu – maluiin deh.." Tegur Siena merasa risih karena mereka menjadi pusat perhatian. Netranya tak tenang karena melihat beberapa eksperesi pengunjung kantin, seketika netranya berpas – pasan dengan netra tajam yang kini menatapnya cukup lama. Secepat mungkin, Siena memalingkan wajahnya.

Nadia langsung memeluk dirinya dramatis. "Huhuhu love you babyhh, nggak ikut ngeledekin gue, nggak kaya mereka.."

Siena tertawa kecil langsung menjauhkan badan Nadia. "Ihh gelii gue dengernya.." dengan nada jenaka, Nadia mencebik sebagai jawaban.

"Eh Reno ngelihatin lo tuh daritadi, Na.."

"Idih jelalatan, lihat yang cantik dikit aja matanya kemana – mana.." cibir Nadia tapi langsung membekap mulutnya. "Anjas! Kok beneran? Gue kira Ghea bohong."

Siena yang tengah iseng menghitung soal matematika di bungkus nasi goreng yang ia pesan, mendongak menatap sahabat – sahabatnya dengan satu alis terangkat.

"Kayaknya Siena bakal jadi inceran tuh cowok playboy deh..asikk!" sahut Ghea menambahi.

Reva membekap mulutnya. "Gue mah dukung aja yang penting sahabat gue happy..ya nggak Sien?" sambil menaik turunkan alisnya.

Nadia mencibir. "Idih jangan mau Sien, yang ada makan ati mulu lo tiap hari.."

"Bilang aja lo iri, Nad!" Ujar Ghea yang disetujui Reva dengan acungan jempol.

"Amit - amit jabang bayi gue iri..pacaran bukannya seneng malah stress.."

"Heh! lo pacaran aja belum, tapi udah selesai sebelum memulai..eakkkk!" Ujar Reva disusul gelak tawa Ghea.

ALOHA SIENA! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang