S E B E L A S

68 10 0
                                    

Sore ini, Siena dipaksa untuk menemani Ghea yang ingin belanja produk kecantikan di Sephora, katanya beberapa dari produk kecantikannya sudah mulai menipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sore ini, Siena dipaksa untuk menemani Ghea yang ingin belanja produk kecantikan di Sephora, katanya beberapa dari produk kecantikannya sudah mulai menipis. Ghea mengajaknya untuk ke Sephora yang berada di Pondok Indah Mall.

Tapi, tapi yang membuatnya mengernyit heran adalah arah jalan mereka ini berbanding terbalik dengan arah jalan menuju PIM.

Siena sudah berulang kali menanyakan tujuan mereka tapi sahabatnya itu memilih untuk fokus mengendarai vespa matic yang baru dia dapatkan setelah mengatakan pada orangtuanya bahwa Ghea mendapat rangking tiga.

Iya, maksudnya tiga dari bawah. Gitu tuh, pinternya Ghea. Pinter bersilat lidah. Barang udah kebeli baru deh nerusin kalimatnya. Orang tuanya mau marah juga nggak bisa orang udah ke beli.

Beberapa menit kemudian, motor Ghea memasuki area parkir yang bukan PIM. Maksudnya apa - apaan nih bocah?

"Lo bohongin gue ya, nyet?"

"Heem," jawab Ghea santai sambil melepas helmnya. "Tadinya emang gue mau ke Sephora, tapi entar deh.. gue butuh asupan cogan,"

Perkataan itu membuatnya melongo. Harusnya ia sadar, Ghea memang suka menjebak. Siena memejamkan matanya untuk meminimalisir kekesalannya. Sedangkan Ghea hanya cengengesan tanpa dosa di hadapannya.

"Lo mau masuk nggak? Kalau nggak pulang aja," ujar Ghea tanpa beban.

Rasa ingin membanting helm ke wajah Ghea sangat meningkat detik itu juga.

Ya Tuhan, berikan kesabaran yang full untuk menghadapi satu orang ini. Rapalnya dalam hati.

"Canda Siena..yaudah yuk masuk!"

Tangan Siena ditarik paksa untuk ikut masuk ke dalam. Mereka berdua mencari tempat duduk yang tak jauh dari area futsal tempat Rama dan kawan - kawannya main.

Dia tidak ada pilihan selain untuk mengikuti sahabatnya itu.

"Bisa nggak lain kali lo kasih tau gue, tujuan kita mau kemana?"

"Iya..iya maap..orang tadi berubah pikiran gitu aja." Bibirnya mengerucut setelah mengatakan itu. Seharusnya siapa yang kesal disini?

"Baju gue Ghea.. lo nggak lihat? Nggak nyaman tau dilihatin."

Ghea menoleh ke arahnya dan memperhatikan pakaian yang dikenakan Siena. Tidak ada yang salah sebenarnya, hanya gadis itu saja yang kurang percaya diri. Eh tunggu, tapi baju yang dikenakan Siena memang sedikit agak terbuka ketimbang dirinya. Sedikit ya, nggak banyak. Tapi tetap saja mengundang tatapan dari kaum adam disini.

ALOHA SIENA! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang