Tema: Pertemukan OC protagonis dan antagonis dari dua cerita berbeda.
***
Siang tadi, Qila merasa kesal dengan Rakha yang mendadak sakit, menyebabkan ia menunggu jemputannya sendiri. Namun, rasa kesal itu terbalaskan oleh seorang anak seusianya yang datang dan memberi sebuah kotak dengan ukiran yang begitu lucu. Memang, ia tak mengenal anak itu, tetapi kotak luci yang diberikan membuatnya tak bisa menolak.
Setelah selesai mengerjakan tugas sekolah, diambilnya kotak itu dari dakam tas. Jemarinya meraba ukiran demi ukiran yang terlihat unik. Dibukanya kotak itu, sebuah cahaya terlihat menenuhi ruangan kamarnya yang tertutup. Tiba-tiba, sekelilingnya berubah, menjadi sebuah bangunan yang terlihat aneh.
Banyak orang-orang yang menggunakan pakaian putih abu-abu. Seingatnya, ini adalah pakaian untuk anak SMA. Tetapi, tampilan semua orang di sini terlihat berbeda, begitu juga dengan tampilan gedung sekolah. Ia terus berjalan dengan penuh rasa penasaran. Kedua matanya memerhatikan sekitar hingga ia tak sengaja menabrak seseorang.
"Maaf, Kak. Aku gak sengaja," ucapanya dengan kepala yang mendongak.
Seorang perempuan yang tadi ditabraknya pun terus memerhatikan wajah Qila dengan serius.
"Kenapa, Kak?" tanya Qila pada akhirnya.
"Kamu siapa?"
"Anaknya Papa Gio."
Sebuah senyuman terukir di wajah gadis itu. "Aku Melati. Mau liat Papa kamu waktu masih sekolah?"
Anggukan dari Qila membuat Melati mengajak anak kecil itu berjalan ke arah lapangan. Sejujurnya, Qila masih merasa bingung dengan apa yang terjadi. Apakah ia sedang pergi ke masa lalu seperti yang sering Nobita lakukan?
"Itu Papa kamu."
Qila menoleh, dilihatnya seorang laki-laki yang terlihat keren meski sedang berada di tengah lapangan. Senyuman bangga terlihat di wajah anak kecil itu. Selalu seperti itu, ia merasa bangga dengan apa yang dilakukan Papanya.
"Oh iya, nama Mama kamu siapa? Melati?"
"Eh?" Qila merasa bingung. "Maura, Kak."
Ekspresi wajah Melati berubah, terlihat marah.
"Mama kamu itu orang jahat. Udah ngerebut Papa kamu dari Kakak. Kasih tau Papa kamu, pisah aja sama Mama kamu, terus nikah sama Kakak."
Mendengar itu, Qila merasa sangat marah. "MAMA AKU BAIK!!"
***
"Qila! Aku panggil kamu daritadi, loh." Fiqa menghampiri kakak kembarnya yang sedang melamun.
"Kenapa?"
"Dedek dinangisin Papa."
Meski masih merasa bingung dengan sekitarnya yang kembali berubah, Qila tetap berlari ke arah sumber suara tangisan adiknya.
"Papa cuma bercanda, jangan marah, duluan." Gio terkekeh melihat ekspresi marah anak pertamanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tulisan Sebutir Cilok: NPC's 30 Days Writing Challenge
Short StoryPESERTA NUSANTARA PEN CIRCLE'S 30 DAYS WRITING CHALLENGE Kali ini, saya akan mengikuti tantangan membuat cerita pendek setiap hari selama tiga puluh hari. Semua nama tokoh saya pilih ACAK dari karya-karya milik saya.