Our Story | 1

1.6K 170 18
                                    

"Myung, apa kau sibuk hari ini?" Nyonya Kim bersuara dengan nyaring melalui telepon genggam yang saat ini bertengger ditelinga sang anak, Kim Myung Soo.

"Tidak eomma, wae?" tanya Myungsoo malas.

"Tolong kau jemput keponakanmu ya, eomma ada acara penting hari ini."

"Ishh kenapa harus aku eomma, memangnya dia anak siapa." Myungsoo menjawab dengan kesal. Tidakkah eommanya tahu bahwa cucu cantiknya itu sangat cerewet dan hanya akan berakhir menghancurkan hari tenangnya.

"Orangtuanya sedang sibuk Myung. Kau ini maunya disuruh apa sih? Disuruh nikah juga nggak mau, jemput keponakan juga nolak. Sudahlah eomma mau berangkat, pokoknya jaga cucuku untuk hari ini." dan setelahnya terdengar bunyi tutt yang menandakan bahwa sang eomma mematikan teleponnya sepihak.

Kim Myung Soo memandang handphone ditangannya dengan tatapan kesal. "Kenapa jadi bawa-bawa nikah?"

•••••

"Eonni aku pergi dulu ya" pamit Suzy kepada partner sekaligus sahabatnya, Lee Ji Eun.

"Kau mau menjemput Hyeonjun?" tanya wanita mungil itu yang dibalas anggukan oleh Suzy. "Sekalian aku titip makanan ya, sepertinya aku tak bisa keluar untuk makan siang karena pekerjaan ini" lanjutnya yang membuat wanita dihadapannya terkekeh pelan.

"Ne-ne, kau mau apa?"

"Terserah kau saja Ji" jawab Jieun diakhiri cengiran yang dibalas Suzy dengan dengusan. Astaga kata "terserah" itu sungguh menjengkelkan.

•••••

"Samchon" Min Seo berteriak heboh begitu maniknya menangkap sosok sang paman yang sedang ditunggunya. Gadis cilik itu segera berlari menghampiri tempat pamannya berdiri.

Myungsoo segera menangkap tubuh kecil sang keponakan dan membawanya kedalam gendongan. Meskipun gadis kecil itu seringkali membuatnya kesal namun rasa sayangnya tetap lebih besar dibandingkan kekesalan dan kemarahan karena ulah Minseo.

"Apa kau sudah menunggu lama?" tanya Myungsoo yang mendapat gelengan kepala dari gadis di gendongannya. "Aniya, tadi aku ditemani seonsaengnim dan Hyeonjun"

"Lalu kenapa sekarang kau sendirian?" tanya Myungsoo dengan dahi berkerut. Pasalnya ia hanya melihat sang keponakan seorang diri, tidak bersama gurunya atau temannya yang bernama Hyeonjun itu.

"Seonsaengnim pergi karena ada rapat dan Hyeonjun baru saja dijemput eommanya" Myungsoo mangut-mangut paham.

"Kau pasti belum makan siang" ucap Myungsoo yang dijawab Minseo dengan gelengan kepala.

"Ya sudah kita makan siang dulu. Kau mau makan apa?" tanya Myungsoo lagi seraya berjalan menuju mobilnya.

Minseo tampak berpikir sejenak, "Ayam goreng samchon" jawabnya kemudian. "Samchon aku juga ingin makan es krim, kita ke restoran yang dekat kedai es krim itu ya" lanjut Minseo lagi.

"Apa sih yang nggak buat princess" jawab Myungsoo seraya menggoda sang keponakan.

•••••

Tak membutuhkan waktu lama bagi Myungsoo dan Minseo untuk sampai di restoran tempat mereka akan makan siang.

Dua orang berbeda generasi itu dengan segera memasuki restoran karena rasa lapar yang sudah meraung-raung sejak tadi.

Begitu memasuki restoran manik Minseo menangkap sesosok kecil yang sangat ia kenal. " Hyeonjun " teriak Minseo dengan tiba-tiba yang membuat sang paman otomatis memalingkan wajahnya mengikuti arah pandang gadis kecil yang digandengnya.

Tanpa berpamitan Minseo melepas genggaman tangan Myungsoo dan berlari kecil menuju tempat Hyeonjun duduk. Myungsoo mendengus sebal seraya mengikuti langkah Min Seo.

"Seo-ah" cicit Hyeonjun senang karena bertemu dengan temannya.

"Hyeonjun-ah kenapa kau sendiri? Dimana eommamu?" tanya Minseo setelah mengedarkan pandangan dan tak melihat eomma Hyeonjun.

"Eomma kekamar mandi"
Minseo mengangguk paham. "Jun-ah, aku dan samchon boleh duduk disini?" tanyanya yang mendapat anggukan dari Hyeonjun.

Dua anak kecil itu berceloteh riang sedangkan Myungsoo hanya mengamati interaksi kedua anak didepannya sebentar kemudian fokus pada gadgetnya entah membalas chat atau bermain game.

"Minseo-ah kau disini?" tanya Suzy begitu ia melihat Minseo duduk dimejanya.

"Ne ahjumma, aku dan samchon makan siang disini juga. Aku boleh duduk bersama ahjumma dan Hyeonjun kan?"

Suzy tersenyum seraya menganggukkan kepala. Fokusnya kemudian beralih pada pria yang duduk tepat disebelah kanannya, pria yang ia yakini paman dari sahabat Hyeonjun. Suzy mendengus kesal karena pria itu terlalu tenggelam pada gadgetnya tanpa menghiraukan dirinya yang baru datang. Bukankah seharusnya pria itu menyapa dan meminta ijinnya untuk bergabung makan di mejanya dan Hyeonjun?

Di lain sisi, Myungsoo, pria itu sejatinya sudah tidak fokus lagi pada handphone yang digenggamnya sejak ia mendengar suara dari wanita yang ia ketahui sebagai eomma Hyeonjun. Suara dari wanita yang pernah tanpa sengaja hadir dalam hidupnya dan membawa beban tersendiri untuknya.

...To Be Continued...

Part 1 aku publish sekalian. Jangan lupa vote dan commentnya ya 😊

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang