(4 bulan kemudian)
Seorang pria tampan dengan jaket kulit yang tersampir di lengannya tampak mengamati ruangan luas yang didominasi warna hitam putih. Pria itu mengukir senyuman tipis yang membuatnya semakin menawan. "Welcome home Kim Soo Hyun" gumamnya untuk diri sendiri.
Setelah puas mengamati kamar tidurnya yang masih tampak sama setelah hampir 6 tahun ia tinggalkan pria itu membawa kakinya melangkah mendekati ranjang, mengulurkan tangannya untuk membuka laci berwarna putih kemudian mengambil sebuah kotak berwarna hitam legam dengan pita senada.
"Suzy" gumamnya lirih seraya mengusap lembut gambar ayu Suzy yang tercetak pada selembar kertas. "Aku merindukanmu sayang" rintihnya lagi.
•••••
(Apartemen Suzy)
"Eomma" Hyeonjun menghampiri sang eomma yang sedang menata sarapan.
"Selamat pagi sayang" balas Suzy.
Tak berselang lama, seorang pria dewasa menghampiri meja makan, "Pagi jagoan, pagi Zy"
"Pagi appa" Hyeonjun tersenyum seraya memainkan garpu dan sendok yang bertengger ditangan kanan dan kirinya, diadunya piring serta garpu itu dengan sendok sehingga menimbulkan suara yang nyaring.
Suzy menghela napas, "Jun-ah letakkan sendok dan garpunya" omelnya. "Kalau Hyeonjun lapar, minta appa untuk mengambilkannya, eomma akan berganti baju dulu" lanjutnya seraya berjalan meninggalkan meja makan.
Beberapa menit kemudian, ketika Suzy kembali kedua lelaki berbeda usia itu terlihat sudah menikmati sarapan mereka dengan khidmat.
"Masakan eomma memang yang terbaik" Hyeonjun mengangkat kedua ibujarinya keatas.
Suzy mengukir senyum senang, "Terimakasih sayang, Hyeonjun mau tambah lagi lauknya?" tanya Suzy ketika melihat piring sang putra yang lauknya hampir habis.
Hyeonjun menggangguk dengan mulut yang penuh dengan makanan.
"Aku juga Zy, tambah nasi juga ya" Myungsoo menyahut.
Suzy mendengus seraya melayani permintaan anak dan suaminya, "Oppa kau bisa gendut nanti. Aku tak mau ya kalau perutmu itu jadi buncit"
Myungsoo terkekeh, "Aku bisa olahraga sayang, tenang saja".
"Oppa hari ini kau yang menjemput Hyeonjun ya, aku ada janji dengan pelanggan" Suzy berbicara sambil menikmati sarapannya.
"Eomma, kemarin Minseo bilang halmonie akan menjemput Hyeonjun dan Minseo hari ini"
Suzy menatap putranya dengan pandangan bertanya, "Kenapa halmonie menjemput kalian?"
"Katanya Minseo, halmonie ingin mengajak kami kepesta ulang tahun"
"Pesta cucunya teman eomma mungkin" sahut Myungsoo.
Suzy mangut-mangut paham lalu kembali menyantap makanannya.
Setelah menyelesaikan sarapan seperti biasa mereka bersiap-siap untuk beraktivitas, Hyeonjun pergi kesekolah, Myungsoo pergi kekantor sedangkan Suzy ke butik.
"Jun-ah buku atau alat tulismu tidak ada yang ketinggalankan?" Suzy menyetarakan tingginya dengan sang anak seraya merapikan seragamnya.
Hyeonjun menggeleng, "Tidak eomma"
"Zy, pakaikan dasiku" Myungsoo keluar dari kamar dengan dasi dan jas ditangan kanannya serta tas kerja ditangan kiri.
Suzy meninggalkan Hyeonjun dan menghampiri seorang pria yang berstatus sebagai suaminya sejak beberapa bulan lalu itu, mengambil dasi dari tangannya kemudian memasangnya dengan telaten.
"Terimakasih sayang" bisik Myungsoo lirih dengan senyum menawannya.
Suzy mengangguk kemudian melangkah mendekati kaca yang terpasang didekat rak sepatu, mengeluarkan sebuah lipstik berwarna merah merona dari handbag lalu memoles bibirnya.
"Jangan terlalu merah, kau membuatku ingin- ahhh" Myungsoo memekik sebelum menyelesaikan kalimatnya karena cubitan Suzy diperutnya.
"Jaga ucapanmu oppa, anakmu sedang melihat" Suzy berbisik lirih seraya tersenyum pada Hyeonjun yang memperhatikan kedua orangtuanya dengan tatapan bingung.
"Hyeonjun sudah selesai?" Myungsoo berbalik menatap sang putra dengan tangan masih mengelus bekas cubitan Suzy.
Hyeonjun menggangguk, "Sudah appa". Bocah itu menghampiri sang ibu, "Eomma, Hyeonjun berangkat ya" pamitnya.
"Hati-hati sayang" Suzy mencium kedua pipi putranya.
"Hati-hati oppa" pesannya pada Myungsoo.
Cup
Myungsoo mengecup bibir Suzy kilat. "Kau juga hati-hati menyetirnya" balasnya sebelum berlalu keluar apartemen.
•••••
Seorang pria tampan tampak memasuki pintu sebuah butik, mengedarkan pandangan beberapa saat hingga wanita bertubuh mungil mendatanginya, "Selamat siang Tuan, ada yang bisa saya bantu?" tanyanya ramah.
"Bisa saya bertemu dengan Suzy?"
Jieun mengernyit heran, "Suzy ada diruangannya, mau saya panggilkan?"
Soohyun menggeleng, "Tidak usah, biar saya langsung kesana saja"
"Ahh nde, silakan" balas Jieun dengan pandangan yang tak lepas dari pria itu sebelum ia kembali melangkah menuju tempatnya bekerja.
Tak sulit bagi Soohyun menemukan ruangan Suzy dilantai dua butik yang tidak terlalu luas itu. Terlebih pintu ruangan Suzy terbuka lebar, menampilkan seorang wanita yang sedang serius menatap manekin atau tepatnya mengamati gaun rancangannya yang terpasang di patung mirip manusia.
"Zy" panggil Soohyun.
Suzy berbalik, mengamati wajah Soohyun beberapa lama sebelum akhirnya berlari menghampiri pria yang telah lama ditunggunya guna memeluknya melepas kerinduan. "Soohyun oppa" lirihnya.
Soohyun membalas pelukan Suzy tak kalah erat, ia juga teramat merindukan sang kekasih yang lama tak dijumpainya.
Mereka berpelukan cukup lama lalu saling menyelami manik masing-masing sebelum akhirnya menyatukan bibir satu sama lain.
"Aku merindukanmu Zy" ujar Soohyun setelah tautan bibir mereka terlepas dengan tangan yang sibuk menghapus jejak saliva di sekitar bibir Suzy.
"Aku juga merindukanmu oppa" jawab Suzy kemudian memeluk Soohyun kembali.
"Aku mencintaimu Zy, aku tidak akan meninggalkanmu lagi untuk kedua kalinya, maafkan aku" ucapnya lirih seraya mencium pucuk rambut Suzy dengan sayang.
...To Be Continued...
Aku ikut kalian kok, tenang. Tapi untuk sekarang masih panas-panasan dulu sama abang Soohyun yang baru kembali, wkwkw.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
FanfictionMereka adalah dua orang asing yang bertemu tanpa disengaja. Entah takdir apa yang terjalin, di suatu waktu yang tak terduga kedua orang itu kembali dipertemukan. "Kau harus bertanggungjawab karena kau yang memulainya dan membuatku seperti ini" - Kim...