Our Story | 13 (End)

1.2K 132 17
                                    

Beberapa orang tampak berkumpul di halaman belakang sebuah rumah bergaya British. Meski didesain minimalis rumah yang didominasi warna putih itu memiliki halaman belakang yang luas. Sebuah meja bar dengan beberapa kursi berkaki tinggi diletakkan didepan teras belakang disamping sepasang single sofa berwarna coklat yang mengapit sebuah meja persegi berwarna senada. Sekitar satu meter didepan area itu terdapat sebuah kolam renang tak terlalu dalam dengan air yang jernih.

Jieun, Seungho, Sohee, Myungsoo, Suzy serta Hyeonjun yang dipangku Jieun sedang duduk di sofa melingkar yang diletakkan di pojokan halaman belakang rumah Myungsoo. Tanpa tirai atau penutup, tempat persegi itu hanya beratap kayu dengan empat tiang penyangga sehingga mereka dapat merasakan angin malam yang semakin menusuk kulit.

"Zy, kalau kau kedinginan kita pindah saja kedalam" Jieun semakin mengeratkan pelukannya pada Hyeonjun yang asyik bermain game di ponsel sang ayah. Mereka sedang berkumpul bersama dirumah keluarga kecil Myungsoo yang baru saja ditempati satu minggu yang lalu. Sebagai acara syukuran kedua begitu kata Sohee dan Jieun yang menggagas acara kumpul malam ini.

"Aniya eonni, aku sudah memakai baju tebal jadi tidak kedinginan" jawabnya seraya mengusap perut buncitnya yang sudah memasuki bulan kesembilan.

"Myung oppa sudah akan memiliki dua anak, sebentar lagi Seungho oppa juga, lalu bagaimana denganku?" Sohee mendesah pada dirinya sendiri yang malah ditertawakan oleh yang lain.

"Makanya cepat nikah sana" Myungsoo yang berada tepat disebelahnya menimpali.

"Apanya yang sebentar lagi, Jieun saja menolak" lain halnya dengan Seungho yang menyindir sang istri terang-terangan sebelum mengambil gelasnya kemudian menegak setengah dari wine didalamnya.

Merasa dirinya disindir Jieun menatap Seungho tajam, "Kan sudah kubilang kalau aku sedang sibuk mengurusi fashion show. Suzy sedang mengandung bahkan akan segera melahirkan dan fashion show itu tidak bisa ditunda, kalau aku hamil apa kau mau kusuruh mengurusi acara itu?" tantang Jieun.

"Lihat saja nanti kalau acaramu itu sudah selesai" balas Seungho dengan menatap Jieun tegas.

Menyeringai, Jieun mendekatkan bibirnya ke telinga kanan Seungho, "Aku menunggunya" bisiknya menggoda membuat adik kecil Seungho hampir saja bereaksi jika pria itu tidak mengontrolnya dengan baik. Ohh tidak, ia sedang dikelilingi sahabat-sahabatnya apa kata mereka terlebih Myungsoo jika adik kecilnya ketahuan berdiri.

"Hey, kalian tidak sedang berada dihotel" Myungsoo menggoda Seungho dan Jieun yang sejak tadi menjadi pusat perhatian namun tidak sadar.

"Aishh hyung tidak usah kau ingatkan pun aku paham, lagipula anakmu ada dipangkuan istriku, aku masih tahu untuk tidak mengotori otaknya" balas Seungho.

"Eonni, memangnya calonmu kenapa?" Suzy menatap Sohee.

"Tunangannya sedang sibuk mengurusi proyeknya Zy" Myungsoo mendahului Sohee untuk menjawab pertanyaan Suzy.

"Sepertinya kau harus mencari laki-lain lain, dia terlalu mementingkan pekerjaannya" cibir Seungho yang langsung dihadiahi lemparan bantal sofa oleh Sohee. "Tutup mulutmu Yoo Seung Ho"

"Diam oppa, kau itu sukanya memperkeruh suasana saja" ujar Jieun membela Sohee.

Myungsoo dan Suzy terkikik geli melihat pertengkaran kubu Seungho yang tidak memiliki pengikut dengan kubu Sohee dan pembelanya yang tak lain Lee Ji Eun.

"Oppa, kau mau kabur dari serangan mereka tidak?" Suzy mendekatkan tubuhnya kearah Seungho, berbisik dengan lirih seraya menatap Seungho.

Pria itu balas menatap Suzy dengan kening berkerut. "Ambilkan snack didalam oppa, aku lapar lagi" lanjut Suzy dengan cengiran lebar yang membuat Seungho menatapnya kesal namun tetap menuruti perintah Suzy.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang