Pernikahan Suzy dan Myungsoo pada akhirnya digelar sesuai rencana yang telah disepakati kedua keluarga tanpa seorangpun yang tahu bahwa sang mempelai wanita tidak menyetujui adanya pernikahan itu kecuali Kim Myung Soo.
Flashback
Suzy menatap Myungsoo setelah kediaman melanda keduanya beberapa lama, "Dia akan kembali sebentar lagi, tidak bisakah kau membatalkan pernikahan ini?" mohon Suzy.
Myungsoo kembali menghela napas dalam, pria itu mencengkeram bahu Suzy erat. "Aku tidak akan merubah rencanaku karena pada akhirnya kau akan membawa Hyeonjun bersama pria itu. Meskipun kau ibunya aku tidak akan rela Zy" Myungsoo menatap Suzy sejenak sebelum berlalu dari hadapannya.
Wanita itu menutup mata sejenak, kedua tangan yang berada di sisi tubuhnya terkepal kuat, "Aku akan menurutimu tapi kau harus menepati perkataanmu dengan melepaskanku saat waktunya tiba" ucapnya cepat sebelum Myungsoo semakin melangkah jauh.
Mendengar kalimat Suzy, pria itu tersenyum licik, "Aku akan membuatmu tetap disisiku Zy".
•••••
Setelah pernikahan, Suzy juga menolak untuk tinggal dirumah keluarga Kim. Wanita itu meminta untuk tetap tinggal diapartemennya yang disetujui oleh sang suami.
Dan sesuai kesepakatan mereka, Suzy menjalankan kewajibannya sebagai istri dan ibu bagi Myungsoo dan Hyeonjun sebelum kekasih yang ditunggunya datang.
Wanita itu bangun pagi setiap harinya dan melakukan pekerjaan dasar seorang istri seperti memasak, membersihkan rumah dan lainnya berhubung ia tidak memperkerjakan pembantu.
"Zy, Hyeonjun belum bangun?" Myungsoo yang baru saja bangun dari tidurnya menghampiri Suzy didapur.
"Belum oppa, kalau libur diakan memang suka bangun agak siang" Suzy masih fokus dengan masakannya.
Myungsoo berpikir sejenak lalu tersenyum evil. Menggoda sang istri sepertinya bukan hal yang buruk sebelum Hyeonjun bangun. Pria itu melangkah mendekati Suzy dan melingkarkan tangannya keperut ramping Suzy.
"Kim Myung Soo menyingkirlah" protes Suzy sambil berusaha melepaskan tubuhnya dari dekapan Myungsoo.
"Tidak mau karena kau memanggil dengan panggilan yang salah" Myungsoo berbicara dengan manja yang malah membuat Suzy ingin menampar mulut suaminya dengan spatula.
"Oppa lepaskan" pintanya lagi.
Bukannya menjauh, Myungsoo semakin merapatkan tubuhnya serta menciumi bahu Suzy yang berbalut piyama.
Suzy menghela napas lelah dan memilih melanjutkan acara memasaknya. Hampir satu bulan hidup bersama Myungsoo membuatnya tahu jika pria itu bukan pria penurut. Maka dari itu ia memilih membiarkan suaminya daripada memarahinya yang hanya akan membuatnya naik darah.
Tak berselang lama Suzy mematikan kompornya. Wanita itu mendengus kesal sebelum membalikkan tubuh menghadap sang suami.
Cup
"Morning kiss mu sudah Tuan, sekarang mandilah atau bangunkan Hyeonjun" Suzy mengakhiri ucapannya dengan senyuman manis.
Myungsoo menyeringai, "Aku belum puas" ujarnya seraya merapatakan tubuhnya dengan tubuh Suzy, mempertemukan bibir keduanya kemudian melumatnya lembut.
Ditengah adegan dewasa yang mereka lakukan bocah kecil yang berstatus sebagai putranya datang. "Eomma" Hyeonjun berdiri menghadap dapur dengan mata setengah tertutup.
Suzy segera mendorong tubuh Myungsoo lengkap dengan pelototan tajam yang dibalas pria itu dengan cengiran.
"Jagoan appa baru bangun?" Myungsoo mendekati Hyeonjun, mengangkat tubuh putranya kedalam gendongan. "Aigoo masih ngantuk eoh?" lanjut Myungsoo ketika sang anak kembali tertidur digendongannya.
"Bangunkan saja oppa, nanti kita terlambat ke pesta ulang tahunnya Minseo" suruh Suzy yang segera dituruti oleh Myungsoo.
•••••
"Jun-ah" Minseo berteriak senang menghampiri Hyeonjun yang datang bersama Myungsoo dan Suzy.
Hyeonjun yang berada digendongan sang ayah meronta meminta untuk diturunkan. "Happy birthday Minseo" ucap Hyeonjun lucu seraya menyerahkan hadiah yang telah terbungkus rapi kepada Minseo.
"Selamat ulang tahun sayang" Suzy menyetarakan tingginya dengan Minseo. Gadis kecil itu menganggukkan kepalanya senang kemudian mencium kedua pipi Suzy, "Terimakasih imo".
"Samchon" Minseo mendongak menatap sang paman. "Boneka teddy besarnya mana?" tanya Minseo.
Myungsoo meringis ketika ia sadar bahwa beberapa bulan yang lalu ia berjanji akan membelikan gadis kecil itu boneka teddy yang besar. Pria itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Minseo-ah maafkan paman"
Suzy mendengus, astaga Myungsoo itu terlihat sempurna diluar tapi kenapa bobrok didalam, "Samchonmu memang pelupa sayang, besok imo yang akan membelikanmu"
"Imo memang yang terbaik" Minseo mengangkat kedua ibu jarinya girang.
"Eomma, Hyeonjun juga mau" rengek Hyeonjun.
"Ne besok eomma beli dua untuk Hyeonjun dan Minseo"
"Seo-ah dimana appa dan eommamu?" tanya Myungsoo.
"Disana bersama halmoni dan haraboji" Minseo menunjuk kedua orangtuanya yang sedang berbincang dengan kakek dan neneknya.
"Kami kesana dulu ya" Suzy menunjuk tempat dimana keluarga Kim sedang berkumpul. Kedua anak kecil itu mengangguk sebelum Minseo menggeret Hyeonjun ketempat aneka makanan dan minuman disajikan.
•••••
"Kau sedang merancang busana?" Myungsoo berjalan mendekat. Hari sudah larut malam, kebiasaan baru pria satu anak itu ialah menidurkan sang putra, pekerjaan Suzy yang diambil alih olehnya setelah mereka resmi menikah.
Suzy mengangguk dengan fokus tetap pada selembar kertas beralas papan kayu serta pensil yang dipegangnya.
Myungsoo menaiki ranjang, merebahkan tubuhnya disamping Suzy yang sedang duduk bersila. Melihat sosok ayu disebelahnya pria itu tersenyum manis. Beberapa saat kemudian tangan kirinya mengambil dengan paksa objek yang menjadi perhatian Suzy, membuat sang pemilik memelototkan matanya garang. "Begadang itu tidak baik untuk kesehatan" Myungsoo mengambil pensil Suzy kemudian meletakkan kertas beserta pensilnya keatas nakas yang berada disamping tempat tidurnya.
Suzy mendengus, namun tetap mematuhi nasihat Myungsoo. Wanita itu merebahkan tubuhnya kemudian menarik selimut hingga sebatas perut.
"Hey jangan marah, aku bicara fakta Zy" Myungsoo masih dalam posisi duduk.
Suzy memutar bola matanya malas, "Cukup matikan lampunya oppa, katamu tidak boleh begadang"
Myungsoo mematikan lampu kemudian merebahkan tubuhnya menghadap Suzy. Sialnya, mata elang Myungsoo menyorot dua gundukan yang sedikit menyembul dari piyama model dress yang dikenakan Suzy.
"Zy" Myungsoo semakin mendekati tubuh Suzy.
Suzy hanya menjawab dengan deheman singkat karena wanita itu sudah memejamkan mata.
"Zy, kau sudah selesai?" tanya Myungsoo lirih.
Mendapat sinyal tak enak, Suzy membuka matanya. "Kau mau apa oppa? Bukankah kau bilang begadang tidak baik".
Myungsoo menggaruk rambutnya yang tak gatal, "Mmm kalau olahraga kan membuat badan sehat".
Tak berselang lama, "Aku menginginkanmu sayang" bisik pria itu tepat ditelinga Suzy membuat sang wanita merinding.
Tanpa menunggu jawaban Suzy, Myungsoo sudah berada diatas tubuhnya. "Sepertinya bulanmu sudah pergi" pria itu tersenyum evil sebelum membungkam bibir Suzy dengan bibirnya.
Dan malam panjang dua insan yang telah sah sebagai seorang suami dan istri itu berlanjut.
...To Be Continued...
Vote and commentnya jangan lupa ya 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
FanfictionMereka adalah dua orang asing yang bertemu tanpa disengaja. Entah takdir apa yang terjalin, di suatu waktu yang tak terduga kedua orang itu kembali dipertemukan. "Kau harus bertanggungjawab karena kau yang memulainya dan membuatku seperti ini" - Kim...