Our Story | 12

972 132 5
                                    

"Suzy?" panggil wanita yang tak lain sahabat Myungsoo, Yoon So Hee.

"Jangan salah paham Suzy-ssi, aku sahabatnya Myungsoo oppa" Sohee melangkah mendekati Suzy yang berhenti didepan pintu dengan tubuh membelakangi Myungsoo dan Sohee.

Melihat Suzy yang sepertinya sudah lumayan tenang, Myungsoo mendekatkan tubuhnya pada tubuh sang istri kemudian memeluknya dari belakang, menyandarkan kepalanya diceruk leher Suzy, mengabaikan fakta jika mereka sedang ditonton oleh Sohee. "Aku tidak mungkin selingkuh darimu sayang, karena hanya kau wanita yang tepat untuk menjadi istriku serta ibu bagi anak-anakku" bisik Myungsoo.

Ehem

Sohee berdehem agak keras, berharap kedua insan itu tidak melupakan kehadirannya. "Perkenalkan namaku Yoon So Hee, sahabat Myungsoo oppa sejak kecil. Myungsoo oppa, Seungho dan aku sudah berteman sejak taman kanak-kanak terlebih karena bisnis orangtua kami. Jadi kau tak perlu khawatir denganku Suzy-ssi karena aku tidak berniat merebut suamimu"

Suzy melepaskan tangan Myungsoo yang melingkari perutnya, membalikkan badan dan menatap Sohee. "Kau tidak sedang membohongiku kan?" selidik Suzy.

Sohee terkekeh pelan, sepertinya ia memerlukan bukti agar Suzy percaya padanya. "Suzy-ssi, kau mungkin tidak mengingatnya karena berada dibawah pengaruh alkohol, tapi aku melihatmu mencium Myungsoo oppa di bar 5 tahun yang lalu"

Dengan wajah memerahnya Suzy memalingkan wajah menatap Myungsoo, sedangkan yang ditatap malah tertawa karena ekspresi malu Suzy yang menurutnya lucu.

Merangkul pundak Suzy, Myungsoo menatap sang istri lembut. "Dia tidak bohong sayang, waktu itu aku memang pergi dengan Sohee dan Seungho. Mereka juga yang mendesakku untuk membawamu kekamar karena mengira kau wanita yang aku pesan"

"Benarkah?"

Myungsoo menganggukkan kepalanya, "Hem, saranghae" kemudian mencium kening Suzy.

"Nado saranghae. Mianhe oppa karena menuduhmu" sesal Suzy.

"Gwenchana" Myungsoo mengusap puncak rambut Suzy.

Mendekati Sohee, Suzy mengulurkan tangannya, "Maafkan aku Sohee-ssi" ucapnya meminta maaf.

Sohee menjabat tangan Suzy dengan menampilkan senyum ramahnya, "Tidak apa-apa. Ahh panggil aku eonni, kita bisa berteman mulai sekarang"

"Ngomong-ngomong selamat ya atas pernikahan dan anak kedua kalian, maaf aku tak bisa hadir waktu itu. Kapan-kapan boleh kan aku main ke apartemenmu? Aku ingin bertemu dengan putra kalian"

"Tentu saja, mainlah kalau eonni senggang"

•••••

(Pesta Pernikahan Seungho & Jieun)

Sekitar satu bulan yang lalu pada akhirnya Seungho melamar Lee Ji Eun, wanita yang telah dipacarinya selama dua tahun. Atau lebih tepatnya Seungho diseret kedua orangtuanya untuk menemui keluarga Jieun dan membahas perihal pernikahan mereka.

Baik kedua orangtua Seungho maupun Jieun sudah terlalu bosan menunggu keduanya berinisiatif untuk menikah. Mereka memang terlalu menikmati hidup dan karir masing-masing sehingga sama sekali belum memiliki rencana untuk menikah. Berbanding terbalik dengan kedua orangtua mereka yang merasa sudah semakin tua dan sangat ingin untuk segera menggendong cucu dari putra dan putri mereka.

Akad nikah keduanya digelar disebuah gereja secara sederhana pagi tadi dengan hanya didatangi oleh keluarga serta sahabat dekat kedua mempelai, sedangkan pesta pernikahannya digelar dikediaman Keluarga Yoo pada malam ini.

Pesta yang diadakan dihalaman rumah mewah keluarga Yoo itu masih akan dimulai sekitar satu jam lagi sehingga tak heran jika disana masih sangat sepi.

Suzy, Myungsoo serta Hyeonjun tiba lebih dulu disana berhubung kedua mempelai adalah sahabat dekat mereka. Suzy dengan perut besarnya terlihat cantik dalam balutan gaun merah panjang bermotif bunga-bunga kecil berwarna putih. Sedangkan disampingnya Myungsoo dengan Hyeonjun yang berada digendongan pria itu. Keduanya juga terlihat sangat tampan dengan setelan jas hitam yang sama, bedanya Hyeonjun adalah versi kecil dari Myungsoo.

Mereka memasuki rumah, menyapa kedua orangtua Jieun dan Seungho yang kebetulan sedang bercengkerama diruang tamu kemudian menghampiri kedua pengantin baru yang sedang bersiap-siap di kamar Seungho.

"Eonni" sapa Suzy, memegang knop pintu kemudian mendorongnya sehingga terbuka lebar, memperlihatkan kamar mempelai baru yang didominasi warna coklat dan putih dengan sedikit sentuhan motif floral pada dinding serta tirai jendela, karpet bulu dan pohon hidup dengan daun yang hampir menyentuh langit-langit kamar.

"Eohh Zy, kau sudah datang?" girang Jieun dengan tetap mempertahankan posisinya didepan meja rias. Wanita itu sedang di make up oleh seorang penata rias.

"Kau belum selesai eonni?" Suzy mendekati Jieun, mendudukkan dirinya dikursi berbentuk oval yang berada didekat meja rias Jieun.

"Belum Zy. Ahh Hyeonjun, oppa" sapa Jieun yang melihat pantulan Myungsoo dan Hyeonjun sedang berdiri di bibir pintu dari cermin didepannya. "Kau mencari Seungho, oppa? Dia baru saja keluar, mungkin makan didapur atau bersama sepupunya di taman belakang"

"Aku akan menemui Seungho kalau gitu. Yeobo, aku pergi dulu ya" ijinnya pada Suzy sebelum meninggalkan kamar.

Suzy mengangguk kemudian kembali fokus pada Jieun. "Eonni ini hadiah untukmu"wanita itu meletakkan sebuah kotak berwarna pink dikursi sampingnya. "Aku memilihnya khusus untukmu eonni, jangan lupa nanti malam dipakai ya" pesan Suzy yang membuat Jieun mengernyitkan keningnya penasaran.

Beberapa saat kemudian, kediaman keluarga Yoo mulai dipadati para tamu undangan membuat Seungho dan Jieun sibuk meladeni mereka entah yang hanya sekedar mengucapkan selamat atau mengajak foto bersama.

"Oppa" panggil Suzy. Keduanya sedang memperhatikan Seungho dan Jieun dari kursi mereka sedangkan Hyeonjun dimanipulasi oleh halmonie dan harabojinya.

"Wae? Kau ingin sesuatu?" tanya Myungsoo.

Suzy mengangguk, menatap Myungsoo dengan sorot sedikit takut. "Aku ingin itu oppa" Suzy menunjuk gelas yang berisi cairan berwarna merah.

Myungsoo mengikuti arah pandang Suzy kemudian kembali menatap sang istri dengan sorot tegas. "Tidak boleh. Meskipun kau sedang ngidam aku tetap tak memperbolehkannya Zy, alkohol tidak baik untukmu dan juga bayi kita" tolak Myungsoo.

Suzy terdiam dengan kepala yang menunduk membuat Myungsoo berusaha memikirkan cara agar Suzy melupakan permintaan konyolnya atau tepatnya sang anak yang berada diperut Suzy.

"Sayang, appa melarang eommamu meminumnya karena itu tidak baik untuk kesehatan kalian. Anak appa pintar kan? Jadi jangan memintanya lagi ya, appa akan menurutimu asalkan bukan itu yang kau minta, oke?" Myungsoo mengusap perut Suzy lembut kemudian menciumnya.

"Oppa" cicit Suzy lagi membuat Myungsoo mendongak, menegakkan tubuhnya kembali.

Suzy menatap Myungsoo sejenak, menutup mata sebelum mendekatkan wajahnya pada wajah tampan sang suami. Tangannya melingkar indah di leher Myungsoo membuat prianya menyunggingkan senyum senang kemudian melingkarkan tangannya kepinggang sang istri. Hembusan napas mereka saling beradu, menerpa wajah masing-masing. Suzy memiringkan wajahnya, mempertemukan bibirnya dengan bibir tipis Myungsoo kemudian melumatnya penuh nafsu.

...To Be Continued...

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang