(Rumah Keluarga Kim)
Tak seperti biasanya suasana di meja makan keluarga Kim pagi ini terasa berbeda. Tuan dan Nyonya Kim tampak sibuk dengan pikiran masing-masing seraya menikmati hidangan yang tersedia didepan mereka. Dan sosok yang menyebabkannya tak lain ialah Kim Myung Soo.
"Ada apa Myung? Sepertinya kau ingin membicarakan sesuatu yang serius" Tuan Kim membuka percakapan setelah acara sarapan mereka selesai.
"Ne appa. Sebenarnya aku berniat untuk menikah maka dari itu aku ingin meminta restu pada appa dan eomma"
Berbeda dari Tuan Kim yang lebih tenang, Nyonya Kim sangat terkejut mendengarnya, antara percaya dan tidak. "Myung, kau menikah dengan perempuan kan?"
"Astaga, eomma pikir aku seorang gay" Myungsoo menatap ibunya dengan ekspresi wajah menahan kesal. Sedangkan Tuan Kim berusaha menutupi tawanya karena pertanyaan sang istri yang tak masuk akal.
"Ya habisnya kau tidak pernah terlihat bersama wanita tiba-tiba minta restu"
"Sudah-sudah. Bukankah kau harusnya bersyukur karena kau tidak perlu takut lagi kalau dia tak menikah atau gay" tutur Tuan Kim kepada istrinya. "Siapa wanita itu Myung?" lanjut Tuan Kim.
"Namanya Bae Suzy appa". Myungsoo bersorak dalam hati memuji kemampuan stalkingnya. Ia harus berterimakasih pada Minseo atas semua informasi tentang Suzy dan Hyeonjun yang didapatkannya dari sosok kecil itu.
"Appa tidak akan meragukan pilihanmu Myung. Lalu kau ingin kami kerumahnya kapan?"
"Bagaimana dengan akhir minggu ini appa, eomma?" tanya Myungsoo meminta persetujuan kedua orangtuanya.
Tuan Kim mengangguk, "Aku setuju, lebih cepat lebih baik".
"Ne, eomma juga" sahut Nyonya Kim.
Kim Myung Soo tersenyum senang, "Terimakasih eomma, appa"
•••••
"Hey bro" Seungho menghampiri Myungsoo yang tengah duduk di kursi salah satu restoran yang berada tak jauh dari kantornya.
"Kau melamun?" tanya Seungho seraya mengibaskan tangan kanannya didepan wajah Myungsoo mencoba mengembalikan kesadaran pria itu.
"Ehh kau sudah datang?" tanya Myungsoo yang dibalas dengusan oleh lawan bicaranya.
"Tidak biasanya kau melamun hyung. Ada masalah apa?"
"Aku bertemu wanita aneh itu beberapa hari yang lalu"
Seungho mengerutkan kening mencoba mengingat wanita yang dimaksud Myungsoo. "Heishh memangnya aku hafal wanita-wanitamu hyung"
"Wanita yang tanpa sengaja tidur denganku beberapa tahun lalu"
Seungho memasang wajah terkejut dengan berbagai spekulasi yang berkeliaran dipikirannya. "Wahh hyung, apa dia memintamu bertanggungjawab karena mengandung anakmu?" tebaknya.
Myungsoo menggeleng, "Aniya, itu yang aku maksud aneh. Dia melahirkan dan membesarkan anakku tapi ketika aku memintanya menikah denganku dia tidak mau"
"Kau serius hyung mau menikahinya? Tak kusangka kau mau menikah juga. Menikah itu bukan permainan hyung, kalau alasanmu hanya ingin bertanggungjawab kusarankan jangan menikahinya, lagipula bukankah dia tak ingin menikah denganmu"
"Aku juga tahu itu. Kau tenang saja, aku sudah memikirkannya"
Seungho menyandarkan punggungnya. "Lalu apa yang akan kau lakukan selanjutnya hyung?"
"Aku dan orangtuaku ingin mendatangi rumahnya untuk meminta restu sekalian aku akan mengatakan kebenarannya. Tapi masalahnya aku tidak tahu rumah orangtuanya"
Seungho tertawa -menertawakan sang sahabat. "Hyung bagaimana bisa kau belum tahu alamatnya sudah meminta orangtuamu untuk kesana"
"Aku berpikir untuk bertanya pada Suzy, tapi setelah dipikir-pikir lagi sepertinya dia tidak akan mau memberitahuku"
"Suzy?" Seungho mengerutkan keningnya mendengar nama yang sepertinya pernah ia dengar.
"Eoh, kau mengenalnya?"
Seungho menggeleng, "Tidak, tapi sepertinya dia sahabat Jieun"
"Jieun kekasihmu itu?"
Seungho mengangguk seraya mencoba mengingat kapan Jieun menyebut nama Suzy.
"Kalau begitu tolong kau tanyakan padanya ya"
"Baik, asalkan kau memberiku imbalannya" Seungho menyeringai licik.
"Apapun yang kau minta"
•••••
Anywhere Anytime
eodil gadeun eodi issdeun
nega geuriwo mot chamgesseo
jebal dasi naege naege dorawa jwo
jebal dasi naege naege dorawa jwoHandphone Myungsoo berbunyi. Pria yang sedang menikmati tidurnya itu menggerutu kesal mendapati teleponnya berdering disaat yang tidak tepat.
"Halo" sapanya dengan suara parau.
"Hyung, aku Seungho"
"Wae?"
"Kau masih minat dengan alamat wanita itu tidak?" tanya Seungho retoris.
"Kau sudah tahu?"
"Ne, akan aku kirimkan nanti padamu"
"Thanks bro"
"Jangan lupa jam tangannya hyung"
"Tidak usah khawatir. Kau sudah selesai kan? Aku akan tidur lagi" dan setelahnya Myungsoo mematikan panggilannya kemudian kembali kealam mimpi yang sempat ditinggalkannya.
•••••
"Tuan, Nyonya didepan ada tamu" ujar Bibi Yoon -pelayan di rumah Keluarga Bae- memberitahukan.
"Siapa bi?" tanya Nyonya Bae.
"Tidak tahu Nyonya, katanya dari Keluarga Kim"
"Terimakasih bi" ujar Tuan Kim kemudian berjalan kearah ruang tamu untuk menyapa tamu-tamunya.
(Ruang Tamu)
"Anyeonghaseo" kedua keluarga itu saling sapa kemudian memperkenalkan diri masing-masing.
"Jadi maksud kedatangan kami malam ini untuk melamar putri Anda Tuan, Nyonya" Tuan Kim berbiacara.
Tuan dan Nyonya Bae saling tatap, "Maaf sebelumnya, tapi apa kamu yakin bisa menerima Suzy nak? Kamu sudah tahu kan jika dia memiliki seorang putra?" tanya Tuan Kim pada Myungsoo.
Myungsoo mengangguk mantap, "Sebenarnya dia adalah putra saya. Maafkan saya Tuan, Nyonya, eomma, appa" jujur Myungsoo yang membuat semua orang diruangan itu menatapnya dengan tatapan yang entah tak bisa dideskripsikan.
...To Be Continued...
Happy new year guys 🎆🎆
Pada ngapain nih di malam terakhir tahun 2018?Next bakal ada flashback ya. Keep waiting guys..
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
FanfictionMereka adalah dua orang asing yang bertemu tanpa disengaja. Entah takdir apa yang terjalin, di suatu waktu yang tak terduga kedua orang itu kembali dipertemukan. "Kau harus bertanggungjawab karena kau yang memulainya dan membuatku seperti ini" - Kim...