chapter 3

1.3K 134 31
                                    

Mingyu kali ini bersemangat untuk pergi keluar walau dengan udara dingin. Dibawanya semua yang diperlukan, memakai jaketnya dan pergi.

Dengan tempo yang cepat dia berjalan ke minimarket yang akan menjadi tempat bekerja barunya itu. Terpikir olehnya dia akan sangat bersenang senang menjalani hari-hari bekerjanya disana. Mingyu membuka pintu masuk minimarket dan kembali menemukan perempuan penjaga kasir yang sama.

"Selamat pagi, Tuan," sapa perempuan itu sopan. Mingyu membalas sapaanya kemudian menyerahkan formulir yang telah dia isi dan lampiran yg dibutuhkan. "Aku membawa ini, kepada siapa aku harus memberikannya?"

Perempuan itu mengambilnya dan berkata, "Tuan bisa menyerahkannya kepada saya, nanti akan saya serahkan kepada bos kami."

Dia pergi ke ruang staff untuk meletakkan berkasnya. Mingyu mencari-cari lelaki itu, padahal ini sudah pukul 11:30. Dimana dia?

Perempuan itu keluar menghampiri Mingyu dan agak heran melihat Mingyu yang menoleh ke sana ke mari. "Ada apa, Tuan?"

"Oh, tidak apa. Aku hanya terpikir dimana lelaki yang kemarin juga bekerja disini?" Tanyanya berusaha terlihat tidak terlalu penasaran.

"Minghao? Dia bekerja di hari yang selang seling, Tuan. Misal hari ini dia bekerja, berarti besok dia tidak datang," tutur perempuan itu.

Akhirnya Mingyu mengetahui namanya. Mingyu berpikir namanya juga indah, tapi kemudian dia sadar segala sesuatu yang berkaitan dengannya memang indah. Walau begitu Mingyu heran dengan waktu bekerjanya. "Kenapa begitu?"

"Dia bekerja di dua tempat, Tuan," senyumnya. "Dia selalu bekerja keras, aku selalu kagum dengan semangatnya."

Mendengar lelaki itu ternyata bekerja di dua tempat sedikit membuat Mingyu sedih. Lelaki itu sedang berusaha sangat keras untuk mencari uang, sedangkan dia senang baru saja dipecat dari kantornya.

"Ah, begitu. Omong-omong siapa namamu? Kau tidak perlu berbicara formal kepadaku. Sebentar lagi kita akan menjadi rekan kerja," kata Mingyu mengulurkan tangannya. "Kim Mingyu. Panggil saja aku Mingyu."

Perempuan itu menyambut uluran tangannya. "Kim Minkyung. Kusadari nama kita sedikit mirip," katanya tertawa pelan.

Mingyu tersenyum berkenalan dengan Mingkyung, tampaknya dia perempuan baik dan ramah. "Kalau begitu, kapan aku bisa bekerja?"

"Mungkin besok, bos akan menghubungimu melalui nomor yang kau berikan di formulir," katanya menjelaskan.

Mingyu mengangguk-angguk. "Baiklah, kalau begitu sebaiknya aku kembali dulu." Dia melambai kepada Mingkyung. "Sampai jumpa, Mingkyung."

Mingkyung membalas lambaiannya. "Ya, sampai nanti!"

Setelah keluar dari minimarket Mingyu tidak berpikir untuk langsung pulang ke apartemen. Dia ingin berjalan-jalan sebentar ke tempat yang belum pernah dia kunjungi. Udara dingin kali ini tidak mengganggunya. Entahlah, mungkinkah karena perasaannya menghangat karena mengetahui dia akan bekerja dengan Minghao?

Langkah kakinya berhenti di sebuah public bar di tengah kota. Mingyu ingin masuk untuk sekedar bersantai meminum alkohol, tapi kemudian dia teringat dengan tiga botol bir yang baru dibelinya.

Well, sekali-sekali pergi ke bar. Lagi pula kau sudah mulai bekerja nanti, pikir Mingyu kepada dirinya sendiri seraya melangkah masuk.

Alunan musik terdengar kuat di dalam bar. Mingyu hanya pernah pergi ke sebuah night club dan tidak tahu bahwa ada juga bar yang beroperasi dengan musik yang keras pada siang hari. Suasana di bar itu redup dan cukup penuh mengingat hari masih terang, mungkin ketika malam bar ini akan penuh sesak. Dia langsung mengampiri bar counter untuk memesan minuman.

l o s t . [gyuhao]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang