05

635 58 12
                                    

Hari masih sangat pagi, Sohyun lebih memilih berangkat awal entah karena mood atau apa. Yang penting, dia ingin berangkat pagi. Di sekolah, hanya ada beberapa siswa saja yang telah datang.

Sohyun memasuki kelas dan sama sekali tidak ada siswa sama sekali. Sohyun meletakkan tasnya. Menghela napas panjang, karena kelasnya benar-benar kotor, sampah kertas ada di mana-mana.

"Aigoo. Yang seharusnya bertugas sama sekali gak bertanggung jawab." Dengan segera Sohyun mengambil sapu dan membersihkan seluruh kelas.

Tepat pada pukul 6 lebih 15 menit, Sohyun telah selesai membersihkan kelas. Merapikan bangku, membuang sampah, menghapus papan tulis, dan mempersiapkan segalanya untuk belajar hari ini.

Saat Sohyun akan mengembalikan sapu di genggamnya, seseorang telah membuka pintu kelas dan siap untuk masuk kelas. Tapi, naas bagi Sohyun dia tersandung meja Taeyong dan membuat sapu yang digenggamnya terbang ke belakang dan tidak mendengar suara sapu terjatuh lantai. Sohyun jatuh tersungkur, dan segera bangkit.

Dilihatnya, Taeyong telah memegang sapu yang habis digenggam Sohyun. Sohyun fokus ke arah sapu kemudian ke arah Taeyong. Taeyong yang menangkap sapu yang jatuh dari langit lebih syok lagi setelah melihat wanita yang sama sekali tidak ingin ia temui. Membuat Taeyong bagaikan disajikan pagi yang cerah tiba-tiba kedatangan mendung yang entah berantah darimana berasal. Membuat Taeyong bertambah jenuh dengan hari-harinya.

"Taeyong-a, eotteo.. eotteokhae? Jeongmal mianhae. Aku benar-benar tidak sengaja. Tolong maafkan aku." Sohyun begitu ketakutan, dia bagaikan membangunkan singa yang telah tertidur. Tatapan tajam Taeyong sama sekali membuat Sohyun tidak nyaman.

"Kamu, kamu gak akan aku--" ucapan Taeyong terpotong, karena seketika teman sekelasnya semua telah sampai ke sekolah dan memasuki kelas.

"Wah, daebak! Kelas kita benar-benar bersih." Ucap ketua kelas, Park Jihoon. Setelah mengucapkan kalimat kekagumannya, Jihoon melihat sapu di tangan Taeyong.

Prok. ... prok. ... prok. ... Jihoon bertepuk tangan.

"Wah, tidak kusangka. Pria yang terkenal akan bad boy nya, ternyata sangat rajin. Teman-teman, kita patut meneladani sikap Taeyong. Membersihkan kelas hingga bersih dan berangkat pagi untuk memberi kejutan kepada kita. Beri sambutan buat Lee Taeyong."

Prok. ... prok. ... prok. ... seketika semua siswa di kelas bertepuk tangan.

Mendengar ucapan Jihoon yang sama sekali tidak ada spasi, seketika Taeyong menatap tajam double kill ke arah Sohyun yang sedang menyibak rambut ke telinga. Sohyun membuang pandangan ke arah Taeyong, karena tatapan Taeyong benar-benar menakutkan.

Awas kamu Sohyun. Aku akan balaskan perbuatan mu ini. Aish, gelar bad boy ku benar-benar telah ternodai. Harga diriku jatuh begitu saja. Batin Taeyong.

Kring. .... kring. .... kring. ....

Bunyi bel masuk telah berbunyi, sekaligus sebagai penyelamat Sohyun dari tatapan mata Taeyong.

*****

Istirahat telah tiba, dengan segera Sohyun merapikan bukunya. Karena, dari awal jam pelajaran hingga selesai Taeyong sama sekali tidak melepas tatapan sangar ke Sohyun. Sohyun sangat risih. Baginya, Taeyong sangat menakutkan apabila memperlihatkan tatapan singa itu.

Seperti biasa, Sohyun dan Sejeong selalu bersama. Dan yang pasti, Taeyong bersama teman-temannya. Duduk di kantin hanya berdua. Tiba-tiba, makan siang mereka terganggu karena Taeyong and the geng telah berada di kantin, membawa masing-masing satu nampan.

Tapi di kantin tempat untuk makan benar-benar telah penuh. Harapan hanya bangku yang ditempati Sohyun dan di samping kanannya adalah Sejeong.

"Penuh kantinnya. Masak kita makan di luar sih?" Gumam Eunwoo.

Over Protective | Lee Taeyong [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang