12

616 40 28
                                    

14 tahun lalu.....

"Appa, aku ingin kembang gula itu. Maukah appa belikan?"

Seorang laki paru baya itu langsung melihat apa yang ditunjukkan oleh anaknya..

"Tentu saja. Kamu tunggu disini. Daripada nyebrang bolak-balik." Anak itu mengangguk menurut dengan ucapan ayahnya.

Tak lama kemudian, 2 cotton candy telah ada di genggamnya. Dan sang ayah siap untuk menyebrang kembali menunggu lampu menyala hijau. Tetapi saat lampu hijau di detik terakhir. Suara klakson tak berhenti berbunyi yang membuat semua orang tidak nyaman.

Ttttiiiiinnnn......

BRAK.

Kejadian mengerikan itu tepat di depan mata Sohyun. Dia menghampiri ayahnya dengan isak tangis terurai penuh air mata. Berulang kali Sohyun berusaha membangunkan ayahnya, tapi tidak ada tanda ayahnya membuka mata.

Ckitttt....

Mobil yang menabrak ayah Sohyun berhenti dari jarak yang lumayan jauh.

"Pak, kenapa kita berhenti? Apa terjadi sesuatu?" Tanya seorang anak kecil yang bangun dari tidurnya sambil mengucek matanya.

"Tidak Tuan Muda. Tidak terjadi apa-apa. Sebaiknya Tuan Muda tidur kembali. Pasti Tuan Muda sangat lelah, karena Tuan Muda menunggu lama di kantor polisi." Anak itu mengangguk.

Anak itu kembali bersandar di kursi belakang dengan menatap luar jendela.
'Kenapa ada yang janggal ya?' Pikirnya.

***Flashback Off***

Taeyong bangun tidur dengan napas terengah-engah, keringat membasahi wajahnya. Jam masih menunjukan pukul 3 pagi. Waktu dimana orang masih terlelap dalam mimpi.

Dia mengalami mimpi buruk yang terus terulang. Mimpi di saat ia terkurung di ruangan yang begitu gelap. Hingga akhirnya, Taeyong pun memiliki ketakutan akan gelap.

Mengambil air minum di meja dekatnya, untuk mengatur kembali sistem pernapasan yang belum normal.

"Sohyun." Gumam Taeyong.

Tanpa ia sadari. Air mata kini mengalir cepat sedikit demi sedikit membasahi pipi Taeyong.

"Maafkan aku. Tolong aku." Lanjutnya.

*****

Keesokan harinya...

Sohyun telah siap untuk berangkat sekolah. Dia berniat untuk menunggu Taeyong. Tapi di perumahan Taeyong tidak ada tanda-tanda keberadaannya.

"Apa semalam dia tidur di rumahnya?" Gumam Sohyun.

Sohyun kecewa. Tapi dia bisa apa. Taeyong sama sekali tidak mengabarinya, sejak pertemuan terakhir di minimarket. Itu pun disuruh pergi oleh Taeyong.

Sohyun telah mencoba menghubungi Taeyong. Tapi sayang pesan tidak dibaca. Telpon tidak aktif. Dan kini dia hanya bisa berdoa semoga Taeyong baik-baik saja.

Sohyun turun dari bus dan berjalan kaki menuju sekolah. Memasuki area sekolah, Sohyun menengok kanan dan kiri. Dia mencari sosok dingin itu yang tidak kelihatan sama sekali.

Sohyun menuju ke kelasnya, tapi perasaan Sohyun sama sekali tidak enak. Banyak siswa yang terus melihatnya dengan tatapan aneh dan menakutkan. Sohyun tambah tidak mengerti dengan situasi ini. Sohyun mempercepat langkah kakinya untuk menuju ke kelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Over Protective | Lee Taeyong [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang