Ddrrrt…drrrtt
Getaran ponsel dalam saku celana membuat pria yang tengah meminum minuman haram itu menghentikan aktivitasnya sejenak untuk menjawab panggilan tersebut. Buru-buru diletakkannnya ponsel itu di telinganya.
"Halo? " Sapa sebuah suara diseberang sana.
"Ya? Ada apa kau meneleponku? Apa ada gadis lain yang ingin kau jual?" Jawab pria itu.
"Tidak. Tapi, apa kau akan melakukannya hari ini?"
Sebuah senyum miring tiba-tiba tercetak diwajah pria berwajah dingin itu.
"Tentu saja. Gadis cantik seperti sejeong pasti akan sangat laku dibarku.Lagipula aku sudah tahu bagaimana pria itu memperlakukannya setiap menjemputnya."
"Terserahlah, tapi jangan lupa berikan uangnya."
"Tenang saja, setelah semuanya beres aku akan berikan."
Telepon ditutup dengan senyuman pria itu yang semakin melebar.
***
Pagi ini seperti biasa Taehyung akan mengantar Sejeong ke sekolah."Aku pergi dulu. "
"Ya,belajarlah yang rajin—"
"—By the way, where's the hug for me?" Lanjut pria itu sambil membuka kedua tangannya lebar-lebar.
Sejeong tersenyum gemas lalu membalas pelukan itu lebih erat dan lebih lama dari biasanya.
Rasanya ada yang janggal pagi ini.
"Bye! "
Sejeong mulai menyeberangi zebra cross dan masuk ke area sekolahnya yang cukup luas kemudian segera duduk dibangkunya.
Gadis itu kemudian mengonsumsi ibuprofen saat kepalanya terasa sakit. Sakit sekali.
Seperti biasanya.
Entah ada apa dengan dirinya akhir-akhir ini. Sakit dikepalanya terasa semakin kuat dan semakin sering.
Tapi gadis itu tak ingin memberitahu taehyung, dan mambuatnya khawatir.
Sejeong berusaha untuk mengatasi semuanya sendirian.
"Selamat pagi anak-anak. "
Suara guru berhasil mengalihkan pikiran sejeong.
..
.
.
Sepulang sekolah Sejeong kembali menunggu dihalte seperti biasanya. Tak lama ia melihat sosok Taehyung yang dikenalinya dengan melihat gaya rambutnya.
Pria itu datang dan mengusap rambut Sejeong seperti dugaannya.
"Ayo pulang, tuan!"
Taehyung menggandeng tangan sejeong kemobilnya yang berbeda warna. Tapi gadis itu tidak menaruh curiga karena pria kaya itu bisa menggantinya kapan saja ia inginkan.
Kecurigaan Sejeong muncul saat mobil itu melintasi jalan yang tak ia kenal dan masuk keparkiran sebuah bar.
"Loh? Kita mau kemana tuan? Kenapa kita malah masuk ke bar?" Tanyanya dengan raut wajah kebingungan.
"Kita akan bersenang-senang, adikku sayang. "
Deg
Suara ini—
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Sister | Taehyung & Sejeong
FanfictionMenjadi anak yang tidak diharapkan tentu saja bukan keinginan Sejeong. Ia harus berjuang untuk hidup sendirian dan mendapatkan banyak tekanan dari semua orang karena statusnya itu. Sampai suatu hari Sejeong bertemu Taehyung yang siap memberikan ap...