Prosopagnesia

2K 227 0
                                    

Taehyung membuka matanya dan menemukan Sejeong dalam dekapannya.

Ah,pria itu baru ingat kalau semalam ia memeluk Sejeong lagi setelah serangkaian perawatannya di ruang ICU selesai.

Kulit dan bibir gadis itu masih tampak pucat.

Tadi malam adalah malam yang sangat panjang. Setelah dilanda kepanikan karena sang dokter tidak datang juga, Taehyung memutuskan untuk membawa gadis itu ke rumah sakit sendirian.

Ini semua kesalahannya. Kalau saja kemarin ia membiarkan gadis itu pulang naik bus, mungkin kondisinya akan berbeda. Sejeong tidak perlu sampai harus menunggunya berjam-jam dan kedinginan di halte bus itu.

"Gadis itu bisa saja kehilangan nyawanya jika kau tidak segera membawanya kemari. "

Sejeong semalam hampir mati karena kecerobohannya. Harusnya ia bisa menjadi kakak yang baik untuk gadis itu meski semuanya hanya atas dasar kontrak.

Taehyung menyesali segalanya.

Kini tangannya mulai tergerak untuk menyingkirkan anak rambut didahi gadis itu.

Taehyung terkejut karena dia menemukan lebam yang cukup parah disana.

Apa ini karena ditabrak mobilnya kemarin?

"Hhhng. "

Lenguhan kecil Sejeong menginterupsi Taehyung. Tapi mata gadis itu tetap menutup rapat. Sedangkan keringat didahinya mengucur deras.

"Disini gelap, Aku takut. "

"Tuan Kim tidak akan pernah datang. "

Gadis itu mengigau dan dari serangkaian kalimat yang diucapkannya, hanya itu yang bisa didengar Taehyung.

Dan hal itu semakin memperdalam rasa bersalahnya pada Sejeong.
.

.

.

.

Sejeong membuka matanya perlahan dan menemukan dirinya terbangun disebuah ruangan asing. Tapi dari bau obat yang menusuk hidung, dia sudah tahu ini dimana.

Rumah sakit.

Namun gadis itu tak ingat bagaimana ia bisa sampai disini. Hal yang terakhir diingatnya, semalam dia sedang menunggu Taehyung dan kedinginan karena turun salju.Lalu lampu disana mati.

Ceklek

Suara pintu dibuka membuat sejeong menoleh. Dilihatnya seorang pria yang berjalan masuk.

"Kau sudah bagun? Apa ada yang sakit?"

Wajahnya memang tidak tampak jelas dimata sejeong, tapi dari suaranya pun gadis itu sudah tahu.

Itu taehyung.

"Kepalaku hanya sedikit pusing. Maaf kalau aku selalu merepotkan anda. "

"Seharusnya aku yang meminta maaf karena membuatmu menunggu lama dan ketakutan di udara sedingin itu. "

"Tidak apa-apa, Aku memang punya fobia pada gelap.Kemarin aku juga lupa membawa jaket. Jadi ini bukan sepenuhnya salah anda. "

Taehyung tersenyum.

Dan senyum itu membuat sejeong menyimpulkan bahwa Taehyung terkadang bisa jadi orang yang hangat dan terkadang terlihat kejam seperti hari kemarin.

Benar-benar orang yang aneh.

***

Hari ini adalah hari terakhir Sejeong dirumah sakit. Semua barangnya sudah dibereskan dan dibawa kedalam mobil.

"Kau sudah siap?"

Sejeong mengangguk semangat.

"Uum, tuan, apa boleh aku pergi ke sekolah dan bekerja besok? ''

"Untuk sekolah aku mengizinkanmu,tapi berhentilah bekerja paruh waktu disana.Aku khawatir kau sakit lagi."

Taehyung menatap sejeong lekat. Seperti memohon untuk menuruti ucapannya

"Baiklah kalau begitu,aku akan berhenti."

.

.

.

.

Seperti janji Taehyung, esok harinya Sejeong bisa pergi kesekolah. Dengan diantar pria itu, tentunya.

"Aku akan menjemputmu."

Memori sejeong seakan terputar kehari kemarin. Akhirnya ia hanya mematung disana.

"Jangan khawatir, kali ini aku akan benar-benar menjemputmu. "

Taehyung sangat mengerti kekhawatiran gadis itu dan berusaha meyakinkannya.

"Baiklah, aku akan menunggu disana nanti. "

Jari telunjuk gadis itu mengarah pada halte bus yang juga menjadi tempat baginya menunggu kemarin.

"Sampai jumpa. "

***

Taehyung segera memarkirkan mobilnya diseberang sekolah Sejeong. Dalam netranya sudah nampak gadis itu yang tengah berkonsentrasi memainkan ponselnya.

Lucu sekali.

Pria itu kemudian melangkahkan kakinya untuk menyebrangi jalan dan sampai dihadapan sejeong.

Taehyung menepuk pundak gadis itu hingga membuatnya mendongak.

Tapi dia malah mengeluarkan ekspresi seakan tidak mengenal Taehyung.

Hari ini pria itu memang memangkas rambut dan mengganti parfumnya, tapi, apakah ia tampak se berbeda itu?

"Apakah ini kau tuan kim? "

Pertanyaan gadis itu semakin membuat Taehyung bingung

"Iya, ini aku. Ada apa denganmu Sejeong? "

"Ah, kalau begitu, ayo kita pulang!"

"Tidak,kita tidak akan pulang.Ada hal yang harus kau jelaskan."

Taehyung menggandeng gadis itu hingga ke taman dekat sekolah. Mendudukannya dibangku yang tersedia lalu melipat tangannya didepan dada. Meminta penjelasan.

"Sejak awal aku memang tidak bisa mengenali wajah anda,tuan.Makanya aku menghafalkan potongan rambut dan bau parfum anda."

"Tapi kenapa?"

Taehyung tampak bingung.

"Aku punya kelainan Prosopagnesia. Aku tidak bisa mengenali wajah orang lain, bahkan wajahku sendiri. "

Keduanya terdiam sejenak.

"Kalau begitu, setiap aku menjemput, tunggu saja seseorang yang datang dan mengusap kepalamu. Itu aku. "

Sejeong mengangguk senang. Belum pernah ia mendengar seseorang yang mengkhawatirkannya seperti pria itu.

Karena faktanya,

Semua orang justru sangat suka menyakitinya akhir-akhir ini.

My Little Sister | Taehyung & SejeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang