Meski terus mencoba, nyatanya sejeong masih tak bisa lupa apa saja yang terjadi kemarin. Apalagi saat melihat seorang pria.
Ingatan itu berputar diotaknya tanpa bisa dihentikan.
Dan semakin mengingatkan gadis itu bahwa,
Sejeong yang sudah menjijikan kini menjadi lebih kotor.
Dia semakin tak pantas berada didekat Taehyung
Atau didekat siapapun.
***
Perlahan-lahan Taehyung membuka pintu kamar sejeong. Bersama seorang psikiater, ia masuk dan mencoba mendekati gadis itu.
"Jangan mendekat! Kumohon."
Teriak Sejeong.
Namun Taehyung tidak menyerah. Di terus berjalan mendekat sambil menjelaskan keadaan sejeong.
"Sejak kejadian kemarin, Dia Sama sekali tidak bisa aku dekati dan selalu bilang kalau aku bukan Taehyung."
"Apa dia diculik oleh seseorang yang mirip denganmu? "
"Tidak juga. Tapi karena dia tidak bisa mengenali wajah siapapun sejak kecil, jadi sepertinya dia percaya pada orang yang mengaku-aku .Kemarin pelakunya sudah langsung ditangkap."
Psikiater itu mengangguk paham.
"Saya akan mulai testnya sekarang. Anda bisa tunggu diluar. "
"Baiklah, aku akan tunggu diluar. "
Taehyung melangkahkan kakinya keluar kamar sejeong. Berharap setelah ini gadis itu bisa kembali ke semula dan tidak takut padanya lagi.
Setengah jam kemudian psikiater itu keluar.
Dengan segera Taehyung bangkit dan menghampirinya.
"Bagaimana keadaannya?"
"Kejadian kemarin sepertinya sangat membekas dimemorinya sampai gadis itu tidak bisa lupa. Jadi Sejeong terus menerus berfikir kalau dia masih berada di situasi kemarin.Intinya, dia mengalami Trauma.Tapi anda tenang saja karena masih bisa disembuhkan. "
"Apa dia mengatakan sesuatu tentangku? "
"Dia bilang kemarin tuan kim menjemputnya, tapi pria itu ternyata penipu. Sejeong hanya masih takut untuk percaya. Lebih baik anda menunjukkan kebiasaan yang sering anda lakukan setiap hari.Saya juga sudah memberinya obat penenang,jadi dia lebih tenang sekarang."
"Baiklah, terimakasih. "
"Sama-sama. Kalau begitu,saya pamit. "
"Iya silahkan. Terima kasih banyak."
Psikiater itu akhirnya pergi kearah luar rumah. Sementara itu, Taehyung memutuskan untuk masuk kekamar sejeong lagi dan melihat gadis itu tengah tertidur pulas.
Taehyung segera berjalan mendekat dengan perlahan agar tak menimbulkan suara.Setelah sampai, ia menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah sejeong.
"Kau pasti sangat ketakutan, ya? Sampai trauma seperti ini."
"Maaf karena terlambat menjemputmu kemarin.Kalau saja aku datang lebih cepat,
mungkin kau tak akan mengalami hal ini."***
Keesokan harinya Taehyung bertekad untuk kembali mendekatkan diri pada Sejeong. Di pagi hari ia sudah ada dikamar gadis itu dan berbaring disebelahnya. Dia bahkan memakai parfum agar terlihat meyakinkan.
Sejeong tiba-tiba terbangun karena terusik kedatangan Taehyung. Saat melihatnya, gadis itu langsung menutupi seluruh tubuhnya menggunakan selimut sambil gemetar ketakutan.
"Jangan lakukan itu lagi. Pergilah dari sini!"
Tanpa banyak bicara Taehyung langsung memeluk gadis itu sangat erat dan berbisik ditelinganya.
"Jangan takut lagi. "
"Ini aku."
Sebisa mungkin pria itu menenangkan Sejeong.
"Rasakanlah. Ini harum tubuhku, bukan? "
Taehyung melepaskan pelukannya dan memperlihatkan wajahnya pada sejeong.
"Ini benar-benar aku, jadi tidak usah takut. Mengerti? "
Gadis itu masih diam saja. Namun Taehyung sangat senang karena setidaknya, sejeong sudah tidak ketakutan lagi.
***
Taehyung masih penasaran dengan motif sang penculik untuk menculik sejeong. Orang itu pun sepertinya juga tahu tentang dirinya dan gadis itu. Bahkan ia sampai tahu bagaimana cara agar membuat sejeong percaya padanya.
Untuk memastikannya, hari ini Taehyung menyuruh bawahannya mencari informasi tentang hal tersebut.
"Siapa sebenarnya pria itu? "
"Dia bernama Jung Taekwoon, tuan. Pengelola sekaligus pemilik bar 'JT'.Dia diketahui sering menculik wanita dan membawanya ke bar miliknya. "
Taehyung mengangguk faham.
"Lalu apa motifnya menculik sejeong? "
"Jung Taekwoon mengaku bersekongkol dengan bibi nona sejeong yang sejak dulu memang ingin menjualnya, tuan. "
Taehyung berdecih.
Apa-apaan itu?
Kenapa bibi sejeong bisa setega itu pada keponakannya sendiri?
Taehyung paham kalau memang bibinya itu membenci sejeong. Tapi-
Menjualnya pada seorang pria pemilik bar?
Dia pasti sudah gila!
"Lalu wanita itu sudah ditangkap? "
"Sudah, tuan. Setelah mendapatkan kesaksian Jung Taekwoon,polisi mencarinya dan berhasil menangkapnya. "
"Beri mereka hukuman setimpal! "
"Tentu saja. "
"Yasudah, kau bisa pergi. "
"Kalau begitu saya permisi. "
Pria itu pun pergi keluar ruangan. Meninggalkan Taehyung sendiri yang sedang emosi.
Taehyung sangat marah pada orang yang membuat Sejeong-nya jadi seperti sekarang.
Jadi Sejeong yang jarang tersenyum dan sering menangis.
Dulu, yang Taehyung tahu gadis itu bahkan tak pernah sekalipun menunjukkan air matanya. Dia begitu kuat seberat apapun masalah yang menimpa.
Tapi sekarang,
Gadis itu bahkan menangis saat bertemu pria asing.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Sister | Taehyung & Sejeong
FanficMenjadi anak yang tidak diharapkan tentu saja bukan keinginan Sejeong. Ia harus berjuang untuk hidup sendirian dan mendapatkan banyak tekanan dari semua orang karena statusnya itu. Sampai suatu hari Sejeong bertemu Taehyung yang siap memberikan ap...